[86|b] RBB

996 183 29
                                    

Short

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Short

.
.

Jungkook pov

Aku melepas paksa pelukan Tzuyu tepat saat Joy datang.

"Lo gila ya Jeon Jungkook?!" kesal Joy menatapku dan Tzuyu bergantian.

"Lo siapa sih? Ganggu aja" tanya Tzuyu menatap Joy bingung.

"He lo yang sapa? Ngapain lo meluk pacar sahabat gue?!" Joy balik tanya masih dengan mode kesal.

Tzuyu tersenyum remeh.

"Pacar sahabat lo? Jungkook pacar gue" Joy membelalak. Oh ayolah, bukan cuma Joy akupun membelalak.

"Apaan? Sejak kapan gue jadi cowok lo?" tanya ku bingung. Aku bahkan masih butuh beberapa detik untuk mencerna semua nya.

Tzuyu mendadak menatapku bingung.

"Gue nggak pernah bales perasaan lo Tzuyu. Udah ah gue mau cabut" kataku yang akhirnya memilih beranjak dan tanpa sadar Joy mengikuti.

Aku berjalan menuju kantin masih dengan Joy yang sekarang berjalan disebelahku.

"Loh? Yeri mana sih? Katanya di kantin" gumamku pelan saat tak menemukan Yeri di kantin.

Plak!

Joy menepuk pundakku agak keras.

"Apaan sih?" pekik ku kaget.

"Lo bego atau gimana sih?" aku menatap bingung kearah Joy yang kini nampak geram padaku.

Ada apa?

"Yeri liat lo meluk Tzuyu bego!" Aku membelalak.

"Seriusan lo?" Joy mengangguk singkat membuatku seketika panik.

"Astaga lo kenapa baru bilang sih Joy?!" kataku menatap nya kesal. Joy hanya menggedikan bahu.

Aku memilih berjalan menjauhi kantin dan berusaha mencari Yeri. Aku kekelasnya, ke perpustakaan, ke kamar mandi perempuan bahkan kembali ke kantin dan ke lapangan namun tak juga menemukannya.

Dengan gontai akhirnya aku memutuskan kembali kekelas ku yang berada di lantai dua.

"Ah iya.. Kenapa gue nggak cari di ujung lorong? Biasa nya Yeri kalo sedih pasti kesitu" gumam ku sambil berlari menuju ujung lorong lantai satu.

Dan benar,

Aku melihat Yeri disana. Terduduk di bangku panjang dengan tangan menutupi wajah dan bahu yang gemetar.

Dia menangis?

"Aku harus mutusin Jungkook-.. tapi, aku sayang dia-.. Hiks-.. Hiks.. Aku harus gimana?" gumam Yeri yang membuatku membelalak.

Dia berniat memutuskan ku. Waduh jangan dong!

Pluk!

Aku menepuk singkat pundaknya, berusaha membuat Yeri tersadar akan kehadiranku. Dan benar, Yeri segera mengangkat wajahnya dan kami saling bertatapan.

"J-..Jungkook?" suara Yeri serak. Aku tersenyum lirih dan duduk disebelahnya.

Grep!

Dan tanpa bicara aku memeluknya. Yeri juga tak bersuara tapi basah nya bahu ku menandakan dia menangis.

"Maaf.." lirih ku sambil mulai mengusap surai sampai punggung nya. Yeri terus terdiam bahkan seperti tidak merespon ku.

"Yer, maaf" ulang ku berusaha mendapat atensi nya. Bahkan aku melepas pelukanku sendiri supaya bisa melihat wajahnya yang ternyata masih mengeluarkan air mata.

"Kamu salah paham. Aku nggak ada hubungan apa-apa sama Tzuyu" kata ku membuatnya menatap tanpa minat. Oh ayolah, aku jujur.

"Terus kenapa kamu meluk dia?" tanya Yeri masih serak.

"Dia nyosor duluan Yer. Aku udah berusaha lepas. Dia temen SMP ku dan dia udah suka sama aku dari SMP tapi aku beneran nggak ada perasaan ke dia. Please percaya Yer" jelas ku tanpa diminta. Mengingat hubungan ku yang akan kandas membuatku mau tak mau menceritakan semuanya.

"Kamu tau alasan aku pindah kesini? Karena Tzuyu Jung. Dia bully aku di Hanlim dulu, aku nggak mau berurusan lagi sama dia. Tapi kenapa dia malah ada hubungannya sama kamu" dan Yeri kembali menangis. Aku memeluknya lagi, bingung harus menanggapi seperti apa, yang jelas aku berusaha menenangkannya.

"Aku nggak ada hubungan apapun Yer sama dia. Aku sayang nya sama kamu" Yeri menggeleng pelan dipelukanku.

"Kamu bad boy Jung. Aku nggak percaya sama kamu-.." gumam Yeri pelan membuatku kembali membelalak.

"Aku sayang nya ke kamu Yer. Nggak ada yang lain. Percaya deh" Sela ku masih berusaha. Ayolah aku tidak mau putus dengan nya.

Plak!

Yerim memukul pelan pundakku.

"Aku belum selesai ngomong. Tapi aku juga nggak bisa mutusin kamu Jung. Aku juga sayang kamu, biarpun kata kak Joy kamu bad boy" kata Yeri yang seketika membuatku melepas kembali pelukan kami. Aku menatapnya bingung.

"Aku tau seharusnya aku nyerah dan mutusin kamu sekarang, but no one else makes me smile the way you do" kata Yeri kemudian kembali memelukku.

"Aku maafin kamu Jung" gumamnya sembari semakin mengeratkan pelukan kami, membuat ku membalas sama eratnya.

"Aku maafin kamu Jung" gumamnya sembari semakin mengeratkan pelukan kami, membuat ku membalas sama eratnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(694)
Vomment for more stories

.
.

I know that I need someone too, uh
Look after me and all I do
But no one else makes me smile the way you do
RBB [eng ver]

.
.

Hai? Aku balik. Maaf ya kalo nggak sesuai ekspetasi. But thank you buat vomment nya. I appreciate it guys, wuf you😘

Storyline [jungri]Where stories live. Discover now