[59] Kapten

1.1K 213 28
                                    

Short

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Short

.
.

Bandara, tempat yang paling kusukai. Aku suka berdiri beberapa menit tanpa melakukan apapun dikeramaian bandara. Aku suka memperhatikan kesibukan orang disekitar. Aku suka hanya sekedar duduk berteman musik menunggu saat masuk kedalam pesawat. Intinya, aku sangat menyukai bandara dan kehidupan didalamnya

"Yerim" aku menoleh pada sumber suara, sahabatku mendekat.

"Kamu gantiin Saeron ya?" Aku hanya mengangguk saat salah satu sahabatku itu mendekat dan bertanya. Aku dan sahabatku lanjut berjalan berdampingan dengan koper masing - masing.

"Selamat siang kapten" sapa ku dan Doyeon, sahabatku pada seorang pilot yang akan menerbangkan maskapai kami kali ini.

"Siang semua. Ayo segera bersiap, dua puluh menit lagi open gate" kata pilot yang kami sapa tadi. Aku dan Doyeon hanya mengangguk.

"Kenapa ya kapten Jeon selalu terlihat tampan? Yang jadi istri nya kelak pasti akan sangat beruntung" gumam Doyeon yang masih kudengar saat kami berjalan beriringan ke ruang khusus pramugari.

"Eh Rim, udah denger gosip baru belum?" Kali ini Doyeon berbicara dengan semangat sambil kami meletakan koper di loker masing - masing.

Aku menggeleng dan menatapnya bingung.

"Denger - denger, kapten Jeon lagi deket sama Eunha loh"

Uhuk! Uhuk! Astaga aku terbatuk mendengar perkataan Doyeon.

"M-..masa sih?" Tanya ku ragu.

Apa mungkin?

"Iya. Aku denger sendiri kemarin pas Eunha cerita ke Yein kalo kapten Jeon megang tangannya di pantry. Romantis banget deh kayaknya-.." Cerita Doyeon.

"Aku keluar dulu ya Doy. Mau ke toilet" aku mendadak ingin menjauhi Doyeon yang nampak masih semangat bercerita tentang kapten kami.

.
.

Huh!

Aku masih enggan keluar, padahal lima menit lagi gerbang penumpang akan dibuka dan aku masih setia duduk di kloset kamar mandi kru. Entah kenapa mood ku mendadak rusak mendengar gosip kapten Jeon.

Tok Tok Tok

Aku melenguh malas saat seseorang dengan tak sabar mengetuk pintu toilet ku.

"Iya sebentar" kataku yang segera beranjak keluar.

Ceklek

"Lama banget sih Rim" aku mematung saat menyadari seseorang yang berdiri tepat dihadapanku ini.

Bruk!

Kapten Jeon mendorongku cukup kuat sehingga kami berdua masuk ke dalam toilet lagi.

Klik!

Pintu toilet sudah terkunci saat kapten Jeon berbalik dan menatap ku.

"M-..maaf kapten, masih ada yang harus say-.."

"Kenapa lagi sekarang?!" Aku baru akan beralibi untuk menghindari nya saat kapten Jeon justru semakin menyudutkan ku sampai aku terduduk di kloset.

Aku menatap nya bingung.

"Kenapa lagi? Maksud nya?" Cicitku tak berani menatap langsung padanya.

"Kamu menghindariku Rim. Kenapa?"

Aku masih terdiam tak berniat menjawab pertanyaannya.

"Jujur Rim. Apa aku buat kesalahan lagi?"

Aku menggeleng, seolah semua baik-baik saja.

"Nggak kapten. Permisi, saya harus keluar karena 3 menit lagi open gate" aku beralibi lagi.

Bruk!

Kapten Jeon mendorong ku hingga terduduk lagi.

"Nggak ada yang keluar dari sini sebelum kamu jujur!"

Huh!

Kapten Jeon yang keras kepala bukanlah tandingan ku.

"Aku cemburu" cicitku pada akhirnya. Aku kembali menunduk.

"Cemburu?"

"Aku denger dari Doyeon kamu megang tangan Eunha di pantry kemarin" cicitku lagi.

"Kekekeee Ternyata yang salah paham" aku segera menatap nya saat dengan jelas ia berkata aku salah paham.

"Kemarin aku emang megang tangan Eunha, tapi itu juga nggak sengaja-.."

"Nggak sengaja?" Sela ku bingung yang hanya dibalas anggukan.

"Iya. Karena aku bantuin Eunha bawa cangkir panas ke troley makanan. Jadi nggak sengaja deh aku megang tangannya. Tapi kayak nya dia sedikit nambahin bumbu pemanis deh di ceritanya makanya banyak yang salah paham" jelas kapten Jeon dengan santai nya.

Aku kembali terdiam. Bingung harus menanggapi seperti apa.

Cup!

Satu kecupan lolos di pipiku, kapten Jeon si pelaku justru tersenyum manis setelah melakukannya.

"Udah jangan ngelamunin yang nggak penting. Kamu tau sendiri kan aku cinta nya ke kamu? Jadi jangan cemburu buta sama orang yang bahkan nggak pernah ada di hati dan pikiran ku ya Rim, karena kamu tau kan hati sama pikiran ku cuma punya kamu. Love you" belum sempat aku merespon nya kapten Jeon sudah lebih dulu keluar dari toilet. Meninggalkan ku yang merona karena perkataannya.

Dan memang seperti itulah dia. Nama nya Jeon Jungkook, kapten sekaligus kekasih ku sejak enam bulan bekakangan.

 Nama nya Jeon Jungkook, kapten sekaligus kekasih ku sejak enam bulan bekakangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(654)
Vomment for more stories

.
.

(654)Vomment for more stories

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Penasaran? Minat?

Storyline [jungri]Where stories live. Discover now