117. Tatapan Curiga Jungkook

390 39 5
                                    

Jungkook sudah di kampus. Begitu juga dengan Jimin dan Taehyung. Sesampainya di kampus, keduanya menghampiri Jungkook. Mereka berusaha mengajak adiknya itu untuk bicara terlebih dahulu.

"Kookie," panggil Jimin dan Taehyung bersamaan.

Jungkook yang saat ini baru saja turun dari motornya langsung melihat kearah kedua kakaknya. Dapat Jungkook lihat bahwa kedua kakaknya menatap khawatir dirinya.

"Kita bicara dulu ya," ucap Jimin.

"Baiklah," jawab Jungkook.

***

[Club Seoul Mates]

Agha Qamar bersama dengan kelima sahabatnya Ajnur Oskan, Deniz Yagmur, Eldar Yesim, Isaq Khalid dan Okan Madarik saat ini berada di sebuah Club. Mereka selalu pergi kesana hanya untuk bersenang-senang.

Yah! Hari ini Agha dan kelima sahabatnya memutuskan untuk bersenang-senang di sebuah Club dari pada untuk pergi ke kampus.

"Gha," panggil Deniz.

"Hm." Agha menjawab panggilan dari Deniz dengan deheman sembari dirinya tengah menikmati wine nya.

"Apa lo jadi bermain-main dengan adik laki-lakinya Jimin dan Taehyung?"

"Ya, jadi. Aku akan melakukannya besok," jawab Agha.

"Kenapa harus besok? Kenapa tidak hari ini saja?" tanya Deniz.

Mendengar ucapan dari Deniz membuat Agha langsung melihat kearah Deniz. Begitu juga dengan Agha, Ajnur, Eldar, Isaq dan Okan. Mereka semua menatap wajah Deniz.

"Kita bisa melakukan hal itu setelah dari Club ini. Kita jegat adiknya Jimin dan Taehyung pulang kuliah nanti," ucap Deniz dengan tersenyum.

Mendengar ucapan sekaligus saran dari Deniz membuat Agha seketika tersenyum sembari menatap satu persatu wajah kelima sahabatnya. Begitu juga dengan kelima sahabatnya itu.

"Aku setuju dengan usulannya Deniz. Kita lakukan ketika habis dari Club ini. Kebetulan adiknya Jimin dan Taehyung selesai kuliahnya pukul 12 siang," ucap Ajnur yang menyetujui rencana Deniz.

"Kalau dia sendiri, itu akan lebih mudah kita melakukannya. Tapi bagaimana jika dia pulang bersama dengan sahabat-sahabatnya? Sahabatnya saja bukan hanya satu, melainkan empat belas orang!" Agha berucap sembari mengingat jumlah sahabat yang dimiliki oleh adik dari musuhnya.

"Itu soal mudah. Kita kan punya grup khusus mahasiswa dan mahasiswi. Dari grup itu kita cari satu atau dua nomor mahasiswa. Setelah itu, kita minta bantuan mereka untuk buat adiknya Jimin dan Taehyung bisa pulang terlebih dahulu, sendirian." Eldar berucap sembari memberikan idenya.

Mendengar ide dari Eldar membuat Agha, Ajnur, Deniz, Isaq dan Okan menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Baiklah! Kami setuju!"

***

Jungkook, Jimin dan Taehyung berada di lapangan basket. Mereka duduk di bawah pohon rindang buatan. Disana ada meja bulat dan kursi sebanyak sepuluh.

"Jimin Hyung dan Tae Tae Hyung mau bicara apa?" tanya Jungkook dengan menatap wajah kedua kakaknya itu.

Taehyung mengusap lembut kepala belakang adiknya itu agar adiknya itu merasakan kenyamanan. Dia tahu bahwa adiknya saat ini masih dalam mood yang buruk.

"Hyung sama Jimin Hyung mau bicarakan masalah tentang kamu ngelarang Jin Hyung, Jong Hyun Hyung dan Ki Beom Hyung untuk pergi menemui calon rekan kerjanya itu," jawab Taehyung.

"Apa kamu....." perkataan Jimin terhenti karena Jungkook sudah terlebih dulu bersuara.

"Aku tidak marah sama siapa pun termasuk Jong Hyun Hyung. Hanya saja aku kecewa dengan sikap Jong Hyun Hyung yang langsung mengatakan bahwa dia lebih mempercayai temannya itu. Jadi dengan kata lain, Jong Hyun Hyung meragukan bahkan tidak mempercayai setiap informasi yang diberikan oleh tangan kananku. Apalagi terhadap Paman Daniel.  Paman Daniel itu terlebih dahulu mengabdi sama kakek dibandingkan yang lain."

MY OVERPROTEKTIF BROTHER 2Where stories live. Discover now