88. Menghindari Seorang Anak Kecil

346 39 1
                                    

Jungkook mengendarai motor sportnya biru miliknya dengan kecepatan tinggi membelah jalan kota yang saat ini tampak sepi. Hanya beberapa kendaraan yang berlalu lalang.

Siang ini, Jungkook ingin pulang ke rumah lebih awal karena tubuhnya benar-benar lelah dan ingin segera istirahat.

Jungkook mengendarai motor sportnya dengan pikiran melayang ntah kemana sehingga tidak menyadari jika ada seorang anak kecil yang hendak menyebrang jalan di depannya.

[Kamu bukan putra kandung Jeon Minki dan Jeon Hyun Jin]

Ucapan seorang yang menghubunginya beberapa menit yang lalu ketika dirinya masih berada di kampus, lebih tepatnya ketika dia di toilet.

Seketika Jungkook menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan ingatan akan perkataan seseorang itu.

Jungkook kembali fokus mengendarai motor sportnya dengan kecepatan sedikit melebihi batas. Dia menajamkan tatapan matanya ketik tidak sengaja matanya melihat seorang anak kecil di depannya tengah melintas menyeberang jalan.

Tin..

Tin..

Jungkook membunyikan klaksonnya berharap anak kecil itu akan segera menyingkir dari jalanan.

Bukannya menyingkir, justru anak kecil itu malah terlihat seperti orang kebingungan.

Jungkook seketika menginjak rem motornya, namun seketika Jungkook terkejut karena rem motornya tidak berfungsi.

"Sial. Apa yang terjadi? Dari rumah hendak ke kampus. Rem motorku baik-baik saja. Tidak ada masalah sama sekali. Kenapa sekarang malah tidak berfungsi?" batin Jungkook.

Dikarenakan Jungkook tidak ingin mengambil resiko lebih. Dia memilih untuk menabrakkan dirinya sendiri kearah tiang listrik di samping trotoar jalan.

Brak..

Motor sport Jungkook terpental ke tengah jalan. Sementara tubuh Jungkook terlempar beberapa meter dari motornya. Dan untungnya Jungkook tidak luka-luka parah. Hanya saja Jungkook mengalami luka di bagian lengannya yang tidak terlindungi oleh apapun. Lengan Jungkook mengalami luka goresan aspal.

"Sshhh."

Jungkook bangkit secara berlahan. Kakinya melangkah dengan tangan kanannya menyentuh luka di pergelangan tangan kirinya. Tatapan matanya menatap tajam kearah anak kecil itu.

"Apa lo mau mati, hah?! Apa lo nggak dengar dari tadi gua bunyiin klason motor gue! Apa lo tuli?!" Jungkook berteriak marah.

Mendengar suara teriakan dan juga bentakan dari seseorang membuat anak kecil itu tersentak. Wajah polosnya tampak kebingungan.

"A-aku tadi....,"

"Kenapa lo nggak minggir ketika gue bunyiin klason motor gue?!" bentak Jungkook kembali.

Jungkook menatap marah anak kecil itu. Dirinya tidak peduli jika anak kecil akan menangis karena kata-katanya dan juga bentakannya. Saat ini Jungkook benar-benar marah.

Anak kecil itu menunduk ketakutan sembari memejamkan matanya. "A-aku buta, Hyung! A-aku... Aku nggak tahu kalau motonya Hyung....."

"Tunggu!"

Jungkook kemudian maju mendekati anak kecil itu. Kemudian Jungkook menyentuh dagu anak kecil itu lalu mendongakkan keatas agar dia bisa melihatnya.

"Lo bohong kan?"

Anak kecil itu langsung menggelengkan kepalanya dengan lemah. "Aku buta sejak lahir."

Seketika tatapan mata Jungkook kini kembali normal. Tidak lagi tajam seperti tadi. Tatapan mata Jungkook seketika berubah lembut.

MY OVERPROTEKTIF BROTHER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang