CHAPTER 10 : MYSTERIOUS WOMAN?

2.7K 165 31
                                    

"Blizzard Bow! Come forth!" Intan menyeru busur hasil dari ais,dan bersedia melakukan serangan.

Aminudden melompat mengelak serangan drone tersebut,dan Intan menarik tali busur dan terhasil anak panah dari ais. Tarik sekuat hatinya dan dilepaskan,menembusi badan drone tersebut. Aminudden menunjukkan ibu jari,tanda bagus dan Intan menunjukkan tanda V pada abang keduanya. Drone tiba-tiba muncul di belakang Aminudden,Intan memberi amaran dan Aminudden sekali melakukan back flip mengelak serangan drone itu.

"Oho....serang curi ha?" Ujar Aminudden semasa masih dalam keadaan pusingan badan,api dinyalakan pada tangan kanan. Dia kini berada di atas drone tersebut.

"Drop direct-punch!" Satu serangan menjatuhkan lawan mencium bumi,drone itu hancur dengan tumbukan api merah Aminudden.

"Huh!" Luqman mengelak serangan drone,kemudian kilat dikumpul sedikit demi sedikit. Drone satu persatu meluru Luqman,dan tepat pada masanya kuasa kilatnya selesai dicas sepenuhnya.

"RAIKOUKEN!!! MAX!!" Serangan yang sama namun lebih kuat,Nabill dan Aminudden tersengih. Pada masa yang sama,Raven memerhatikan mereka,bersama seseorang wajahnya tidak kelihatan.

"They've grown stronger...i like it..'' ujar orang misteri itu,dari suaranya adalah perempuan. Senyuman terukir dan Raven hanya memeluk tubuh.

Intan menembak jatuh satu persatu drone yang menyerang,pada mulanya hanya menembak sedikit kemudian menjadi banyak. Aminudden menyedari adiknya terkial-kial mengelak serangan drone,Intan baru berusia 14 tahun dan jarang keluar menjalankan misi seperti kedua abangnya.

"Just sit there Raven?" Soal perempuan misteri itu.

"I can't....remember?" Raven mendengus dan perempuan misteri itu hanya ketawa kecil.

"Jangan sentuh adik aku!!" Jeritan Aminudden mengejutkan mereka berdua,dan drone hancur dibakar api.

"Maaf abang..." kata Intan lemah dan Aminudden sekadar mengusap kepalanya.

"Fokus Intan...let's go!" Kata Aminudden berlari ke arah Luqman yang sibuk bertarung,Intan mengangguk dan mengekorinya.

"Ikhwan latih mereka dengan baik..." ujar perempuan itu dan Raven hanya tersenyum,dia mengingatkan kembali renungan tajam Ikhwan kepadanya. Hud menutupi perempuan tersebut,dan Raven hanya mendesah lalu beredar dan perempuan itu sekadar memerhatikan pertempuran itu dengan anak matanya yang berwarna hitam kilat.

Pada masa yang sama Ikhwan seperti merasai sesuatu,dia yang kini berada Arjuma's Cafe dan berhenti dari terus menghirup kopi yang hangat. Alisa turut merasainya,Ikhwan hanya memandang sebentar dan menyambung hirupan air kopi itu.

 Alisa turut merasainya,Ikhwan hanya memandang sebentar dan menyambung hirupan air kopi itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ini illustration yang aku dapat buat setakat ini,maaflah amik guna fon jer...

CHRONICLES KAISER TWO : END OF EVERYTHING (C)™Where stories live. Discover now