Jangan Mendekat, Wooseok Sedang Kesal!

10.8K 2.3K 846
                                    

"Meow~"

"Apa sih, kucing manja? Nggak usah deket-deket. Udah sana, sama Jinhyuk aja. Awas kalau mendekat, aku pepes kamu!"

"Ini siapa sih naruh alat pel di dapur habis dipakai? Nggak tau apa kalau gudang segede itu masih bisa buat nyimpan alat pel?!"

"Ini juga kenapa bungkusan Whiskas nggak dibuang ke tempat sampah sih? Tempat sampah juga gede, males banget mau buang sampah!"

"Meow~"

"Dibilang sana sama Jinhyuk aja, jangan deketin aku, kucing manja!"

Jinhyuk yang sedang menyiapkan makan malam Seokkie lantas menoleh ke arah Wooseok yang sedang mengomel-ngomel tidak jelas tak jauh darinya sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya, sesekali menatap ponselnya, dan kembali mengomel tidak jelas sampai membuat Seokkie mengeong takut saat melintas di depannya.

Jinhyuk lantas melambaikan tangannya ke arah Seokkie, memberi perintah kucing betina bertubuh gembul itu untuk mendekat ke arahnya dan langsung mendapat respon baik dari Seokkie yang langsung berlari membawa tubuh gembul berbulunya mendekati Jinhyuk, sekaligus mengabaikan Wooseok yang masih saja mengomel-ngomel tidak jelas di balik meja makan sambil sesekali mengetuk-ngetukkan ujung ponselnya ke meja makan.

Well, sebenarnya Seokkie adalah kucing penurut yang mudah akrab dengan siapapun, tidak terkecuali. Hanya saja kalau ia mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari orang yang sedang berusaha didekatinya, maka ia akan bersikap jutek ala seekor kucing yang hanya mengibaskan ekor tidka peduli, kemudian berlalu begitu saja seperti model catwalk. Termasuk pada Wooseok yang berusaha didekatinya malam ini dan kebetulan sepertinya Wooseok sedang tidak dalam mood yang bagus, maka ia mendapat respon yang tidak menyenangkan. Tapi untungnya ada Jinhyuk yang lamgsung memintanya mendekat dengan sewadah penuh makanan kering di dekat kaki jenjang lelaki itu.

Jinhyuk terkekeh saat melihat bulu tebal Seokkie tampak bergetar saat kucing itu berlari ke arahnya ambil mengeong antusias, sebelum akhirnya melompat ke arahnya. "Kamu kenapa sih kok nggak mau kalem malam ini? Lapar ya? Seokkie lapar?" tanyanya gemas. Ia mengangkat tubuh kucing betina itu dan memperhatikan sedikit lidah kemerahan Seokkie yang menyembul di antara bilah bibir kucingnya.

Seokkie mengeong beberapa kali, suaranya terdengar semanja biasanya. Kedua kaki dengannya bergerak berusaha menggapai wajah Jinhyuk, sementara kedua kaki belakangnya menggantung di antara kedua tangan Jinhyuk yang sedang memegangi tubuhnya dan ekor berbulu lebatnya mengibas di antara kedua kakinya. Matanya membola dan bersinar di saat bersamaan, kemudian ia kembali mengeong.

"Seokkie lapar? Mau makan sekarang? Makanan biasa atau ditambah cemilan juga? Mau minum susu juga?" Jinhyuk bertanya gemas, kemudian mencium bibir Seokkie saat kucing itu sengaja mengibaskan ekor ke kedua tangannya sambil terus menatapnya dengan sorot mata menggemaskan.

Seokkie menjawab pertanyaan Jinhyuk dengan suara mengeongnya yang lucu, kemudian dilanjutkan dengan menjilati salah satu kakinya dan mengusap wajahnya dengan kaki depannya yang lain.

Jinhyuk tidak kuat. Gemas sekali melihat Seokkie yang selucu ini. Benar-benar mirip Wooseok kalau sedang menginginkan sesuatu dan ingin dimanja di saat bersamaan, tapi Wooseok selalu berdenial kalau dirinya mirip kucing.

"Gimana kucing itu nggak gendut? Habis makan makanan kering, dikasih makanan basah, masih dikasih cemilan, terus dikasih minum susu. Habis makan banyak, langsung tidur. Nggak kerja, nggak ngapa-ngapain, nggak punya beban hidup. Udah gitu manja banget lagi, obesitas pasti kucing itu habis ini."

Jinhyuk berdiri dari posisi berjongkoknya setelah membiarkan Seokkie turun untuk menikmati makan malamnya, kemudian menoleh ke arah Wooseok. "Kamu kenapa kok dari tadi ngomel-ngomel aja bawaannya?" tanyanya.

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang