[38] Ngidam Ayam

1.4K 223 31
                                    

Short

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Short

---

"Sayang.." aku semakin sinkron mengedipkan mata dan berekspresi imut sebisa mungkin.

"Enggak Rim. Nanti perut mu sakit, anak kita juga nanti sakit" Jungkook juga tak kalah dengan pendiriannya. Ia bahkan semaki erat memejamkan matanya, seolah menolak wajah imut ku.

"Sekali aja. Ayolah Sayang.." aku masih tak mau menyerah.

"Sekali enggak ya enggak Rim. Kalo kamu masih ngotot mending kita pulang aja. Aku bakal goreng ayam buat kamu" bahuku mendadak lemas, nada bicara Jungkook yang tertahan membuat nyali ku ciut.

"Ayo!" Tegas Jungkook lagi, ia sudah berdiri dan mengulurkan tangan untuk menggandengku. Aku menolak uluran tangannya, rasa kesal masih menyelimuti ku.

Dengan cuek aku berjalan mendahului nya sampai ke mobil. Aku mendadak bisu dalam perjalan pulang kami.

'apa susahnya nurutin ngidam istri sendiri? Masa makan ayam pedes level 5 aja nggak boleh?' Batin ku masih berusaha berkompromi dengan kesal, aku memejamkan mata berusaha tenang.

"Yang.." panggil nya tiba-tiba.

'jangan didengerin Rim' batin ku masih berusaha menutup mata.

"Sayang.." suara Jungkook kembali terdengar. Dengan spontan aku membalik kasar tubuhku membelakangi nya.

"Kamu beneran tidur Rim?" Gumam nya, entah berupa pertanyaan atau pernyataan.

'biarin Rim..' batin ku masih berseru.

"Aku cuma khawatir Rim. Aku nggak mau kamu sakit perut. Kasian baby Jeon kalo ibu nya sakit dan lemes karena ayam pedes" aku terkesiap mendengar perkataan Jungkook.

'tapi kan ini juga ngidam nya anak kamu Jeon!' Batin ku masih tak mau mengalah.

"Maaf ya Rim. Aku belum bisa nurutin kemauan anak kita. Aku sayang kamu Rim. Have good dream baby Jeon and mommy Jeon" kurasakan Jungkook mengusap pelan perut dan puncak kepala ku.

'Segini aja? Dia nggak ngelakuin apa-apa lagi? Nggak sadar apa aku masih kesel?'

.
.

Aku terbangun saat kurasakan tangan Jungkook mengangkat tubuhku.

Apa kami sudah sampai rumah? Apa aku tertidur sejak marah di mobil tadi?

"Eh! Sorry Sayang bikin kamu kebangun" kata nya dengan senyum tipis. Aku sadar ia sedang berusaha membuka pintu sambil masih menggendong ku. Dengan pelan aku minta diturunkan agar lebih memudahkan masuk kedalam rumah.

Aku berjalan didepan Jungkook, segera membuka kulkas karena haus. Dapat kurasakan Jungkook masih mengikuti ku.

"Kenapa?" Tanyaku menatapnya yang duduk di meja makan. Mood sudah membaik setelah beberapa menit tertidur di mobil.

Storyline [jungri]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant