[35] My Second Date

1.3K 196 15
                                    

Kedua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kedua. Aku harus merenungi semua nya sekitar kurang lebih satu minggu. Memberikan kesempatan kedua untuk Jungkook, mantan pujaan hati yang sekarang akan menjadi kekasih ku itu sungguh tidak mudah. Butuh banyak pertimbangan.

"Kamu yakin Yer?" Entah sudah berapa kali kak Joy bertanya hal yang sama seminggu belakangan ini. Aku hanya mengangguk lemah.

"Akan sangat nggak adil kalo aku sama dia saling diam padahal kita sama-sama masih menginginkan satu sama lain" jawab ku singkat.

Kak Joy terkekeh.

"Kenapa?" Tanya ku bingung karena ia tertawa.

"Semakin hari kamu makin dewasa aja sih Yer"

"Udah ah. Aku mau ke kafe depan kampus. Kakak mau ikut?" Kak Joy menggeleng.

"Yakali aku mau jadi nyamuk ditengah orang pacaran"

"Belum kak. Baru mau memulai dan belum resmi" ralatku sambil berdiri untuk pergi.

.
.

"Hai" sapa ku saat mendekati Jungkook yang ternyata sudah duduk menunggu di salah satu bangku kafe dekat jendela.

"Hai. Duduk Rim" titah nya yang hanya kuturuti.

"Mau makan apa?" Dia bertanya sambil menyodorkan buku menu.

Aku membolak-balik dengan gugup buku menu. Bahkan tak ada menu yang ku ingini sekarang.

"Nggak ada yang menarik ya?" Tanya nya seolah memahami raut wajahku. Aku mengangguk kaku. Jujur, aku tak menyukai kafe, entah makanan atau minuman nya tak terlalu ku sukai.

"Kalo gak ada, mending kita langsung jalan aja" katanya lagi. Dengan sigap ia berdiri dan mengulurkan tangan.

Astaga aku harus apa? Aku menatap bingung uluran tangannya.

"Rim? Ayo" ia menggerakan kecil tangannya seolah meminta atensi ku.

Ia ingin aku menerima uluran tangannya?

Aku menggapai kaku tangannya. Ia menarik ku berdiri dan berjalan berdampingan dengan nya.

"Rim, kamu tegang banget sih?" Tanya nya memulai percakapan saat kami berjalan di jalanan depan toko.

Aku menggeleng, masih kaku. Astaga tidak ia sadar aku tegang karena nya?

"Rim, ada es krim. Mau nggak?" Tanya nya lagi, dengan kaku aku mengangguk.

.
.

"Rim? Kamu kenapa sih? Sakit tenggorokan? Kok dari tadi nggak ngomong sama sekali" Jungkook kembali berkata setelah menghabiskan setengah es krim vanila nya. Aku benci menjawab pertanyaan ini. Jujur dari tadi aku menunggu saat Jungkook akan menanyakan ini.

"Ak-..aku, nggak apa-apa kok" cicitku, ia terkekeh.

Kenapa?

"Kamu gugup Rim?" Tanya nya lagi, kali ini ia masih terkekeh.

Storyline [jungri]Where stories live. Discover now