77. Calon Adik Ipar

406 44 2
                                    

Jungkook sudah berada di depan kampus. Dirinya tidak sendirian, melainkan bersama kakak tertuanya yaitu Min Jun.

Setelah melakukan peperangan mulut dengan kakaknya itu, Jungkook meminta kakaknya itu untuk mengantarnya ke kampus dengan alasan dirinya tidak semangat membawa mobil atau motor sendiri karena telinganya masih sakit dan mulutnya yang lelah mengoceh berjam-jam di meja makan sehingga membuat nafsu berkendaranya hilang.

Mendengar alasan Jungkook yang tak masuk akal membuat semua anggota keluarganya hanya bisa menghela nafas pasrahnya dan juga geleng-geleng kepala.

Sebelum Jungkook keluar dari mobil kakaknya. Jungkook terlebih dahulu melakukan sesuatu kepada kakaknya itu.

"Mana dompetnya Hyung. Berikan padaku."

Seketika Min Jun menatap adiknya dengan tatapan matanya yang membesar. Di dalam hatinya kenapa adiknya itu meminta dompetnya.

"Hyung," panggil Jungkook dengan menatap wajah kakaknya itu dengan tatapan mata bulatnya.

"Aish!"

Min Jun berucap kesal, namun tetap menuruti kemauan adiknya itu. Tangannya kemudian merogoh saku celananya yang bagian belakang untuk mengambil dompet.

Setelah dompetnya sudah berada di tangannya, Min Jun memberikan kepada adiknya yang menyebalkan menurutnya itu.

"Ini." Min Jun memberikan dompetnya kepada adiknya.

Jungkook langsung mengambil dompet sang kakak dengan tersenyum manis

"Mau ngapain?" tanya Min Jun ketika melihat adiknya yang telah membuka dompetnya dan melihat isinya.

"Hyung," panggil Jungkook.

"Ada apa?"

"Kartu ini berapa jumlah uangnya?" tanya Jungkook dengan menunjuk kartu kredit warna hitam yang berlogo CIMB.

"Mau ngapain nanya-nanya?" tanya Min Jun ketus.

"Ih, sensitif amat sih. Biasa aja kali jawabnya. Nggak usah ngegas gitu."

"Yeayy! Tesresah Hyung dong. Kenapa kamu yang sewot."

Seketika Jungkook membelalakkan matanya ketika mendengar ucapan dari kakaknya itu. Kemudian Jungkook menatap wajah kakaknya yang juga menatap dirinya.

"Tesresah? Kata dari mana tuh? Yang benar itu terserah. Ih, malu-maluin. Seorang CEO, tapi ngomongnya kayak anak kecil usia 2 tahun. Anak kecil aja ngomongnya aja udah lancar. Malu kali."

"Kenapa situ yang sewot."

Jungkook seketika cemberut, sedangkan Min Jun tersenyum.

"Hyung, aku serius. Berapa jumlah yang ada di kartu ini?" tanya Jungkook dengan menunjuk kembali kartu kredit yang sama.

"Saldo yang ada di dalam kartu itu cukup buat kamu nikah, punya anak dan punya cucu!"

"Saldonya cuma cukup buat aku doang? Terus bagaimana dengan adik-adiknya Hyung yang lain?"

"Sebenarnya kamu ngapain dengan kartu Hyung itu, Kookie?"

"Ih, jawab dulu pertanyaanku yang tadi."

"Hah!"

Min Jun seketika menghela nafas pasrahnya akan kelakuan adiknya itu. Mulai tadi malam, sarapan pagi hingga sekarang. Adiknya itu masih terus buat dirinya kesal.

"Kalau untuk Hyung-Hyung kamu yang lainnya, tuh ada kartu-kartu kredit yang lainnya. Kamu bisa lihat sendiri kan ada berapa jumlah kartu kredit Hyung disana."

Jungkook mengangguk-anggukkan kepalanya ketika mendengar jawaban dari kakak tertuanya itu.

"Hyung, aku pinjam yang ini ya?" tanya Jungkook dengan menarik keluar kartu kredit warna hitam yang berlogo CIMB itu.

MY OVERPROTEKTIF BROTHER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang