100. Kedatangan Mingyu Ke Perusahaan PJn'Gi Corp

332 34 1
                                    

Mingyu saat ini berada di sebuah perusahaan PJn'Gi Corp milik ayahnya. Dia berada disana karena memang ayahnya yang menyuruhnya untuk datang.

Mingyu sudah berada di dalam perusahaan. Kakinya melangkah untuk menuju ruang kerja ayahnya. Ayahnya memintanya langsung menuju ruang kerjanya tanpa melapor dulu.

Ketika Mingyu tengah melangkahkan kakinya menuju ruang kerja ayahnya, tiba-tiba langkah kakinya terhenti karena ada dua wanita yang menghalangi jalannya. Salah satu wanita itu menatap intens kearah Mingyu.

Mingyu menatap wajah wanita yang kini menatap intens dirinya. Dalam hatinya dia berkata bahwa wanita yang ada di hadapannya ini pernah dia jumpai, tapi dimana? Itulah yang Mingyu pikirkan saat ini.

Apa yang dipikirkan oleh Mingyu. Itu juga dipikirkan oleh wanita itu. Wanita itu berpikir bahwa dia pernah bertemu dengan pemuda di hadapannya ini.

Beberapa detik kemudian...

"Kamu... Kamu laki-laki kurang ajar itu kan?! Laki-laki yang ingin berbuat jahat kepada saya dengan alibi pura-pura menolong saya!" teriak wanita itu seketika.

Mendengar perkataan serta teriakan dari wanita itu membuat orang-orang yang ada di sekitarnya langsung melihat kearahnya dan Mingyu.

Sementara Mingyu menatap tajam wanita itu. Dia marah terhadap wanita itu yang sembarangan berbicara.

"Mau ngapain kamu kemari?!" bentak wanita itu.

"Apa ada masalah sama lo gue datang kesini?" tanya Mingyu dengan wajah datar dan dingin.

"Kalau orang nanya itu dijawab bukan balik ngasih pertanyaan!" bentak wanita itu lagi.

"Kalau gue nggak mau, terus lo mau apa?! Secara lo bukan siapa-siapa disini selain karyawan. Jadi, jangan sok seakan-akan lo adalah pemilik perusahaan!" bentak Mingyu.

Mendengar perkataan serta bentakan dari pemuda di hadapannya membuat wanita itu tak terima. Tatapan matanya menatap tajam kearah Mingyu.

"Kamu berani sama saya, hah?!" bentak wanita itu.

"Iya, kenapa?!" tantang Mingyu.

"Kamu......."

Srekk..

"Aakkhhh!" teriak wanita itu merasakan sakit di pergelangan tangannya.

Wanita itu hendak menampar wajah Mingyu, namun dengan cepat Mingyu menangkap tangannya lalu merematnya kuat.

"Lo nggak ada hak buat nampar gue. Lo bukan siapa-siapa gue. Lo bukan siapa-siapa di perusahaan ini selain karyawan rendahan dan lo juga bukan Bos disini. Jadi, jangan berlagak menjadi penguasa di perusahaan ini!"

Setelah mengatakan itu, Mingyu menyentak kuat tangan wanita itu bersamaan dengan mendorong tubuh wanita hingga terhuyung ke belakang.

"Satu lagi. Kalau bukan karena kemanusiaan. Saat itu gue jijik nolongin lo. Lo pikir gue pura-pura nolongin lo, hah! Asal lo tahu. Saat itu gue baru balik dari Australia. Sampai gue di bandara gue nggak sengaja lihat seseorang yang ngambil sesuatu dan gue yakin itu milik lo. Gue pengen kejar orang itu, tapi pas gue lihat lo yang sepertinya butuh pertolongan. Gue milih nolongin lo. Eh, tahunya! Lo seenaknya ngomong kalau gue mau nyakitin lo. Dan lebih parahnya lagi lo ngomong sambil teriak sehingga semua orang melihatnya. Dari pada gue mati dikeroyok, gue akhirnya milih kabur."

Mingyu berbicara dengan nada yang sengaja dibesarkan agar semua orang yang ada di perusahaan ayahnya itu mendengarnya. Dan jangan lupa, tatapan matanya yang menatap tajam wanita yang ada di hadapannya.

Sementara orang-orang yang mendengar ucapan dari Mingyu seketika terkejut. Sebagian dari karyawan dan karyawati menatap marah kearah wanita itu yang tak lain rekan kerjanya.

MY OVERPROTEKTIF BROTHER 2Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora