Wooseok Mengomel, Bukan Mengeong

11.2K 1.7K 525
                                    

Televisi di depan sana menyala. Tayangannya tidak terlalu jelas. Yang jelas, bukan jenis film yang akan membuat penontonnya langsung tertarik, tapi juga bukan jenis film yang membuat penontonnya betah berlama-lama mengikuti bagaimana film itu berjalan. Namun alih-alih mengganti saluran televisi dan menonton film yang lebih seru, tidak satupun yang menyentuh remote dan berisifatif mengganti saluran televisi. Mereka tetap bertahan pada tayangan film yang tidak begitu menarik, yang berujung pada bukan mereka yang menonton televisi, tapi televisilah yang justru berbalik menonton mereka.

Setelah sekian lama, nyaris setengah jam hanya duduk di atas karpet sambil memandangi susunan UNO yang sudah berlubang di beberapa bagiannya, Yuvin mengambil inisiatif bergerak. Tidak, tidak, bukan untuk mengganti saluran televisi. Melainkan untuk mengambil sekaleng soda dingin di dekat sekotak pizza yang terbuka dan membukanya, menimbulkan suara letupan karbonasi yang ternyata berhasil membangunkan Yunseong dari lamunannya.

Residen saraf itu mendumel kesal, tapi Yuvin tampak tidak begitu peduli. "Makanya jangan kebanyakan melamun. Awas kesambet arwah cicak yang lo gencet pakai roda brankas," cibirnya.

Situasi berbalik. Kali ini Yunseonglah yang tampak tidak begitu peduli dengan cibiran Yuvin. Alih-alih peduli, ia justru meraih remote di meja dan mulai berinisiatif mengganti salurannya. "Nggak ada Spongebob atau sejenisnya apa ya? Apa salurannya gangguan serentak karena habis hujan? Atau kantor salurannya disambar petir? Hm, who knows."

Hujan yang sudah berhenti di luar sana ternyata tidak menjadikan udara menjadi lebih hangat. Bukannya lebih hangat, udara justru menjadi semakin dingin. Dan salahnya, Jinhyuk datang dengan membawa berkaleng-kaleng minuman soda dingin untuk menemani sekotak besar pizza, beberapa bungkus hambuger dan kentang goreng, juga sewadah besar nachos. Pilihan yang kurang tepat. Tapi sepertinya tidak satupun dari mereka yang keberatan dengan berkaleng-kaleng minuman dingin yang dibawa Jinhyuk.

Nggak akan ada yang menolak makanan dan minuman gratis, begitu kata Seobin, meski nyatanya anak itu belum menyentuh satupun kaleng minuman dingin yang dibawa Jinhyuk. Pekerjaannya sejak pertama kali sampai di apartemen Eunwoo - sebenarnya milik Junho - adalah mengeluh kedinginan, takut akan kemungkinan hipotermia, dengan tidak tahu dirinya meminta selimut hangat, dan memakan beberapa pizza yang kebetulan masih hangat.

Jauh berbeda dengan Seobin yang terus mendumel karena udara dingin, Yuvin yang tenang-tenang saja dengan minuman dinginnya, dan Yunseong yang akhirnya disibukkan dengan televisi setelah cukup lama melamun, Wooseok memilih terus mendusel dan menempeli Eunwoo sejak pertama kali datang. Kepalanya disandarkan di bahu Eunwoo, sementara kedua tangannya memeluk tubuh Eunwoo erat sekali, sampai residen Pediatri itu kadang-kadang ingin mengeluh, tapi akhirnya memilih menahannya dan merangkul balik bahu Wooseok. Sementara Jinhyuk nyaris seperti orang kehilangan arah kehidupan. Ia bermain UNO sendirian, tidak memiliki lawan, dan selalu menjadi pemenang, meskipun ia berkali-kali menjatuhkan susunannya.

Seobin mendengus sebal di balik selimut Ben 10 yang tidak perlu dipertanyakan lagi milik siapa. "Ngomong dong, jangan diem-dieman kayak kita lagi main gaple di kuburan aja pakai acara diem-dieman karena takut ada yang bangun," katanya.

Yunseong menoleh sebentar, wajahnya tampak datar-datar saja, kemudian berganti menoleh cepat ke arah Yuvin. Salah satu tangannya terulur. "Minta minumnya satu."

Bergerak cepat, Yuvin meraih satu kaleng soda dari dalam kantong plastik, kemudian melemparkannya pada Yunseong.

Jinhyuk menoleh sebentar pada Yunseong, kemudian merobohkan UNO-nya dengan satu dorongan telunjuk. "Kalau diem-dieman gini, jadi ngantuk," keluhnya.

Yunseong bersendawa pelan, menepuk perutnya sendiri beberapa kali, dan bergaya seperti orang mabuk. "Berikan semua uang dan emas batangan di dompetmu!" titahnya.

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang