[53] Kesempatan kedua

1.1K 183 19
                                    

Short

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Short

.
.

"Jeon" aku menoleh singkat saat Yerim memanggil. Hari ini sudah tepat dua bulan sejak kami mengalami masa sulit, hampir kegugurannya Yerim.

"Gureum butuh makan" katanya agak merajuk. Aku yang memang saat ini sedang memakan ramyeon akhirnya menghela nafas pelan.

"Terus aku harus apa Rim?" Dia mendengus. Kebiasaan Yerim saat kesal dan sulit mengungkapkan kekesalannya.

"Ambilin kek. Aku mau mandiin Youra dulu" katanya yang kemudian berlalu menggendong Youra kekamar mandi.

Anak kami, Youra tumbuh dengan sehat. Setelah seminggu di inkubator saat itu, kini Youra menjadi lebih sehat dan bahkan banyak tingkah. Walau pada kenyataan nya ia bahkan baru berumur dua bulan.

"Loh? Kok belum dilakuin sih Jeon? Aku nunggu loh ini" aku tertegun saat Yerim kembali dari kamar mandi dengan Youra di gendongan nya.

Aku tadi melamun?

"Ayo Jeon!" Aku kembali tertegun mendengar teriakan Yerim dari arah kamar. Aku segera beranjak dan mengambil bungkus makanan anjing di lemari.

By the way, aku mengenalkannya pada kalian.

Aku dan Yerim sepakat mengadopsi seekor anjing dan diberi nama Gureum tepat seminggu setelah kelahiran Youra. Tujuan kami saat itu adalah agar Gureum bisa menjadi teman Youra nanti nya, tapi ternyata sekarang justru Yerim lah yang serasa punya teman sejak kehadiran Gureum.

Gureum sendiri sudah dianggap seperti anak oleh Yerim. Mungkin adiknya Youra, atau bahkan kakak Youra.

"Jeon! Kamu kenapa sih? Kok ngelamun terus? Itu makanan nya Gureum cepetan dituang" aku tersentak lagi, Yerim sudah duduk disebelahku yang sedang menuang makanan untuk Gureum.

"Iya Rim.. sebentar" aku memelan, sadar diri karena memang aku sedang melamun tadi.

Setelah memberi makan Gureum, aku dan Yeri beranjak dan duduk didampingan di depan Tv. Youra sudah tertidur setelah di mandi kan tadi.

"Kamu kenapa?" Tanya Yerim yang duduk mendekat. Aku hanya menggeleng.

"Kok dari tadi aku liat melamun terus?" Aku kembali menggeleng.

"Aku cuma kecapekan aja kok.. kurang tidur" kataku dengan senyum samar, berusaha meyakinkan Yerim aku baik-baik saja.

"Yaudah nanti malem kamu bisa tidur nyenyak kok. Aku yang bakal bangun buat Youra" aku mengerutkan kening.

"Yakin? Palingan juga nanti aku lagi yang bangun. Kayak biasanya" kataku yang langsung mengundang tawa nya.

"Itu kamu tau. Kamu kan suami siaga Jeon jadi harus siap bangun tengah malem" Aku mendengus, namun tak lama ikut tertawa. Biarlah aku lelah mengurus Youra ataupun Gureum asalkan Yerim tersenyum lagi.

Senyum Yerim sudah seperti obat anti lelah bagi ku. Dan aku sangat bersyukur dengan kesempatan kedua. Kesempatan untuk ini bisa melihat senyum nya, bahkan sekarang senyum Youra juga.

 Kesempatan untuk ini bisa melihat senyum nya, bahkan sekarang senyum Youra juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(409)
Vomment for more stories

.
.

Hai? Aku berminat menamatkan cerita ini. Well ini part terakhir. Bye guys🖐️

Btw aku mau jelasin, Sebenernya ada beberapa part di story ini yang secara nggak langsung emang berseri. Kayak part ini contohnya. Kebetulan part ini lanjutan dari beberapa part yang ceritanya Yeri hamil terus hampir keguguran. Inget nggak?

Tapi tanpa harus kalian sadari part ini juga bisa dipisah dari part yang sebelumnya. Jadi nggak berseri. Paham?

And Gureum sendiri itu nama anjing nya Jungkook (kalo nggak salah). Aku baca di google sih tadi, jadi pengen aja masukin gureum di cerita ini.

Storyline [jungri]Where stories live. Discover now