62. Rasa Bangga Keluarga

386 45 1
                                    

Di sebuah toko buku terlihat seorang gadis remaja tengah fokus memilih-milih beberapa buku. Buku yang akan dibeli oleh gadis itu adalah tiga buku pelajaran dan dua novel kesayangannya. Apalagi dua novel itu adalah novel kelanjutan dari novel pertama dan novel kedua.

Selesai dengan urusannya memilih-milih buku. Gadis itu pun memutuskan untuk pergi menuju kasir untuk membayar lima buku tersebut.

Ketika gadis itu hendak melangkahkan kakinya menuju kasir, tiba-tiba dirinya tidak sengaja menabrak tubuh seseorang sehingga membuat buku-bukunya itu terjatuh dan berserakan di lantai.

Sementara orang yang ditabraknya itu hanya mematung di tempat sambil menatap buku-buku berserakan di lantai tanpa niat untuk membantu untuk mengumpulkan buku-buku tersebut.

Jangankan untuk mengumpulkan buku-buku itu, membantu sang yang punya buku-buku itu saat ini masih terduduk di lantai tengah kesakitan pun tidak.

"Uuhhh!"

Gadis itu meringis kesakitan sembari tangannya mengusap-usap pantatnya bersamaan tangannya berusaha meraih buku-bukunya.

Setelah buku-bukunya itu sudah dia dapatkan dan di pelukannya, gadis itu pun berlahan berdiri dari jatuhnya.

Kini gadis itu dalam keadaan berdiri. Dan seketika gadis itu menatap wajah orang yang sudah membuatnya terjatuh.

Baik pemuda tersebut maupun gadis yang terjatuh itu saling memberikan tatapannya.

Gadis tersebut berusaha untuk melihat wajah pemuda yang berdiri di hadapannya saat ini. Gadis itu seakan-akan pernah bertemu dengan pemuda tersebut.

Flashback On

"Hei, kau. Kembali kucingku. Dasar pencuri!" teriak seorang gadis di bawah balkon kamarnya. Lebih tepatnya di luar gerbang mansionnya

Jungkook melihat seorang gadis yang berteriak sembari menunjuk kearahnya. "Aku? Pencuri? Kucing?" tanyanya bingung.

Lalu matanya mengarah ke kucing tersebut. "Hei, kau. Apa benar aku menculikmu?" tanya Jungkook pada kucing yang ada di pangkuannya. Kucing itu justru menjilati wajah Jungkook. "Aku menyuruhmu untuk menjawab bukan menjilatiku," kesal Jungkook mempoutkan bibirnya.

"Hei, kau. Kembalikan kucingku. Dia itu milikku!" teriak gadis itu lagi.

"Hei, nona. Kau itu perempuan. Apa kau tidak malu teriak-teriak di depan rumah orang. Apalagi orang yang kau teriaki adalah seorang pemuda yang sangat tampan?" teriak Jungkook balik.

"Sudahlah. Aku tidak mau ribut dengan manusia sepertimu. Cepat kembalikan kucingku. Bawa kemari!" teriak gadis itu sembari mengangkat kedua tangannya.

"Kau mau kucingmu, oke! Kalau begitu ambil ini!" teriak Jungkook seakan-akan ingin melempari kucing itu kepada gadis tersebut.

"Jangan!" teriak gadis itu.

"Yak! Kenapa kau berteriak? Bukannya kau menyuruhku untuk memberikan kucingmu padamu?"

"Tapi aku tidak menyuruhmu untuk melempari kucingku itu gila. Kau bisa membawanya kemari."

"Dasar nenek lampir cerewet. Kalau aku gila, sudah dari tadi ini kucing mati di tanganku."

Saat gadis itu ingin membalas perkataan Jungkook. Jungkook sudah terlebih dahulu memotongnya.

"Kalau kau ingin kucingmu kembali padamu. Kau datang kesini dan kau ambil sendiri kucingmu. Memang kau siapa? Seenaknya saja menyuruhku."

Setelah mengatakan hal itu, Jungkook masuk ke kamarnya lalu menutup jendela kamarnya tersebut.

Flashback Off

MY OVERPROTEKTIF BROTHER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang