Suatu Pagi di Apartemen Junho

10.8K 2K 563
                                    

Kalau Junho boleh jujur, ini pertama kalinya ia melihat kakak dan mamanya bertengkar beradu argumen hingga lebih dari setengah jam di meja makan saat waktu sarapan. Sebelumnya ia tidak pernah melihat kakak dan mamanya bertengkar atau bahkan berdebat kecil lebih dari 10 menit karena bagaimanapun juga Eunwoo adalah anak kesayangan mamanya sejak dulu. Tapi pemandangan pagi ini berbeda baginya. Mereka bertengkar lebih dari setengah jam, saling memaparkan argumen, mematahkannya, kemudian saling menatap penuh kekesalan.

Mulanya pagi ini ketika ia dan Eunwoo sedang mengoles selai coklat di atas masing-masing roti mereka sebagai menu sarapan sebelum ke rumah sakit, mamanya datang dan masuk ke dapur dengan langkah tergesa-gesa. Dengan wajah lelah dan mata yang terlihat masih agak mengantuk, mamanya bilang bahwa ia membawa nasi hangat, cumi-cumi saus tiram, gurita asam manis, dan ayam goreng untuk sarapan.

Ketika mereka sedang duduk tenang untuk sarapan, mamanya tiba-tiba mengganti topik pembicaraan dan membuat Eunwoo menghentikan kunyahannya dengan sangat terpaksa. Suatu topik aneh yang membawa nama dokter Byungchan dan ia bisa melihat raut ketidaksukaan di wajah mamanya. Juga wajah Eunwoo sejak pertama kali nama dokter Byungchan disebutkan.

Mamanya membicarakan tentang sebuah gosip yang banyak dibicarakan di rumah sakit, kemudian Eunwoo membantahnya dengan keras, menolak segala argumen dan prasangka yang mamanya katakan. Namun tidak berhenti di sana, mamanya justru semakin membuat Eunwoo uring-uringan dan menjauhkan piring sarapannya dengan argumentasi yang lebih tajam dengan tetap membawa nama dokter Byungchan di dalamnya.

Junho berpikir, apa yang sebenarnya sudah terjadi di antara Eunwoo dan dokter Byungchan sampai mamanya terlihat begitu tidak suka saat harus menyebutkan nama residen Interna itu? Apa juga yang membuat Eunwoo begitu membela dokter Byungchan?

Sampai akhirnya mamanya kelepasan mengatai Byungchan dengan sebuah kalimat yang dulu pernah Junho dengar ditujukan pada dirinya. Dan membuatnya seketika berhenti mengunyah makannya, menatap kakak dan mamanya bergantian. Ia sadar, suasana di meja makan berubah sangat tidak menyenangkan.

Eunwoo kehilangan rasa hormatnya dan menggebrak meja. Wajahnya memerah, rahangnya mengeras. "Serendah itu Byungchan dalam pandangan mama? Bahkan setelah semua bantuan yang Byungchan kasih ke mama saat hari kerja pun nggak terlihat. Emang serendah itu dia di mata mama, sampai mama merasa berhak untuk merendahkan dia?"

Mamanya memincingkan mata penuh rasa tidak suka. "Emang dia begitu adanya kan? Kalau dia nggak bodoh, dia nggak akan diam aja saat kamu berusaha dekatin dia saat dia sendiri udah tau tentang gosipnya. Kalau dia mau mencoret mukanya sendiri, mama nggak akan keberatan dengan itu. Tapi dia mencoret wajah mama, kamu juga mencoret wajah mama sebagai orang tuamu, Woo. Pakai logikamu."

"Jadi, mama lebih percaya gosip-gosip murahan yang sumbernya nggak jelas itu ketimbang anak mama sendiri? Kalaupun ada orang lain yang perlu dilibatkan lagi, orang itu adalah Seungwoo. Dia tunangan Byungchan, harusnya dia yang konfirmasi kalau hubungannya dengan Byungchan belum selesai dan kalaupun selesai, bukan karena aku penyebabnya. Tapi Seungwoo sama sekali nggak bilang apapun, malah seakan membenarkan kalau hubungannya dengan Byungchan udah selesai karena aku orang ketiganya. Kalau dia emang tunangan Byungchan, harusnya dia nggak membiarkan gosip ini berlarut-larut. Jadi sebelum mama menuduh aku atau merendahkan Byungchan, orang yang perlu mama koreksi adalah Seungwoo karena dia yang punya status jelas dengan Byungchan dan sialnya, dia dia--"

"Kamu yang dekatin Byungchan, Woo! Kalau kamu nggak mendekati Byungchan, dia nggak akan mendekati kamu balik. Dan melihat sikap mama yang selalu keras ke dia, pasti dia melihat celah kalau dia juga bisa mendekati mama. Itu akibatnya kalau dia terlalu dianakemaskan di Interna. Atau emang itu caranya liciknya buat semua orang di Interna sayang ke dia? Jadi simpanan, begitu?" Mamanya memotong cepat dan seketikan Junho menggenggam erat erat sendok di tangannya. Perkataan mamanya yang keras, tanpa disaring, dan terkesan amat merendahkan menjadi trigger lain untuknya.

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang