110. Kemarahan Choi Jin Woo

336 42 2
                                    

Di sebuah cafe terlihat seorang wanita paruh baya sedang membeli beberapa menu makanan untuk suami dan ketiga putranya. Wanita paruh baya itu adalah Choi Ji Hyo.

Setelah setengah jam menunggu, akhirnya pesanannya pun datang. Ji Hyo pergi ke kasir untuk membayar semua pesanannya itu.

Ketika Ji Hyo selesai dengan urusannya di kasir. Dia pun memutuskan untuk segera pergi meninggalkan cafe tersebut.

Namun ketika Ji Hyo melangkahkan kakinya menuju pintu keluar, masuklah sekitar 4 wanita paruh baya ke dalam cafe tersebut dan berpapasan dengan Ji Hyo

Wanita paruh baya yang berada paling depan seketika menatap tak percaya karena dirinya dipertemukan dengan perempuan yang sudah merebut suaminya. Itu menurut dirinya.

"Hallo, Ji Hyo! Akhirnya kita dipertemukan oleh takdir di tempat ini."

"Bona," sapa Ji Hyo.

"Ternyata kau masih ingat denganku."

Ketiga wanita paruh baya yang berdiri di samping wanita yang bernama Bona menatap penasaran dengan wanita yang berdiri di hadapannya.

"Bona, siapa wanita ini?"

"Apa kau mengenalnya?"

Bona melihat kearah tiga temannya lalu kembali menatap kearah Ji Hyo.

"Dialah wanita yang pernah aku ceritakan kepada kalian," jawab Bona sembari tersenyum di sudut bibirnya dengan tatapan matanya menatap tajam kearah Ji Hyo.

Mendengar jawaban dari Bona seketika membuat ketiga wanita itu langsung menatap jijik kearah Ji Hyo.

"Wah! Jadi seperti ini wajah asli dari pelakor itu ya?!" seru wanita pertama.

Ji Hyo yang mendengar perkataan dari salah satu dari wanita di hadapannya hanya diam. Dirinya berusaha untuk tidak terpancing dengan apa yang dilakukan oleh keempat wanita-wanita itu.

Sementara para pengunjung cafe yang tadinya hening karena tengah menikmati makanan dan minuman sembari mengobrol dengan temannya atau kerabatnya seketika berubah riuh. Semua pengunjung langsung melihat kearah Ji Hyo dan keempat wanita tersebut.

"Maaf, saya harus pergi!"

Ji Hyo pun pergi meninggalkan keempat wanita itu, namun langkahnya terhenti karena salah satu temannya Bona menarik dengan kuat barang bawaan Ji Hyo.

Setelah mendapatkan barang tersebut, wanita itu dengan kejinya membuang ke lantai. Dan kemudian wanita itu menginjak-injak semua makanan itu.

Ji Hyo seketika terkejut atas apa yang dilakukan salah satu wanita yang menghalanginya. Kemudian Ji Hyo menatap tajam kearah wanita itu.

"Apa-apaan anda! kenapa anda membuang semua pesanan saya?!" bentak Ji Hyo.

"Kenapa? Apa kamu mau marah, hah?! bentak wanita ketiga.

"Pelakor seperti kamu itu tidak pantas untuk dikasihani!"

"Pelakor seperti kamu itu seharusnya dimusnahkan dari dunia ini agar tidak meresahkan para istri!"

"Jaga ucapan kamu! Jika kamu tidak tahu kejadian yang sebenarnya. Lebih baik tutup mulut kamu itu," jawab Ji Hyo.

"Ooh, berani kamu ya!"

Plak..

"Aakkhhh!"

Wanita paruh baya kedua menampar keras wajah Ji Hyo sehingga menimbulkan bekas merah di pipinya.

Sementara Bona sejak tadi hanya menyaksikan ketiga teman-temannya bermain dengan mantap sahabatnya itu sembari tersenyum.

Sreekk..

MY OVERPROTEKTIF BROTHER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang