Akhir.

1.1K 163 31
                                    

"Eunha-ssi, apa anda terburu-buru?" Eunha menatap bingung Yerim yang jujur terlihat begitu tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eunha-ssi, apa anda terburu-buru?" Eunha menatap bingung Yerim yang jujur terlihat begitu tenang. Hanya gelengan ia berikan atas pertanyaan Yerim.

"Lebih baik kita minum teh terlebih dulu. biarkan Yejung dan Minha bermain agak lama" ajak Yerim yang kemudian ikut beranjak untuk membuat tiga gelas teh.

Yerim segera kembali dengan tiga gelas teh di nampan, Jungkook yang sedari tadi diam akhirnya ikut berdiri dan membantu Yerim namun ditolak.

"Aku benar-benar menghargai keputusan anda untuk membatalkan pernikahan ini Eunha-ssi, namun aku tak bisa membatalkan sepihak gugatan cerai ku. Aku akan tetap menggugat Jungkook"

Gelas Eunha terhenti tepat saat ia baru akan meminum teh buatan Yerim. Semua membelalak, Jungkook maupun Eunha.

"Aku sudah memikirkan ini matang-matang, aku juga memikirkan Yejung kedepannya. Dan semua tetap akan kulakukan, jujur aku masih sangat mencintai Jungkook, namun belakangan rasa kesalku cukup menjadi alasan gugatan ini ada. Setelah mengutarakan rencana pernikahan kalian hanya sebatas untuk wasiat Mingyu-ssi, aku mulai menjauh. Hati ku sakit melihat dan mendengar sendiri suamiku akan menikah lagi. Tapi Jungkook sama sekali tak melakukan apapun untuk menarikku mendekat, bahkan seminggu setelah aksi menjauhku Jungkook baru mencari. Jujur rasa kesal ku semakin besar, hingga akhirnya aku memutuskan menggugatnya" jelas Yerim yang masih berusaha nampak tenang.

"Apa nggak bisa dibicarakan lagi Yerim-ssi?" Tanya Eunha pelan, rasa bersalah nya semakin besar. Jungkook yang juga terdiam dari tadi membuatnya semakin merasa bersalah.

Yerim menggeleng.

"Kurasa beberapa minggu ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakannya, tapi Jungkook benar-benar tak memperjuangkan ku sama sekali. Masalah akhirnya nanti itu bisa diputuskan sama-sama di meja hijau" jelas Yerim menatap Eunha dan Jungkook bergantian.

"Jungkook juga harus tetap hadir di persidangan pertama dua hari lagi. Agenda nya mediasi dan mungkin disana Jungkook bisa mengutarakan segala keberatan nya akan perceraian ini" tambah Yerim lagi, kali ini pandangan beralih pada Jungkook yang masih setia menunduk entah mengapa.

"Kalau tidak ada lagi yang mau dibicarakan, saya mau kembali ke kamar. Silahkan dihabiskan teh nya Eunha-ssi. Permisi" dan Yerim beranjak. Meninggalkan kesunyian antara Eunha dan Jungkook.

.
.

Jungkook hancur, entah apa yang harus dikata lagi. Ia benar-benar hanya bisa tertunduk disebelah Yerim dan hadapan Eunha. Semua seolah terulang diingatannya. Setiap perkataan Yerim menohok hatinya.

Seharusnya aku nggak menemui Eunha waktu itu

Seharusnya aku nggak memutuskan sepihak rencana pernikahan ini

Seharusnya aku..

Seharusnya aku..

Seharusnya aku..

Argh!

Semua percuma sekarang, Yerim terlanjur terluka karena ku.

Maaf Rim,

[401]Vomment please

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[401]
Vomment please

.
.

Finally bonus part ini End. Aku memutuskan bikin ending yang gantung karena memang dari awal ide ku begini.

Dan sebagai jawaban atas yang sudah bertanya "kak kok judulnya selalu ada tanda tanya" yap! Itu memang murni karena aku nggak memutuskan akan seperti apa part itu. Readers lah yang menentukan, aku mengajak kalian aktif komen dengan semua part gantung dan buat emosi yang kubuat. Aku mau kalian sendiri yang memutuskan sesuai nggak nya judul dengan isi partnya.

Contoh nya, seperti part pertama yang Akhir? Secara nggak langsung aku (dalam bentuk Yerim) bertanya ke kalian, kira2 berakhir nggak ya hubungan ku (yerim) dan Jungkook di part itu? Begitu juga seterusnya.
Dan untuk part terakhir ini nggak ada lagi tanda tanya melainkan tanda titik, yang arti nya aku (yerim) akhirnya ambil keputusan sendiri. Seperti itu.
Semoga paham ya.

.
.

Btw aku mau promot cerita baru ku deng...
Yang berkenan silahkan mampir
Makasih

Yang berkenan silahkan mampirMakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Storyline [jungri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang