[33|c] Talk

1.2K 215 23
                                    

Short

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Short

---

Body talk

Jungkook side

Mungkin kami sudah tak berstatus. Tapi percayalah, aku masih bisa merasakan perhatian Yerim sesekali.

Seperti saat ini, satu hari setelah kepulanganku dari London. Terhitung sudah hampir tiga bulan kami berpisah.

Soal kencanku dengan Eunha waktu, mungkin kalian ingin tau hasilnya. Aku gagal, aku memilih melepasnya karena masih selalu teringat Yerim saat bersamanya.

"Maaf Eun" lirih ku saat itu. Ia menerima dengan baik kejujuran ku. Ia bahkan menyarankan ku untuk berbaikan dengan Yerim dan kalau bisa kembali mengerjarnya.

Waktu itu kurasa saran Eunha tak mungkin kulakukan. Aku teringat Yerim masih dekat dengan Jaehyun, salah satu sahabatku.

Namun, sepertinya Tuhan kembali baik padaku. Belakangan ini grup ku sering mendapat tawaran pekerjaan bersama dengan grup Yerim, yang otomatis akan semakin sering aku bertemu dengannya.

Hari ini aku akan ada gladiresik salah satu acara, dan Yerim juga ada disana. Awalnya aku mengira akan sangat canggung bertemu mantan kekasih, namun ternyata kehadiran anggota grup kami yang lain mencairkan suasana.

Sesekali kami mengobrol dan bercanda tentang berbagai hal. Bahkan aku masih bisa melihat tawa diwajah Yerim.

"Aw!" Pekik ku saat merasakan kram diperut. Mungkin efek aku terlambat makan tadi siang.

"Kenapa Kook?" Tanya Namjoon Hyung yang juga menarik perhatian seluruh member grup ku maupun grup nya.

"Kayaknya maag ku kumat hyung" kataku sambil tersenyum, sekilas ku lirik Yerim yang ternyata juga sedang memperhatikan ku.

.
.

Yerim side

"Astaga ini gila!! Ngapain aku bela-belain beli vitamin ini buat dia?" Gumam ku dalam mobil.

"Bodo amat lah. Kasian juga kalo dia mesti sakit" aku kembali bergumam sambil mulai menjalankan mobil ku membelah malam.

Sehabis gladiresik tadi aku menyempatkan diri pergi ke apotek dan membeli obat buat Jungkook. Entah melihat nya agak pucat saat latihan tadi membuatku iba.

Jungkook oppa

Aku didepan dorm kamu

Ngapain?

Ada sesuatu
Bisa keluar?

Oke
Tunggu sebentar

---

Dug...

Dug...

"Hati-hati Kook!!!"

Dug...

Ceklek

"Yerim?" Sapa nya saat baru sedikit membuka pintu.

"Dari tadi aku denger suara aneh. Benda jatuh ya?" Tanyaku penasaran mencoba mengintip dari sela pintu.

"Siapa sih Koo-.. oalah Yerim" baru saja aku mengintip Namjoon oppa sudah lebih dulu membuka pintu lebar-lebar dan nampaklah beberapa benda berjatuhan.

"Pantesan aja Jungkook lari-larian turun tangga nya. Ada kesayangan rupanya" celetuk Namjoon oppa membuat pipi ku memanas.

"Apaan sih Hyung? Udah sana masuk!" Jungkook segera mengusir namjoon oppa dan mempersilahkan ku duduk di teras.

"Ada apa Rim?" Tanya nya yang membuat ku gelagapan.

"Eum.. ini-.. aku bawa obat maag yang biasa kamu minum" cicitku sambil menunduk, entah aku merasa malu.

Kudengar ia terkekeh lagi.

"Makasih ya Rim" katanya yang membuatku mengalihkan tatapan. Masih ada senyum diwajahnya.

"Makasih buat apa?" Aku blank.

Astaga kenapa ngeliat senyum kelinci Jungkook bisa buat aku blank sih?

"Buat obat nya"

"Oh! Iya, sama-sama" aku manjawab kikuk.

"Sama perhatian nya juga Rim. Walaupun kita udah putus, makasih kamu tetep mau perhatian sama aku" lanjutnya, masih ada senyum diwajahnya.

"Aku tau mungkin putus emang jalan terbaik buat kita waktu itu. Tapi yang kamu harus tau Rim, aku masih sangat sayang sama kamu. Dan aku juga ngerasa kamu masih sayang ke aku. Mungkin hubungan kita nggak saling terikat, tapi perhatian kita satu sama lain tetep nunjukin kalo kita masih sama-sama ada perasaan" aku terdiam mendengar perkataan Jungkook.

Ia beranjak masuk.

"Aku anter pulang ya. Udah malem" katanya yang tak lama kembali dengan sudah memakai jaket.

"Nggak usah. Aku bawa mobil kok" tolakku.

"Nggak apa-apa. Aku anter naik mobil kamu, nanti pulangnya aku bisa naik taksi. Ayo" ia mengambil kunci mobil ku dan segera kearah kemudi. Aku hanya mengekor.

'biarin semua ngalir ya Jeon, kalo emang kita balikan pasti nanti ada jalan' batin ku sambil sesekali melirik nya yang sedang mengemudi.

'biarin semua ngalir ya Jeon, kalo emang kita balikan pasti nanti ada jalan' batin ku sambil sesekali melirik nya yang sedang mengemudi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(613)
Vomment for more stories

.
.

Hai? Udah END ya!
Thankyou

Storyline [jungri]Where stories live. Discover now