Storyline [jungri]

[44] Mual

Short

---

"Jeon-... Uwek! Uwek!" Belum sempat aku mengalihkan tatapan dari handphone, Yeri sudah lebih dulu bergegas ke kamar mandi.

"Haduh perut ku" keluh Yeri, aku mengusap miris punggung nya.

Usia adek di perut Yeri sudah memasuki minggu ke sepuluh. Dan masa mual nya masih berlangsung, kata dokter mual-mual itu wajar saat trisemester pertama kehamilan.

Setelah mual nya mereda aku segera meninggalkan Yeri yang memilih tidur-tiduran di kamar. Sekarang masih pukul delapan malam, sebenar nya masih terlalu awal jika tidur. Tapi melihat kondisi Yeri yang seperti ini aku memilih membuatkan susu kehamilan sekarang.

Ceklek

Aku tak melihat Yeri di tempat tidur saat baru kembali dari dapur.

"Uwek!.. Uwek!.." Aku segera menyusulnya di kamar mandi. Wajah Yeri pucat, mungkin efek mual nya. Ia berjalan agak tertatih sambil memegang perut nya. Belum terlalu besar sih adek.

"Sini, pelan-pelan" kataku sambil mulai membantu nya berjalan kembali ke tempat tidur.

"Minum dulu" kataku lagi, kali ini memberikan segelas susu ibu hamil yang langsung diterima olehnya.

Tak butuh waktu lama susu hamil yang diminum Yeri sudah habis. Setelah meletakan nya kembali ke dapur aku segera berbaring disebelah Yeri. Aku membelakangi nya untuk meredupkan lampu di nakas.

Pluk!

"Jeon, peluk" lirih nya memeluk ku dari belakang.

Aku segera berbalik menghadapnya, memeluk nya dan menaikan selimut sebatas dada.

"Selamat malam mama Jeon" Kukecup sekilas keningnya.

Lalu kecupan ku turun ke perut nya, "selamat malam adek. Jangan rewel ya"

"Selamat malam papa Jeon. Makasih buat hari ini juga. Jangan capek ngurusin mama sama adek ya" aku tersenyum samar sambil kembali memeluk Yeri.

(260)
Vomment for more stories

.
.

Hai? Mulai jarang nih buka wattpad. Sorry.
Vote diatas 100 fast update!