Today

876 140 7
                                    

"Kamu yakin mau dateng?" Yerim mengangguk pasti, ini kesempatan terakhirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu yakin mau dateng?" Yerim mengangguk pasti, ini kesempatan terakhirnya.

"Kan kamu sendiri yang bilang aku harus nerima kenyataan dan move on as soon as possible, so ya aku yakin bakal dateng"

"Tapi Rim, kalo alasan kamu dateng buat nyari dia aku nggak yakin kamu bisa move on-.."

"Sae, aku udah move on dari lima tahun empat bulan yang lalu. Persis seminggu setelah dia ngilang. Dan aku yang sekarang cuma mau berdamai sama dia, berdamai sama masa lalu aku" ucap Yerim menyela Saeron yang akhirnya hanya menghela nafas dan memilih beranjak.

Berdebat dengan Yerim bukanlah hal yang harus dilakukan nya sekarang, reuni tinggal beberapa jam lagi dan Saeron masih harus bersiap. Kali ini biarlah Yerim mengurusi kehidupan nya sendiri.


[...]


Saeron dan Yerim berjalan beriringan menuju hall reuni SMA nya. Keramaian menyapa keduanya saat mulai memasuki hall. Banyak teman lama Yerim dan Saeron yang menyapa keduanya.

"Rim, aku mau ambil minum. Ikut nggak?" Tanya Saeron yang dijawab gelengan lemah oleh Yerim.

"Aku duduk aja..." Jawab Yerim sambil melirik ke segala arah. Yerim mencari seseorang.

Deg!

Dan Yerim menemukan nya, lelaki yang dicari Yerim tengah berdiri bersama beberapa teman laki-laki lain nya. Mereka sedang bercanda, mungkin.

Yerim melangkah mendekat sembari beberapa kali menghela nafas pelan. Takut, khawatir dan gugup melebur jadi satu.

Apa aku sanggup bertemu dengan nya?

Apa aku sanggup menerima segala kemungkinan respon nya?

Apa aku sudah benar-benar move on? Tunggu dulu, aku sudah move on. Iya Rim kamu sudah move on.

Yerim mengangguk pasti seolah tengah berbicara penuh keyakinan pada dirinya sendiri.

Hu~

"Jung-.." panggil Yerim pada akhirnya. Beberapa orang lelaki yang tengah bergerombol itu sontak menoleh pada Yerim yang kini menunduk, merutuki dirinya yang sok berani memanggil salah satu lelaki diantara mereka ini.

"Yerim? Kamu Kim Yerim mantannya Jungkook kan?"

Damn!

Yerim benar-benar memerah sekarang, ia kenal dengan jelas siapa lelaki yang baru saja berbicara itu.

Awas kau Kim Mingyu!

"Ada apa Rim?"

Deg!

Yerim mematung hanya karena mendengar suara lelaki yang memang jadi tujuan nya datang ke reuni ini.

"Bisa bicara sebentar?" Tanya Yerim memelan nyaris berbisik. Pipi nya memanas, astaga Yerim malu sendiri.

"Baiklah. Ayo"

Grep

Yerim tercengang, Jungkook baru saja menggandeng tangan nya dan berjalan beriringan menjauhi kerumunan. Sorak-sorai menggoda teman-teman Jungkook terdengar dan itu semakin membuat Yerim menunduk.


[...]


"Jadi, apa yang mau kamu bicarain Rim?" Tanya Jungkook sembari menenggak kembali minuman nya.

Yerim yang dipanggil pun akhirnya merogoh tas kecil yang dibawa nya.

"Apa kabar kamu Rim? Rasanya udah lama banget kita nggak ketemu" tangan Yerim yang awalnya bergerak mencari sesuatu di dalam tas mendadak terdiam karena mendengar pertanyaan Jungkook.

"Tahun ini sidang kan?" Tanya Jungkook lagi seolah tahun Yerim enggan menjawab pertanyaan nya tadi.

"Aku sidang tahun depan" kata Jungkook lagi, Yerim jadi bingung menanggapi.

"Kenapa tahun depan?" Tanya Yerim pada akhirnya. Mencoba ramah tak salah kan.

"Aku sempet cuti kuliah dua semester, jadinya telat banget deh sidang nya" cerita Jungkook, ada senyum kecil diakhir kalimat nya dan Yerim melihat itu.

"Rim-.." Yerim menoleh saat Jungkook memanggil nya. Tatapan sendu Yerim dapatkan saat Jungkook kini berdiri dihadapannya.

"Kalau kamu bisa kembali ke masa lalu, apa ada hal yang ingin kamu ubah?" Tanya Jungkook lagi dan lagi, jujur Yerim semakin bingung harus menanggapi seperti apa.

"Kalau aku, mungkin aku akan mengubah hari dimana aku ninggalin kamu. Aku menyesal Rim, menyesal meninggalkan kamu buat orang lain yang sebenarnya tak membutuhkan ku saat itu. Aku pergi seperti pengecut dan kini aku menyesali nya" Jungkook tertunduk. Sekelebat ingatan Yerim kembali pada insiden menghilangnya Jungkook lima tahun lalu.

Ya, Jungkook kekasihnya dulu menghilang sesaat setelah pengumuman kenaikan kelas dan setelahnya Jungkook tak pernah kembali. Meninggalkan luka dalam pada Yerim yang saat itu berstatus kekasihnya.

Luka lama Yerim kembali terbuka. Hatinya mendadak sakit hanya karena mendengar perkataan Jungkook.

"Rim-.." Jungkook memegang lengan Yerim, menarik nya keluar dari dalam tas dan menggenggam nya.

"Maaf buat masa lalu kita. Maaf Rim-.."

"Cukup!" Yerim menyela setengah berteriak, dengan cepat ia melepas genggaman Jungkook dan beralih mengambil sesuatu yang dari tadi ingin diberikan nya.

"Aku cuma mau ngasih ini Jung" ucap Yerim sembari memberikan sebuah undangan pernikahan.

"Aku akan menikah bulan depan, ini undangan kamu. Datang ya" ucap Yerim lagi kali ini ada senyum di akhir ucapan nya, dan dengan cepat Yerim beranjak. Tak baik terlalu lama berdua bersama lelaki lain di luar hall. Yerim menghindari segala gosip.

Jungkook mematung, bahkan sampai Yerim meninggalkan nya ia tetap mematung. Rasa sesal yang dipendamnya lima tahun ini kini semakin meluap, apalagi mengerti sendiri fakta Yerim akan menikah.

Yerim nya akan menikah, dan bukan dengan nya. Jungkook tak percaya ini.

Vomment for more stories[765]Thanks

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vomment for more stories
[765]
Thanks

...

Storyline [jungri]Where stories live. Discover now