[32|b] a Holic

1.2K 230 16
                                    

Short

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Short

---

Workaholic

Yerim side

"Jeon nanti siang temenin aku ke mall lagi ya" aku berkata penuh aegyo pada Jungkook. Ia hanya menatapku tenang dan melanjutkan sarapan nya.

"Jeon!!!" Aku merengek.

"Aku nggak bisa sayang. Siang ini aku harus ke Singapore. Ada meeting sama salah satu brand disana" katanya memelan sambil mengelus surai ku.

"Iya udah deh. Tapi, tinggal black card kamu ya. Aku belanja sendiri aja" kataku yang akhirnya diangguki oleh nya.

.
.

Keesokan hari nya Jungkook pulang dari Singapore dan aku berniat mengajak nya ke Jeju karena ada festival bunga yang membuatku ingin datang.

Aku menunggu nya di bandara karena beberapa jam lalu ia meminta ku untuk menjemputnya.

"Jungkook!!" Kataku agak berteriak, dia melambai dan mendekati ku.

Kulihat Jungkook tak membawa koper. Padahal biasanya dia selalu minimal satu koper kecil.

"Koper kamu mana?"

"Udah dibawa pak Choi. Sekalian dia ganti baju buat aku ke Praha nanti sore" aku membelalak.

"Kamu mau pergi lagi?" Jungkook hanya mengangguk menjawabku.

"Ngapain sih Jeon? Padahal aku mau ngajak kamu ke Jeju buat liat langsung festival bunga" kata ku memelas.

"Aku ada kerjaan sayang. Kamu pergi sama temen kamu aja ya" katanya sambil merangkul pundakku dan mulai berjalan.

"Kita makan siang dibandara aja ya. Karena aku harus secepatnya balik ke penerbangan eropa" kata nya yang semakin membuat ku kesal.

Oh ayolah, aku diminta nya ke bandara cuma buat nemenin makan siang? -yr

Selama makan siang aku banyak diam, entah aku masih kesal dengan semua kesibukan nya. Tapi aku tetap tak bisa berbuat apa - apa. Aku terlalu menyayangi nya bahkan walaupun kami jarang bertemu karena kesibukan nya.

.
.

Jungkook side

Hari ini aku kembali ke Korea, rasanya aku rindu sekali dengan Yerim padahal baru dua hari aku di Singapore.

Ting

Mingyu

Kook
Besok ada meeting di Praha

What?
Harus aku yg pergi?

Iya lah.
Kan yang nikah dirimu -_-

Kangen Yerim😭

Lebay

---

Aku menghela nafas kasar. Baru saja ingin bertemu Yerim, aku harus kembali ke luar negeri.

Karena terlalu ingin bertemu Yerim akhirnya aku menyuruh nya menjemput di bandara. Biar hanya kurang dari tiga jam setidaknya aku bisa bertemu dengan nya.

.
.

Sesampai ku di Korea Yerim menyambut dengan pelukan hangat dan senyum cerah. Astaga aku makin rindu.

Kami hanya menghabiskan waktu dengan makan siang karena aku harus stay di bandara untuk ke Praha. Selama bersama Yerim banyak diam, dia merajuk karena harus ku tinggal lagi.

Setelah makan siang dia mengantar ku ke gate keberangkatan Praha. Dia masih merajuk tapi tetap mau mengantarku. Lucu nya.

"Nanti aku bawain oleh-oleh tas deh" kata ku berusaha membujuk nya. Yerim hanya tersenyum singkat. Setelah pelukan dan ciuman di pipi, kami berpisah.

'maaf ya rim, aku harus ninggalin kamu lagi' batin ku. Jujur ingin rasa nya aku batalkan pertemuan di Praha, namun demi gaun pernikahan ku dan Yerim, aku harus pergi.

.
.

Sesampaiku di Praha, aku segera ke butik tempat pembuatan gaun penikahan.

"Hai Jeon. Alasan apalagi kali ini?" sapa Seulgi, seorang desainer asal Korea yang bekerja disini, aku cukup mengenalnya karena dulu kami sempat satu tempat kursus bahasa saat kuliah.

"Aku bilang ada meeting sama klien dan di Praha"

"Dan Yerim percaya? Dia nggak ada curiga kamu ke Praha sesering ini?" Tanya Seulgi lagi. Aku menggeleng.

"Ini gaun terbaru yang dibeli Yerim. Waktu itu sempat dipakai dan kebetulan pas di tubuh nya" kata ku sambil mengambil dress yang minggu lalu dibeli Yerim.

"Oke. Aku ukur ulang dulu" kaya Seulgi. Sudah tiga kali pertemuan ku dengan Seulgi berjalan.

"Kapan kamu bawa Yerim kesini Kook?" Tanya Seulgi sambil mengukur ulang gaun pernikahan untuk Yerim.

"Kalo gaun nya udah seratus persen jadi" jawabku. Sudah jadi keputusan ku untuk membuat kejutan gaun pernikahan ini di ulang tahun Yerim ke dua puluh satu, dua bulan lagi.

"Terus kamu mau ngelamar dia kapan Kook?"

"Bulan depan Seul, waktu valentine di Paris" kata ku sambil mulai membuka tabloid di meja.

"Paris? Wow pasti bakal heboh banget media Korea" celetuk Seulgi yang membuatku berbayang.

"Secara gitu, CEO agensi ternama di Korea ngelamar pacarnya yang cuma orang biasa di Paris" aku melempar tatapan sinis saat Seulgi membahas Yerim yang adalah orang biasa.

"Dan orang biasa yang barusan kita bahas itu sumber kebahagiaan ku Seul, dia yang ikut berjuang sama aku dari awal agensi ku berdiri"

Seulgi terkekeh.

"Iya Kook tau. Aku masih inget kok gimana Yerim bertahan nemenin kamu ngelembur pas skripsi, padahal dia masih SMA waktu itu" kata Seulgi kembali mengingatkan ku.

Aku dan Yerim berpacaran sejak kurang lebih lima tahun lalu, saat aku di semester akhir kuliah dan Yerim di kelas akhir SMA. Hubungan kami berjalan baik dan minim pertengkaran. Yerim banyak membantu ku saat kesulitan, mungkin itu alasanku ingin menikahi nya karena aku tau sendiri ia setia.

 Yerim banyak membantu ku saat kesulitan, mungkin itu alasanku ingin menikahi nya karena aku tau sendiri ia setia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(775)
Vomment for more stories

.
.

Hai? Semoga masih ngefeel

Storyline [jungri]Where stories live. Discover now