Sebelum Makan Siang

9.2K 1.9K 421
                                    

Warning: This chapter contains content about the effects of violence on children, suicidal thought and behavior, mental health issues, poor self-control, toxic family, and other content that might cause uncomfortable feelings. It's forbidden to link the profession with characterizations. If you feel uncomfortable, please skip. Take care of yourself.

🌹Read on your own risk🌹

Jinhyuk mendengus kesal. Tidak ada siapapun yang bisa diajak makang siang bersama siang ini. Wooseok mendadak membatalkan janji karena sibuk di Ponek, Midam yang dibawa dan dibuat rebutan oleh Seobin dan dokter Seongwoo, Yuvin dan Yunseong yang sibuk dengan pekerjannya yang semakin beraneka ragam, Byungchan yang entah ke mana, dan Eunwoo yang harus berjaga poli.  Benar-benar tidak ada yang bisa diajak berbincang ringan sambil makan siang membicarakan apapun. Satu-satunya yang bisa diajak makan siang adalah dokter Jisung, tapi dokter sepuh itu sedang dilarang makan sembarangan karena asam uratnya mendadak tinggi dan memilih membawa bekal dari rumah.

Rumah sakit ini ramai, tapi tidak benar-benar ramai. Beberapa orang yang berlalu lalang selalu sibuk dengan pekerjaan dan kebingungan mereka masing-masing. Ada koass yang mondar-mandir sambil mengeluh, ada perawat yang berjalan dengan langkah seribu dengan kerutan di dahi mereka, ada bidan yang tidak kalah beraut wajah bingung, ada petugas farmasi yang berjalan cepat sambil sesekali menguap, ada petugas gizi yang kadang-kadang lewat sambil menggaruk belakang kepala mereka, ada petugas kebersihan yang berjalan sambil membawa alat kebersihan di masing-masing tangan mereka, ada keluarga pasien yang sibuk mengurus administrasi atau beberapa pembesuk yang kelihatannya sedang tidak tahu arah, juga tim code blue yang berlari dengan langkah super cepat.

Intinya, setiap orang yang masuk ke wilayah ini, pasti punya kepentingan mereka sendiri. Jadi, keramaian di sini hanya ramai, tapi tidak benar-benar ramai. Setiap orang seakan dibuat untuk fokus terhadap tujuan mereka dan siang ini, Jinhyuk hampir tidak punya tujuan. Ia ingin makan siang, tapi tidak makan siang sendirian. Kalau ia makan siang sendirian, ia hanya akan makan dan minum, lalu kembali ke departemennya sebelum jam istirahat selesai. Hanya butuh sekitar 10 menit.

Jinhyuk mendengus. "Dulu waktu masih jadi jomblo kayaknya nggak gini-gini banget tiap makan siang. Apalagi pas masih awal PPDS. Sekarang udah nggak jomblo, udah mau spesialis, kok jadi ngenes begini?" gumamnya.

"Pokoknya gue harus minum kopi, nggak usah pakai gula. Mau makan rawon, cumai pakai kuah sama kerupuk. Butuh isi ulang energi. Kasihan kaki gue, dengkulnya mau lepas."

Jinhyuk memutar kepalanya ke arah Poli Umum. Seorang dokter internsip berambut hitam keabu-abuan keluar dari sana sambil mengeluh persis seperti koass. Warna rambutnya bagus, tapi bagian depannya tampak menegak persis jambul Jimmy Neutron yang keluar dari layar televisi dan bekerja menjadi dokter di dunia nyata. Hanya saja, Jimmy Neutron memiliki rambut berwarna coklat, tapi dokter internship itu memiliki rambut berwarna keabu-abuan.

Ia menghampirinya setelah mengingat kalau dokter internship itu adalah salah satu dari 3 dokter internship yang pernah ia traktir beberapa waktu lalu setelah tragedi anggur ruby roman yang ia sudah lupa berapa harganya. Dan kalau tidak salah, dokter internship itu berteman lumayan dekat dengan dokter internship lain yang kencan berdua dengan Seungwoo di malam pergantian tahun tempo hari.

"Dek Hangyul, bukan?" tanyanya sambil menepuk bahu kanan Hangyul pelan.

Lee Hangyul di dokter internship berambut Jimmy Neutron itu mengangguk. "Kenapa? Ada yang bisa dibantu, dok?"

"Kamu yang biasanya naik citul ke rumah sakit itu kan?" Jinhyuk ingin menendang dirinya sendiri sekarang. Ia ingin mengatakan sesuatu yang lain, tapi malah sebaris pertanyaan konyil yang keluar dari bibirnya. Bahkan sekarang ia bisa melihat Hangyul menatapnya bingung, kemudian mengangguk kaku beberapa kali. "Kebetulan saya sering ke rumah sakit naik vespa, dek. Sebagai sesama pemilik motor lawas, bolehlah sharing sedikit soal cara kamu ngerawat citulmu. Kelihatan masih bagus banget soalnya. Sekalian ada beberapa hal lain yang pengen saya tanyain, sambil makan siang juga."

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang