[23] Another Cinderella Story

1.4K 213 19
                                    

"Yer? Nanti pulang kampus kita ngemall yuk" ajak Saeron padaku yang langsung kujawab gelengan tanpa pikir panjang

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Yer? Nanti pulang kampus kita ngemall yuk" ajak Saeron padaku yang langsung kujawab gelengan tanpa pikir panjang.

"Loh kenapa? Sekalian kita cari baju buat party penyambutan ketua BEM yang baru" Katanya lagi.

"Aku harus pulang buat bantuin kak Eunha sama kak Yein" balasku sambil mulai sibuk mengeluarkan buku untuk mata kuliah pagi ini.

"Huh-.. kapan sih ayah mu pulang? Kasian aku liat kamu harus kayak cinderella gini setiap ditinggal ayahmu" komentar Saeron berakhir saat dosen perkuliahan kami datang.

Hai, nama ku Kim Yerim. Banyak yang memanggilku Yeri, aku anak tunggal dari seorang pengusaha ternama Kim Jongin yang baru saja menikahi seorang mantan menteri beranak dua Jung Soojung. Anak Soojung dua tahun lebih tua dibanding aku, Jung Yein dan Jung Eunha nama nya. Lantas karena itulah banyak yang memanggil Cinderella karena kisah hidupku ini, punya ibu tiri dan dua orang kakak tiri. Ya walaupun kedua kakakku dan ibuku ini tidak sekejam di cerita cinderella. Kedua kakakku ini hanya sering usil dan memerintah, tapi mereka tak pernah jahat kepadaku. Sungguh.

"Yer, kamu beneran nggak mau ikut?" Tanya Saeron lagi, memastikan. Aku tetap menggeleng sambil masih sibuk memasukan buku kedalam tas karena kelas telah berakhir.

"Omelan kakakku lebih menakutkan" komentar ku yang seketika membuat Saeron terkekeh miris.

"Tapi nanti malem kamu ikut kan?" Tanya Saeron lagi, kali ini aku tidak langsung menjawab.

"Inginku sih ikut. Tapi kayaknya nggak segampang itu deh. Pasti nggak dibolehin juga sama ibu" kataku yang mulai jalan beriringan dengan Saeron keluar kelas.

"Yeri!!!" Benarkan, baru saja aku dan Saeron berpisah di lorong utama, kak Yein dan kak Eunha menghampiriku. Seketika aku menyesal tidak menerima tawaran pulang dan jalan-jalan bersama Saeron tadi.

"Kenapa kak?" Tanyaku berusaha acuh.

"Kamu nggak lupa kan mau bantuin kita? Ayo pulang" kak Yein berkata sambil menarik tanganku menuju parkiran mobil selatan.

.
.

Aku hanya diam menuruti kedua kakakku. Bahkan sampai sekarang, saat aku sedang sibuk merapikan rambut kak Yein.

"Yer, bagusan yang mana?" Tanya kak Eunha. Aku sempat menolehkan wajah kearah dua baju yang dipegang nya sebelum akhirnya berkomentar.

"Yang kanan aja kak. Lebih simple but elegant" komentarku sambil sibuk lagi dengan rambut kak Yein.

Tak terasa dua jam sudah aku mondar-mandir dikamar kak Eunha dan ka Yein, dan baru setelah dua jam itu aku selesai membantu kedua nya bersiap ke pesta kecil-kecilan kampus yang diadakan untuk penyambutan ketua BEM yang baru.

"Yer, malam ini mama nggak pulang. Jadi kamu harus jaga rumah", kata kak Eunha saat aku mengantar kedua nya keluar kamar.

"Oh ya, kata mama kamu harus nyapu, ngepel, cuci piring sama setrika baju dijemuran. Tadi pagi bibi Choi sakit jadi pulang lebih awal dan tugas nya belum selesai" tambah kak Yein yang hanya diangguki kak Eunha. Huh-.. mau tak mau aku harus melakukannya.

Storyline [jungri]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora