Storyline [jungri]

[43] Kucing

Short

---

"Jeon.." seseorang bersuara. Astaga ingin rasanya aku menghilang saat mendengar suara Yerim yang seperti merengek ini.

"Huh!" Aku membuang nafas kasar, pasti setelah ini aku akan kalah.

"Kasian Jeon, masa kamu tega sih liat anak kucing ini terlantar" Yerim kembali melancarkan rengekan nya.

Nah kan! Apa ku bilang? Aku lemah melihat wajah nya yang seperti ini.

"Terus? Mau kamu apa sih Sayang?" Aku mulai mengalah.

"Kita bawa pulang ya" katanya masih dengan sedikit rengekan.

'Apa dia lupa aku alergi bulu kucing?' batin ku.

Dia masih diam menungguku keputusan ku sesekali dapat kulihat ia mengedipkan mata memelas.

"Tapi kan Rim, kucing liar nggak baik buat kesehatan adek" alibi ku, semoga saja ia percaya.

"Tapi kan Jeon, ini adek yang minta loh.. katanya papa Jeon bakal nurutin semua kemauan adek?"

astaga! Kalau sudah begini aku bisa apa?

"Ya udah. Tapi nanti biar dimandiin bibi dulu ya. Jangan kamu" akhirnya aku mengalah. Yerim mengangguk senang dan segera meminta kardus bekas di minimarket yang tadi kami datangi.

'Astaga! Bersiap lah bersin-bersin seharian Jeon Jungkook' ringis ku dalam hati.

Pluk!

"Makasih ya papa Jeon. Adek sayang papa" tiba-tiba Yerim memelukku. Hatiku menghangat mendengar ucapan nya.

"Papa Jeon juga sayang adek. Jangan bandel-bandel ya diperut mama" kulihat dia tersenyum dan kembali menenggelamkan wajahnya di dadaku.

"Nanti kamu beliin kandang ya, biar kucing nya nggak berkeliaran dirumah. Kasian kamu kalo harus bersin-bersin terus" katanya lagi. Entah aku harus senang karena dia mengingat alergi atau malah sedih karena aku harus mengerluarkan uang perawatan kucing ini.

Huh! Sekali lagi aku tak bisa menolak permintaan nya. Aku hanya mengangguk.

(269)
Vomment for more stories

.
.

Hai? Double up buat hari ini. Seneng? Wkwk

Btw, aku mau minta saran lagi dong. Menurut kalian lebih bikin penasaran yang mana? Vote yuk!!

.
.

.
.

.
.

Enak nya abis Lucky yang mana dulu ya?