49. Perasaan Tak Enak Yugyeom

1K 163 22
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Semua anggota keluarga Jeon sudah berkumpul di ruang makan, kecuali Jungkook.

"Aku akan ke kamar Kookie!" seru Jin.

Jin berdiri dari duduknya dan langsung melangkah menuju kamar adik bungsunya.

"Jin, usahakan bujuk adikmu untuk ikut sarapan. Semalam adikmu tidak ikut makan malam!" seru Minki.

"Baik, Pa."

Minki menghela nafas kasarnya. Dia benar-benar mengkhawatirkan kondisi putra bungsunya. Beberapa hari ini putra bungsunya itu susah sekali disuruh makan. Jika makan pun selalu sedikit dan tersisa.

"Aku benar-benar mengkhawatirkan kondisi putra bungsuku," ucap Minki dengan suara lirihnya.

Mendengar ucapan dan lirihan dari Minki membuat Rain, Eugene dan So Yeon selaku adik-adiknya menatap iba. Mereka sedih, hati mereka sakit jika melihat kakak yang begitu mereka sayangi dan hormati terlihat begitu ketakutan akan kondisi putra bungsunya.

Bukan hanya Minki saja yang merasakan ketakutan. Hyun Jin, Tae Hee, Sang Woo dan para anak-anaknya juga merasakan ketakutan yang sama. Mereka semua tidak ingin terjadi sesuatu terhadap kesayangannya itu.

"Apa yang harus aku lakukan? Disisi lain aku bersedia menukar perusahaanku dengan penawar itu. Tapi disisi lain aku tidak mau membuat Kookie kecewa dan marah padaku. Kalian tahu sendiri bagaimana keras kepalanya Kookie dan juga wataknya Kookie. Jika dia bilang 'tidak' hasilnya tetap 'tidak'. Jika dia bilang 'iya' maka hasilnya juga 'iya'."

"Bagaimana dengan anak buah Hyung? Apa sudah dapat kabar?" tanya Rain.

"Belum. Sampai detik ini belum ada hasil apapun dari mereka," jawab Minki.

"Lalu bagaimana dengan Papa?" tanya Jin Ki pada ayahnya.

"Sama seperti Pamanmu. Anak buah Papa juga belum mengetahui identitas asli dari pemilik dua perusahaan itu. Kabar terakhir yang Papa dapatkan adalah bahwa orang yang mengaku sebagai pemilik perusahaan STATE GRID dan perusahaan SINOPEC GRUP sebenarnya berstatus sebagai tangan kanan. Sementara si pemilik aslinya bermain di belakang." Sang Woon menjawab pertanyaan dari putra sulungnya.

Deg!

Minki dan yang lainnya terkejut mendengar perkataan dari Sang Woo. Mereka semua tidak menyangka jika orang-orang itu sangat licik.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang, Papa?" tanya Yoongi.

Ketika mereka tengah membahas kondisi Jungkook dan juga membahas cara mendapatkan penawar itu. Seketika mereka semua terkejut mendengar teriakan dari kamar Jungkook.

"Papa, Mama!" teriak Jin.

Mereka yang mendengar teriakan dari Jin langsung berdiri dari duduknya dan berlari menuju kamar Jungkook yang ada di lantai dua.

^^^

"Tidak, Kookie! Bangun, Sayang. Buka matamu... Hiks," ucap Jin terisak sambil tangannya menepuk pelan pipi Jungkook.

"Kookie, Hyung mohon. Bangunlah," mohon Jin.

Jin memeluk erat tubuh adiknya yang terasa dingin. "Kookie... Hiks," isak Jin.

Brak!

Pintu kamar Jungkook dibuka paksa oleh Nichkhun. Setelah itu, semuanya pun masuk ke dalam kamar Jungkook dengan wajah penuh ketakutan.

"Jin!" panggil Minki

"Oh, Tuhan! Kookie!" teriak mereka semua.

Mereka semua berhamburan mendekati Jin yang sedang memeluk tubuh Jungkook.

MY OVERPROTEKTIF BROTHER 2Where stories live. Discover now