129. Masuk Jebakan

417 49 4
                                    

"Bagaimana? Kalian semua siap?!" tanya Lana kepada dua rekan dan anak buahnya.

"Kami sudah siap dari tadi," jawab Dikson dan Suresh bersamaan.

"Kami siap Bos!" seru para anak buahnya, baik anak buah dari Lana, anak buahnya Suresh maupun anak buahnya Dikson.

"Baiklah. Ini sudah pukul 9 lewat. Hanyan beberapa menit lagi akan menunjukan pukul 10. Lebih baik kita berangkat sekarang?!"

"Hm." Suresh dan Dikson menganggukkan kepalanya.

"Baik!" jawab para anak buah ketiganya.

Setelah itu, mereka semua pergi meninggalkan lokasi tempat mereka berkumpul untuk pergi menuju rumah sakit tempat Daffa, Dario dan Aditya dirawat.

***

Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam. Kini Lana, Dikson, Suresh dan beberapa anggotanya sudah sampai di depan rumah sakit.

Mereka melangkahkan kakinya menuju ruang rawat Daffa, Dario dan Aditya. Penampilan mereka sudah berubah. Mereka menggunakan pakaian kedokteran serta masker penutup wajah. Dan jangan lupa name tag di samping baju mereka agar orang-orang di rumah sakit tidak mencurigai mereka.

"Ini ruangannya!" seru tangan kanannya Suresh.

"Kok cuma satu?" tanya Lana.

"Memang satu ruang rawatnya. Kabar yang saya dengar bahwa ketiga mantan calon rekan kerjanya Bos Lana, Bos Suresh dan Bos Dikson adalah kakak beradik sepupu. Jadi mereka dirawat dalam satu ruangan agar memudahkan anggota keluarganya menjaganya."

Mendengar penjelasan dari tangan kanannya Suresh membuat mereka paham.

"Ternyata mereka bersaudara," batin Lana.

"Tidak menyangka ternyata mereka saudara sepupu," batin Suresh.

"Saudara sepupu? Pantas saja kompak tidak datang pada pertemuan itu," batin Dikson.

Setelah berpikir beberapa menit, mereka memutuskan untuk masuk ke dalam dan menjalankan niat mereka.

Cklek..

Salah satu tangan kanannya membuka pintu ruang rawat Jin, Jong Hyun dan Ki Beom. Kemudian Lana, Suresh dan Dikson masuk ke dalam ruang tersebut bersama para tangan kanannya. Sementara para anggotanya menunggu di luar.

Lana, Suresh dan Dikson melangkah menuju ranjang Jin, Jong Hyun dan Ki Beom. Mereka tersenyum penuh kemenangan karena berada di rumah sakit saat ini dan bisa langsung melihat seperti apa kondisi mantap calon rekan kerjanya itu.

"Hallo, Jin!" sapa Dikson.

"Hei, Ki Beom!" sapa Suresh.

"Akhirnya kita bertemu, walau kau dalam keadaan seperti ini Jong Hyun." Lana berucap sembari tersenyum di sudut bibirnya.

Baik Lana, Suresh maupun Dikson menatap penuh amarah kearah Jin, Jong Hyun dan Ki Beom. Mereka marah karena merasa dipermainkan dan dibohongi.

"Kau tahu Jong Hyun kenapa aku melakukan hal ini padamu? Kau telah menipuku dan mempermainkanku," ucap Lana.

"Kau sudah berani menipuku, Ki Beom! Dan seenaknya saja kau tidak datang dalam pertemuan itu," ucap Suresh.

"Memangnya kau pikir kau itu siapa, hah?! Dasar pecundang dan hanya pecundang yang tidak menepati janjinya," ucap Dikson kepada Jin.

Lana, Dikson dan Suresh saling memberikan lirikan satu sama lain. Setelah itu, ketiganya mulai beraksi.

Ketika Lana, Suresh dan Dikson hendak mencabut alat-alat medis dari tubuh Jin, Jong Hyun dan Ki Beom, seketika terdengar bunyi senjata api.

MY OVERPROTEKTIF BROTHER 2Where stories live. Discover now