35. Ancaman Jungkook

1.7K 253 32
                                    

Di hari minggu paginya semua anggota keluarga berada di ruang tengah kecuali Jungkook. Mereka semua berkumpul disana tengah membahas masalah Jungkook. Mereka tengah memikirkan kata-kata apa yang akan mereka berikan untuk meyakinkan Jungkook bahwa mereka semua terpaksa merahasiakan tentang kelima sahabatnya. Bahkan Min Jun dan adik-adiknya masih gagal untuk meyakinkan Jungkook. Jungkook sama sekali tidak mau mendengarkan penjelasan apapun dari kakak-kakaknya.

Mereka semua hanya bisa menghembuskan nafas frustasinya akan sikap penolakan dari Jungkook. Mereka semua berusaha untuk membuat Jungkook mau mendengarkan alasan mereka menyembunyikan semua ini darinya tanpa menyakiti Jungkook. Dan mereka juga harus tahan emosi, tahan amarah ketika berhadapan dengan Jungkook jika mereka tidak ingin Jungkook melakukan hal yang lebih nekat lagi dari yang kemarin.

"Aku mau ke kamar. Aku ingin istirahat." Hyun Jin beranjak dari duduknya.

"Tapi Mama belum sarapan. Kita sarapan dulu ya, Ma! Sebentar lagi pelayan selesai menyiapkan sarapan paginya," ucap Jin.

"Bagaimana Mama akan sarapan dengan baik. Adik kalian masih mengurung diri di kamar. Dan adik kalian juga masih belum mau bicara dengan kita. Bahkan adik kalian sama sekali tidak menyentuh makanannya setiap kita membawakan makanan ke kamarnya. Mama akan makan jika Kookie juga ikut makan."

Setelah mengatakan itu, Hyun Jin pun dari ruang tengah untuk menuju kamarnya. Namun beberapa langkah, tiba-tiba saja Hyun Jin jatuh tak sadarkan diri.

BRUUKK!

"Mama!"

"Hyun Jin!"

"Hyun Jin nuna/Hyun Jin eonni!"

"Bibi!"

Mereka semua terkejut saat melihat Hyun Jin yang tiba-tiba jatuh pingsan. Mereka semua khawatir.

"Sayang," lirih Minki, lalu menggendong tubuh istrinya.

^^^

Kini Hyun Jin sudah di kamarnya. Mereka menatap panik wajah sedikit pucat Hyun Jin, terutama Minki dan putra-putranya.

"Mama," lirih Min Jun dan adik-adiknya.

"Bibi akan ke bawah untuk mengambil sarapan untuk Mama kalian!" seru Tae Hee.

Salma langsung pergi meninggalkan kamar Minki dan Hyun Jin untuk menuju dapur.

^^^

Ketika Tae Hee melangkahkan kakinya menuju dapur. Matanya tak sengaja melihat keponakan manisnya tengah menuruni anak tangga.

Tae Hee memperhatikan gerak gerik dari keponakan manisnya itu. Tae Hee seketika membelalakkan matanya. Tae Hee menyadari bahwa keponakan manisnya dalam keadaan tidak baik-baik saja. Berulang kali Tae Hee melihat keponakan manisnya itu hampir mau tumbang.

Tae Hee langsung berlari menghampiri keponakan itu. Dirinya benar-benar khawatir.

Setelah tiba di hadapan keponakannya, Tae Hee langsung memapah tubuh keponakannya itu.

"Sayang. Kita kembali ke kamar ya. Wajah kamu pucat dan badan kamu panas. Kamu demam." Tae Hee benar-benar khawatir akan keponakannya.

"Ma-mama... Hiks," isak Jungkook tiba-tiba.

Tae Hee tersenyum kala mendengar Jungkook yang menyebut kakaknya. "Kamu anak yang baik, Sayang. Mulut kamu boleh mengatakan benci. Tapi hati kamu berkata lain. Kamu menolak untuk dipeluk. Tapi kamu menginginkan pelukan dan kecupan dari kedua orang tua kamu dan kakak-kakak kamu," batin Tae Hee.

"Hiks... Mama... Hiks."

Tae Hee langsung menuntun Jungkook untuk menuju kamar Hyun Jin dan Minki. Dirinya sudah tidak tahan mendengar isakan dari keponakan manisnya.

MY OVERPROTEKTIF BROTHER 2Where stories live. Discover now