[74] Payung hitam

789 190 18
                                    

Short

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Short

.
.

Tes.. Tes..

Yerim terus menatap sedih rintikan hujan yang ditampung tangannya.

"Kalo hujan nya nggak berhenti gini bisa nanti malem aku sampe rumah. Huh-.." gerutu nya. Yerim yang tinggal sendirian di halte depan sekolah pun hanya menatap kesal pada beberapa temannya yang sudah pulang lebih dulu, baik dijemput atau berjalan dibawah payung.

Hujan sore ini benar-benar diluar perkiraan, Yerim mendengus mengingat kebodohan pertamanya karena tak membawa payung ataupun jaket, lalu kebodohan kedua nya yang memilih tidak mengisi baterai ponsel semalam dan berakhir dengan mati nya ponsel Yerim saat ini.

Tap..

Tap..

Yerim menatap sekilas, ada seseorang di sisi kiri nya, seorang lelaki dengan hoodie hitam dan masker menutupi wajahnya. Lelaki itu juga memakai celana sewarna dengan rok Yerim saat ini.

"Seorang siswa ya?" Celetuk Yerim pada lelaki itu. Bukannya menjawab lelaki itu justru bersiap menerjang hujan. Ia menutup kepala nya dengan topi dari hoodie.

"Pake ini" kata lelaki itu sambil memberikan sebuab payung kecil berwarna hitam. Yerim dibuat tak percaya dengan apa yang lelaki itu lakukan. Padahal baru saja Yerim berpikir lelaki itu akan meninggalkannya menunggu sendirian.

"Cepet ambil" kata lelaki itu lagi membuat lamunan Yerim buyar.

Tepat setelah payung berpindah ke tangan Yerim lelaki itu bergegas pergi menerjang hujan.

"Hei!! Tungg-..." Yerim menghela nafas. Lelaki itu pasti tak mendengarnya.

.
.

Keesokan hari nya Yerim membawa payung itu kesekolah. Ia juga rela menunggu di halte lebih dari setengah jam untuk bisa bertemu lelaki berhoodie itu lagi. Semoga saja.

"Rim? Kamu belum pulang?" Yerim menoleh kearah suara yang memanggilnya. Ada Eunha disana, teman Yer dari kelas sebelah.

Yerim menggeleng sambil memainkan ujung payung. Junur Yerim sudah bosan karena sudah lebih dari tiga puluh menit menunggu.

"Loh? Itu kan payung ku? Kok bisa ada di kamu Rim?" Tanya Eunha membuat Yerim bingung.

"Punya mu?" Eunha mengangguk.

"Iya. Kok bisa ada di kamu? Perasaan kemarin aku pinjemin ke Jungkook deh. Atau Jungkook nitipin ke kamu ya?" Yerim semakin bingung. Siapa Jungkook? Apa yang dititipkan?

"Jungkook itu siapa Eun?" Tanya Yerim pada akhirnya.

"Jungkook? Ya orang yang nitipin payung ku ke kam-.."

"Tunggu dulu, aku bahkan nggak kenal Jungkook. Dan aku juga dapetin payung kamu ini bukan karena Jungkook yang nitipin" sela Yerim.

"Loh terus?" Kali ini justru Eunha yang dibuat bingung.

"Kemarin ada laki-laki yang ngasih payung ini ke aku. Tapi aku nggak tau dia siapa karena dia pake hoodie dan masker. Waktu aku mau bilang makasih laki-laki itu justru lebih dulu lari nerjang hujan"

"Jadi Jungkook malah ngasih payung ku ke kamu dan milih hujan-hujanan?" Gumam Eunha kesal. Ada rasa tak terima mengetahui penyebab Jungkook tak masuk hari ini karena kemarin ia hujan-hujanan.

"Iya udah balikin payung ku sekarang" kata Eunha mendadak ketus dan dengan sekali sahutan payung hitam itu berpindah ke tangannya, setelah itu Eunha langsung pergi tanpa pamit.

"Lah, Eunha kenapa jadi sewot gitu? Aneh!" Gumam Yerim menatap bingung punggung Eunha yang menjauh.

"Lah, Eunha kenapa jadi sewot gitu? Aneh!" Gumam Yerim menatap bingung punggung Eunha yang menjauh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(483)
Vomment for more stories

.
.

Hehe aku mau ngucapin makasih buat 10k Vote nya. Banyakin komen ya karena aku suka balesnya🤭

Storyline [jungri]Where stories live. Discover now