[9] Remember

1.7K 209 8
                                    

"Hu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hu.. hu.." seorang lelaki yang duduk di pojok kafe itu nampak masih sibuk dengan green tea hangatnya dan sesekali memutar jengah arah pandang nya. Seseorang yang ia tunggu tak kunjung datang.

Kling

"Hai Jeon muda.. apa kabar?" Tak lama seseorang yang ditunggunya datang.

Dan bertanya apa kabar? Yang benar saja? Jeon Jungkook, lelaki yang itu bahkan menunggu hampir satu jam dan yang ditunggu malah bertanya apa kabar? Sungguh menyebalkan!

"Ayah kenapa selalu tidak bisa on time? Apa zona waktu di ponsel ayah masih area Korea?" Kata Jungkook pada lawan bicara nya, Mr. Jeon, sang ayah.

Mr. Jeon terkekeh melihat raut jengkel yang jelas dari wajah anaknya.

"Jadi? Semua sudah?" Seolah mengalihkan pembicaraan Mr. Jeon bertanya. Jungkook hanya mengangguk singkat.

"Sudah. Ayah tinggal mengantarnya ke Mr. Kim-.."

"Mr. Kim atau Yerim?" Sela Mr. Jeon menggoda anaknya.

Jungkook mendengus, paham betul dengan ayahnya yang akan selalu menggoda jika itu berkaitan dengan Kim Yerim, si mugle anak angkat Mr. Kim.

"Kenapa tidak kau antar sendiri Jung?" Pertanyaan kembali terucap, Jungkook hanya mengusap leher bagian belakangnya pelan.

"Kita sudah membahas ini ayah, aku tak bisa membatalkan mantraku waktu itu. Dan Yerim pasti tak akan mengingatku, jadi buat apa aku menemuinya?" Jeon yang lebih muda menyergah. Ia sangat yakin akan tidak berguna jika bertemu Yerim sekarang.

Satu musim sudah ia lewati di sekolah sihir dan liburan musim dingin ini adalah kesempatannya untuk pulang, berkumpul dengan keluarga. Namun ia urungkan niat nya pulang karena keputusan Mr. Kim dan Mr. Jeon, sang ayah untuk menghabiskan liburan musim dingin ini bersama. Ia belum siap dan bahkan tidak akan siap jika harus bertemu Yerim, perempuan yang ia hapus ingatannya di musim panas lalu.

"Ya sudah. Ayah tidak bisa memaksamu Jung, kau tau itu. Semua mantra memang tak ada penangkalnya. Tapi bukan berarti Yerim melupakanmu selamanya kan? Kau bisa membuat kenangan baru dengannya. Dua minggu liburan musim dingin ini bisa jadi waktu yang tepat, itupun kalau kau mau berusaha" Mr. Jeon menyeruput green tea Jungkook, membuat si empunya mendengus.

Jungkook melirik sekitar sekilas, "Accio magenta box" ucap jungkook pelan seraya mengacungkan tongkat sihirnya kedalam tas ransel yang ia bawa.

"Ini titipanku yah" Jungkook menyodorkan sebuah box hadiah yang ia keluarkan dari tas serba ada miliknya.

"Kenapa terbungkus rapi sekali? Ayah kan jadi tidak bisa mengintip" rengek Mr. Jeon membolak-balik box hadiah Jungkook.

"Apa didalamnya ada surat?" Tanya Mr. Jeon masih penasaran.

"Entahlah. Aku lupa" cuek Jungkook, ia segera berdiri.

"Aku pulang dulu yah. Hati-hati, kalau nanti sampai Seoul kabari aku ya" kata Jungkook berpamitan.

Storyline [jungri]Where stories live. Discover now