Di luar sana sedang hujan deras. Malam sebenarnya belum terlalu larut, masih pukul setengah 6 sore, tapi suasananya benar-benar muram. Mendung dengan hujan yang turun deras sekali, juga beberapa petir yang menyambar. Beberapa orang yang masuk lewat pintu belakang kadang-kadang terdengar mengomel karena sepatu dan ujung celana mereka terciprat air, dan cipratan airnya justru meningggalkan jejak-jejak coklat di lantai rumah sakit, yang seketika membuat petugas kebersihan menghela napas berat. Hujan kadang-kadang memang membuat pekerjaan mereka sedikit lebih berat, terlebih saat hujan membuat mereka yang berlalu-lalang harus masuk sembari membawa jejak genangan air.
Byungchan menghela napas perlahan. Seragam jaganya tidak terlalu nyaman untuk ia kenakan malam ini. Tapi tidak mungkin juga ia dinas jaga malam dengan memakai setelan formal dengan snelli yang membalut tubuhnya.Seragam jaga ini membuatnya dapat bergerak lebih leluasa, tapi juga membuatnya merasakan dingin yang tidak biasa. Benar, perpaduan antara musim dingin dan hujan benar-benar membuat udara lebih dingin daripada biasanya. Dan kebetulan sekali, ia sedang tidak enak badan. Rasanya ingin sekali ia bersembunyi di balik selimut sampai besok pagi kalau saja ia tidak sedang memiliki jadwal jaga malam sekarang.
Kalau Byungchan boleh mengingat jauh ke belakang sana, di saat udara sedang dingin dan hujan deras begini, biasanya ia akan memasak 2 bungkus ramyeon dengan tambahan beberapa topping yang tampak mempercantik tampilan ramyeonnya yang sejatinya hanya sederhana dan menghabiskannya berdua dengan Seungwoo. Biasanya mereka akan duduk di ruang tengah, dengan selimut tebal, semangkuk besar ramyeon dengan banyak sekali topping, butterbear dengan resep khas Harry Potter, dan channel yang konsisten terus menayangkan telenovela setiap sore. Dan setelah makan, biasanya mereka akan sama-sama menggigil kedinginan dan mengeluhkan hal yang sama, sampai keluhan mereka terpotong karena ternyata ada tetangga yang lebih berisik tepat di samping apartemen mereka.
Namun sayangnya, hal itu sudah lama sekali. Byungchan buru-buru menggeleng, berusaha menepis Seungwoo dan semua yang pernah mereka lakukan dulu, toh tidak ada gunanya mengingat kembali kenangan lama dengan seseorang yang hatinya sudah berpaling. Lagipula, bukankah saat ini Seungwoo sudah bukan miliknya?
Benar, Seungwoo sudah bukan miliknya. Cerita tentang kebersamaan mereka sudah berada jauh di belakang sana. Mengingat segala hal tentang Seungwoo hanya akan membuatnya...
"Dokter Byungchan, jaga malam?"
Byungchan melonjak kaget. Jantungnya seperti baru saja dihantam beton berton-ton beratnya kala seorang perawat perempuan menyapa dan menepuk bahunya pelan. Hampir saja ia menjerit dan membuat kegaduhan.
Perawat itu tertawa ringam, raut wajahnya tampak bersalah beberapa saat. "Jangan kaget begitu, dok. Saya nggak berniat ngagetin kok. Lagi melamun mikirin apa, dok? Hujan-hujan jangan kebanyakan melamun, dok, nanti kayak dokter Yunseong di depan poli Saraf sana lho. Dianya lagi asyik melamun ngelihatin cicak, malah kaget suara petir."
Senyum malu-malu Byungchan tersungging perlahan di balik maskernya. Pipinya terasa agak menghangat ketika perawat senior itu menggodanya. "Saya nggak melamun kok, cuma agak sedikit mikir aja," jawabnya.
"Saya kira hari ini dokter Byungchan nggak jaga malam karena sepertinya nama dokter nggak ada di jadwal jaga hari ini, kecuali dokter Hyunbin yang ganti nama di jadwal. Padahal saya kira dokter Byungchan lagi nemenin dokter Eunwoo."
Byungchan menggeleng beberapa kali, hingga kemudian ia menyadari sesuatu. "Dokter Eunwoo kenapa?"
"Dokter Byungchan belum dengar kabar apa-apa?"
Byungchan kembali menggeleng. Dahinya berkerut dalam. Dilepaskannya masker yang menutupi sebagian wajahnya. "Dokter Eunwoo kenapa?" tanyanya.
Kemudian perawat itu butuh beberapa menit untuk menceritakan apa-apa saja yang sudah terjadi kepada Cha Junho, bagaimana kondisi dokter Lee Young Ae, keadaan Cha Eunwoo, dan ketidakharmonisan persaudaraan Cha bersaudara yang banyak dibicarakan beberapa orang sejak beberapa jam terakhir di jam makan siang dan jam-jam istirahat mereka.
Byungchan terdiam. Tidak satupun kalimat keluar dari bibirnya karena tidak satupun orang memberitahunya hal ini ataupun membicarakan di depannya.
Tapi perlukah ia menghubungi Eunwoo sekarang?
............................. [[💌🕊]]
Hari sudah gelap ketika Eunwoo bangun. Ia bisa mendengar suara hujan di luar sana, tidak terlalu deras, tapi diikuti dengan beberapa kali suara petir. Ia mengerjapkan mata beberapa kali dan yang ia lihat hanya gelap. Hampir saja ia lupa kalau ia tidak sengaja tertidur di meja belajar Junho setelah berjam-jam ia membujuk mamanya untuk makan dan beristirahat. Dan untungnya, ia berhasil. Setelah makan beberapa suap sup krim dan beberapa potong roti tawar, akhirnya mamanya mau istirahat sebentar, meski dengan sangat miris masih memeluk jaket adiknya. Tapi tidak apa-apa, setidaknya mamanya sudah makan dan mau istirahat meski sebentar.
Perlahan Eunwoo merentangkan kedua tangannya ke depan, yang seketika membuat punggung dan pundaknya terasa lebih pegal dari biasanya. Kepalanya juga terasa berat, agak berdenyut nyeri di bagian depannya, dan ia sudah bisa mengira mungkin saja suhu tubuhnya agak tinggi. Semoga saja ia masih punya tenaga untuk membuat makan malam, setidaknya untuk dirinya sendiri. Juga semoga saja Junho menyimpan obat penurun panas di kotak obat di dapur sana karena di saat kondisi sedang seperti ini, ia tidak boleh sakit.
Namun ketika ia baru saja hendak beranjak dari kursi untuk ke dapur, ponselnya yang ia simpan di dekat tumpukan beberapa textbook Junho bergetar pelan. Terulang hingga beberapa kali. Cahayanya terasa silau di tengah kegelapan. Sepertinya ada beberapa pesan singkat yang masuk dan sengaja dikirim dalam waktu sangat berdekatan.
Wooseok🐈 - Online
Mblo...
6.15 p.m
Jombloku...
6.15 p.m
Bentar lagi aku ke tempatmu ya. Bareng Jinhyuk, Yunseong, Yuvin sama Seobin
6.15 p.m
Mau dibawain apa mblo?
6.16 p.m
Jangan minta dibawain jodoh ya, aku susah nyarinya hehe
6.16 p.m
Mblo, di mana? Bales ih😢
6.16 p.m
Aku bawain makan malam ya
6.16 p.m
Midam enggak ikut, katanya mau nemenin Eunsang di rumah. Chan jamal kayaknya
6.17 p.m
Mblo bales ih. Kamu lagi bertapa di wc ya?😢
6.17 p.m
Pokoknya aku nanti mau peluk mblo sampai bosen😢😭
6.18 p.m
Mengirim gambar
6.18 p.m
Aku sama Jinhyuk otw ya mblo
6.18 p.m
Eunwoo terdiam beberapa saat. Midam tidak ikut karena ingin menemani Eunsang. Masuk akal. Anak itu pasti juga terpukul atas apa yang terjadi pada Junho dan Midam pasti merasa sangat bertanggungjawab untuk menemani adiknya. Sementara Byungchan?
Buru-buru ia menepis pikirannya. Byungchan sedang jaga malam, tentu saja tidak bisa ikut. Apa yang sedang dipikirkan dan diharapkannya sih? Meski sejujurnya ia berharap...
Eunwoo memencet hidungnya keras-keras. Ayolah, Cha Eunwoo, berhenti memikirkan tunangan orang lain. Kamu juga akan punya tunangan nanti, kapan-kapan, entah kapan, pikirnya.
Hwang Director berkata, "Tidak boleh ada spoiler apapun. Baik tersirat ataupun tersurat."
Selamat pagi dan selamat berakhir pekan. Semoga akhir pekan kalian menyenangkan🐰