Anomali Hening

9.8K 1.8K 789
                                    

Eunwoo tidak bisa tidur. Berulang kali ia mencoba menutup matanya dan mencoba untuk menyebrang ke alam mimpi, usahanya selalu gagal. Padahal setengah jam lalu, mamanya datang hanya untuk mewanti-wantinya agar ia tidur malam ini setengah beberapa hari tidak tidur. Tapi ia tidak bisa. Selalu ada pikiran yang akhirnya membuatnya kembali terjaga dan kembali berpikir panjang. Itu membuatnya gelisah dan seperti kebanyakan orang, ia bukan tipe yang bisa tidur dengan tenang ketika sesuatu mengganggu pikirannya.

Ia mendesah pelan, kemudian mendudukkan dirinya di atas ranjang. Selang infus membuatnya tidak dapat bergerak bebas, sementara tubuhnya yang masih agak lemas tidak bisa membantunya berjalan ke dinding dan menyalakan lampu. Diopname sendirian seperti ini tidak menyenangkan. Tidak ada yang bisa ia lakukan dan semua yang harus ia makan, ia harus menanyakannya pada dokter yang menanganinya. Dan ia hanya bisa melakukannya ketika dokternya - yang sebenarnya hanya dokter Dongho - ketika pria itu berkunjung untuk visit. Tapi tentu saja di jam-jam ini, tidak ada dokter yang visit.

Padahal sore tadi, Wooseok membawakannya takoyaki hangat - yang mungkin sekarang sudah dingin - dan ia tidak bisa memakannya sembarangan.

"Aku kira kamu udah tidur, ternyata masih duduk-duduk."

Eunwoo tersentak. Seseorang baru saja membuka pintu kamarnya. Suaranya tidak asing, tapi kemudian ia berteriak kaget ketika bukan manusia yang masuk ke kamarnya pertama kali. Tapi juga bukan hantu. Melainkan sebuah boneka beruang coklat berukuran tidak wajar besarnyalah yang masuk pertama kali.

"Kaget?" Byungchan melongokkan kepala di balik boneka beruang super besar yang nyaris menutupi hampir seluruh tubuhnya. Bahkan ia tampak kesulitan memeluk perut gendut si boneka ketiak ia menutup pintu kamar rawat Eunwoo dengan kakinya. "Lucu ya kamu ternyata kaget sama boneka yang sebenarnya kamu pesan sendiri. Pernah mikir nggak kalau aku juga sekaget ini waktu kurir datang bawa raksasa yang kamu pesan ini?"

Eunwoo dalam mode kelu. Ia hanya menatap bagaimana Byungchan kesulitan membawa boneka yang besarnya minta ampun itu. Tapi sebelum ia sempat memahami segala, tubuh gendut boneka itu lebih dulu menimpanya. Byungchan yang melakukannya, menindihkan boneka besar itu di atas badannya.

"Kenapa belum tidur?" Byungchan berjalan pelan ke arah jendela. Satu tangannya terulur meraih tirainya dan merematnya perlahan, sementara sepasang netranya masih menatap lurus pada Eunwoo dalam kegelapan. "Harusnya kamu ngantuk setelah nggak tidur berhari-hari, Woo. Begadang nggak akan bikin masa opnamemu selesai besok karena kondisimu membaik. Justru bikin kondisi kesehatanmu drop."

Eunwoo melirik sebentar sebelum kembali berusaha menyingkirkan boneka besar yang tanpa perasaan menindih tubuhnya. Bohong kalau ia bilang boneka ini seringan boneka-boneka pelukan milik anak-anak perempuan di bangsal anak sana. Dari ukurannya saja sudah tidak normal, maka beratnya juga tidak normal. Ia penasaran bagaimana Byungchan bisa membawa boneka sebesar ini sampai ke sini? Sementara ia harus membayar biaya tambahan pada jasa ekspedisi untuk membuat kurir mereka mengantarkan raksasa ini pada Byungchan saat residen Interna itu ulang tahun.

"Berat banget ya?" Byungchan menahan senyumnya setengah mati, kemudian memilih membuka tirai jendela, memperlihatkan kilau kemilau lampu-lampu dari deretan gedung lain di depan jendela sana. "Pasien-pasien yang diopname di bangsal rawat inap lantai 3 kebanyakan lebih suka istirahat dengan kondisi kamar mereka gelap, tapi tirai jendelanya terbuka. Walaupun di tengah kota, bukan berarti nggak ada pemandangan bagus yang mereka lihat sebelum tidur. Tetap ada kok dan ini salah satunya. Lampus-lampunya bagus kan?"

"Aku nggak bisa lihat apapun, Chan." Setelah cukup lama, Eunwoo akhirnya bersuara. Ia bersumpah, ia tidak bisa melihat apapun. Boneka ini menutupi pandangannya dan sejujurnya, boneka ini sepertinya berukuran sedikit lebih besar ketimbang dirinya. Ya ampun, kenapa dia bisa memilih boneka sebesar ini sih dulu?

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang