[6] Takut

2K 276 30
                                    

"Selamat pagi adik-adik" sapaan seorang kakak senior yang memakai almamater kampus sama dengannya ini membuat beberapa orang disekitarnya juga mulai menaruh perhatian pada sumber suara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat pagi adik-adik" sapaan seorang kakak senior yang memakai almamater kampus sama dengannya ini membuat beberapa orang disekitarnya juga mulai menaruh perhatian pada sumber suara.

"Sekarang saya minta semuanya baris 10 banjar" perintah suara itu lagi. Tak butuh penjelasan lagi, hampir semua orang di lapangan utama kampus itu langsung berlari membentuk barisan sesuai perintah awal.

Brukk!

"Aw! Maaf kak" seorang gadis yang jatuh tersungkur itu langsung meminta maaf pada seseorang yang sebenarnya sangat jelas ia kenal.

"Nggak apa-apa. Ayo berdiri" ucap lelaki yang tadi ditabraknya, bahkan lelaki itu tak sungkan berjongkok tepat didepannya dan mengulurkan tangan.

"Saya bisa sendiri kak" tolak halus gadis itu, malu menyelimuti nya yang sadar sudah jadi tontonan hampir semua mahasiswa baru di lapangan ini. Oh jangan lupakan juga para senior yang menatap bingung kearah kedua nya.

"Kamu akan bikin aku malu kalo nggak nerima tangan ini" bisik lelaki yang masih juga berjongkok didepannya.

Semu merona nampak di pipi di gadis yang mau tak mau menerima uluran tangan si lelaki.

"M-makasih kak" cicit gadis itu seraya membungkuk sebelum berlari menunduk meninggalkan si lelaki.

.
.

"Rim, ke kantin yuk?" Saeron berkata sambil memasukan buku terakhir kedalam tas.

"Aku nggak lapar Sae" tolak Yerim. Perempuan itu bahkan tidak menatap langsung ke Saeron disebelahnya. Ia malah terfokus pada ponsel digenggaman nya.

"Ya udah deh. Mau nitip aja? Mungkin cemilan?" Tanya Saeron lagi yang hanya mendapat gelengan.

Selepas Saeron keluar, tinggallah Yerim sendiri didalam kelas, suasana istirahat bagi mahasiswa baru yang bahkan masih dalam masa ospek ini memang sudah seperti ini. Dipastikan para mahasiswa baru ini sedang ke kantin, perpustakaan atau hanya di lorong untuk mengobrol dan mencari teman baru.

Ddrtt

Ponsel Yerim bergetar lagi.

Jeon

Lagi dimana?

Kelas

Nggak istirahat?
Kekantin?

Nggak laper
(Read)

---
Y

erim menutup ponsel saat pesan terakhirnya hanya dibaca oleh orang disana. Ia mulai mengeluarkan novel yang baru setengah dibaca. Dan dapat dipastikan tak butuh waktu lama ia sudah tenggelam dalam bacaannya.

Srett

Seseorang menarik bangku tepat didepan Yerim. Baru saja ia akan menengok dari balik novel sebelum sebuah roti dan sebotol air mineral disodorkan kepadanya.

Storyline [jungri]Where stories live. Discover now