[39] Bosan!

1.3K 213 28
                                    

Mungkin bener kata orang, nggak selamanya hubungan bisa berjalan baik dan tanpa hambatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mungkin bener kata orang, nggak selamanya hubungan bisa berjalan baik dan tanpa hambatan. Dan kata orang itu ku benarkan dengan fakta kalo hubungan juga nggak akan greget kalo belum ada konflik nya.

Mungkin emang bukan konflik besar yang berakibat putus, oh! Kalo itu jangan sampe. Tapi konflik yang aku alami ini agaknya cukup sering juga kalian alami, mungkin.

Bosan!

Cuma karena satu kata itu aku hampir putus dengan pacarku ini. Kejadian nya di sekitar tahun kedua aku pacaran dengannya, atau mungkin sekitar tiga tahun lalu.

.
.

"Jeon, nanti pulang sekolah bisa nunggu aku latian dance sebentar nggak?" Tanyaku sambil bergelayut manja pada Jungkook, pacarku saat itu.

Jungkook hanya menjawab pertanyaan ku dengan anggukan pelan. "Aku tunggu dilapangan aja. Sekalian mau main basket" katanya yang setelah itu langsung meninggalkanku.

'cuek banget sih?' batin ku saat itu menatap punggungnya yang menjauh. Dan dari situ lah awal ku mulai merasa bosan.

Sebenarnya kejadian cuek nya pacarku ini terjadi tak hanya sekali, tapi berkali-kali. Perempuan mana sih yang tidak merasa bosan diperlakukan dengan cuek nya seperti itu? Yakin ku pasti tidak ada yang mau.

Puncaknya adalah saat ia dengan cuek nya meninggalkan ku di sekolah hanya untuk menemani Eunha, sahabatnya ke toko kaset. Padahal saat itu hujan deras. Menyebalkan.

"Jeon, tungguin lagi ya aku harus gladiresik dulu" kata ku saat itu. Kudengar ia hanya bergumam dan memilih berlalu dari hall utama sekolah yang besok akan menjadi tempat pensi.

Gladiresik ku selesai agak molor dari jadwal nya. Dengan tergesa-gesa aku berlari ke lapangan, takut Jungkook menunggu terlalu lama, namun ternyata dia tidak ada di lapangan. Aku berlari lagi ke perpustakaan, mungkin dia sedang membaca komik disana, namun dia tak ada juga disana. Tempat terakhir yang ada dipikiranku adalah parkiran, mungkin dia sedang menemani pak satpam bermain catur sambil menunggu hujan dan aku selesai latihan, namun dia juga tak terlihat disana. Malahan kata pak satpam Jungkook sudah pulang dengan Eunha, sahabat dari kecil nya.

Saat itu ingin rasanya aku menolak fakta Jungkook yang lebih mementingkan Eunha dibanding aku, namun tak bisa, rasa nya sakit. Akhirnya aku memutuskan pulang dengan angkutan umum.

'the number you are calling-..' Yerim berusaha sabar saat panggilannya tetap saja tidak diangkat Jungkook.

"Kalo yang ini nggak diangkat. Oke aku nggak bakal ngehubungin dia lagi" gumam ku geram. Entah mengapa emosiku begitu menggebu-gebu.

'the number you are calling-..' Yerim menutup kasar panggilan ke enam nya.

.
.

Pagi hari nya aku merasa kurang enak badan, mungkin karena semalam aku harus menerjang hujan dari halte kerumah ku yang jaraknya sekitar lima ratus meter.

Storyline [jungri]Where stories live. Discover now