[22] Hide and Seek in the Rain

1.2K 176 4
                                    

Horor

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Horor

---

"Jeon, aku bosen" Yerim menggeliat malas di tempat tidurnya

"Terus mau nya ngapain? Hujan gini" Jungkook, kekasih Yerim menjawab dengan sama malas nya. Ia baru kembali dari mengambil minum.

"Ya terserah, main kek atau apa kek. Pokoknya yang gak bikin bosen"

"Eh! Pernah denger tentang mitos petak umpet nggak?" Jungkook seketika membuka topik cerita dan duduk tepat disebelah Yerim.

"Mitos apaan?"

"Kata nenekku, kalo hujan-hujan gini jangan pernah main petak umpet"

"Kenapa?" Yerim bertanya karena mulai tertarik dengan cerita kekasihnya.

"Nanti ada setan yang ikut sembunyi"

Hening~

"Hahahahaaa... Ngaco kamu" tawa Yerim seketika terdengar.

"Beneran Rim" Jungkook semakin meyakinkan.

"Aku nggak percaya"

"Ya udah kalo nggak percaya" Jungkook bergerak hendak tidur karena merajuk.

"Kenapa nggak kita coba aja. Kali aja beneran ada setan yang ikut main" tantang Yerim yang sadar kekasihnya merajuk.

"Ngawur kamu. Nggak ah. Aku mau tidur aja. Nanti kalo orang tua kamu pulang bangunin aku ya"

"Resek. Nggak ada tidur-tiduran Jeon. Aku mau panggil Yurim dulu, kita main bertiga, biar seru" Yerim memutuskan sepihak. Ia segera meninggalkan Jungkook untuk ke kamar adiknya.

Ceklek

"Jeon? Ayo main" Yerim kembali dengan Yurim digandengannya.

Adik Yerim ini berusia sekitar delapan belas tahun, tepat setahun dibawah nya.

"Huh-.." melenguh, dengan malas Jungkook bangun.

"Ayo lah. Aku penasaran" rengek Yerim yang sangat tidak bisa ditolak Jungkook.

"Oke aku jaga, kamu sama Yurim sembunyi" putus Jungkook yang segera menutup matanya dengan tangan.

"Satu-.." Jungkook mulai menghitung.

Tap

"Dua-.."

Tap

"Tiga-.."

Tap

"Empat-.."

Tap

"Lima-.."

"Enam-.." Jungkook masih menghitung walau suara langkah kaki Yerim sudah tak terdengar.

"Tujuh-.."

"Delapan-.."

"Sembilan-.."

"Sepuluh-.." setelahnya Jungkook segera membuka mata dan keluar kamar Yerim.

"Rim aku cari ya" peringatan Jungkook pada Yerim.

Tap Tap Tap

"Rim? Ba!" Jungkook berusaha mengagetkan sesuatu dibalik tirai dapur yang ia kira adalah Yerim namun ternyata nihil.

"Rim?" Panggil nya lagi sambil masih mencari.

"Yerim?"

🎶And I know, and I know, and I know
She gives you everything but boy I couldn't give it to you
And I know, and I know, and I know
That you got everything
But I got nothing here without you🎶

"Halo? Papa udah didepan? Iya Yerim bukain sekarang" tanpa diminta Yerim segera keluar setelah mendapat telepon entah dari siapa.

"Papa?" Jungkook mendekat dan bertanya.

"Iya. Katanya udah didepan. Ayo bukain" ajak Yerim

"Yurim belum ketemu. Aku cari dia dulu"

"Nggak usah, nanti aja" Yerim menolak permintaan Jungkook dan kembali menggandeng kekasihnya itu ke pintu utama.

Ceklek

"Kamu nggak denger suara bel Rim? Kasian Yurim kedinginan ini" ayah Yerim mulai berceloteh. Hujan diluar sungguh membuat nya kedinginan.

Glek

"Yurim ikut mama?" Bukannya menunduk, Yerim malah menatap seorang gadis yang berdiri tepat dibelakang ayahnya.

"Iya. Kenapa?" Ibu Yerim mulai bersuara sambil menggandeng Yurim yang sepertinya sudah mengantuk masuk.

"Jeon, terus tadi yang main sama kita siapa?" Bisik Yerim yang hanya mampu didengar Jungkook.

"Nggak tau Rim" Jungkook menggeleng lemah.

"Nggak tau Rim" Jungkook menggeleng lemah

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

(480)
Vomment for more stories

.
.

Hai? Ide nulis horor lagi ngalir, so jadilah cerita ini.

🎉Happy 5k reader🎉

Storyline [jungri]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz