Orthopedi Resident-Consulent Relationshit

10.8K 2.2K 357
                                    

"Hemeh, ini manusia jelmaan babi ribet banget jadi manusia? Apa lagi coba yang salah dari lapkas gue? Apa? Kok ya tega banget mempersulit residen sendiri? Lagian judul sebelah mana sih yang nggak sinkron sama isinya? Semuanya sinkron karena dikerjakan sepenuh hari seperti anak sendiri..."

Seobin mencibir beberapa kali, sementara bibirnya sibuk merapalkan berbagai macam pertanyaan yang ia sendiri tidak tahu jawabnnya dan semuanya hanya terkait dengan konsulennya. Bahkan saking sebalnya, ia sampai menggulung lengan seragam jaganya hingga sebatas siku, berharap ia bisa membaku hantam konsulennya yang satu ini.

Kalau koass bilang, lebih enak jadi dokter residen karena tidak disuruh-suruh secara fleksibel seperti babu premium. Tapi baginya yang sudah turun hingga 4 semester di Orthopedi, tidak ada bedanya. Konsulennya menyebalkan. Tidak bisa dipahami. Ribet. Rumit. Isi kepalanya tidak terbaca. Amat sangat membingungkan. Terlebih lagi, ia selalu bertemu konsulen ini setiap hari. Entah saat di bangsal, entah di poli, entah di ruang bedah sentral. entah saat CITO, entah saat makan siang, atau bahkan entah saat ia ingin BAB pun masih bertemu konsulen yang satu ini.

Bahkan ia pernah ditelepon jam 4 pagi dengan alasan ada kasus yang membutuhkan CITO reposisi tulang, namun saat ia sampai di rumah sakit, ternyata ia hanya dikerjai.

Dan sialnya, hanya ia yang kebagian getah selalu dimusuhi oleh konsulen satu ini. Dari total 7 residen di Orthopedi, hanya dirinya yang selalu tersandung konsulen satu ini. Sementara ia dimusuhi tingkat atas, maka pacarnya adalah residen kesayangan konsulen satu ini. Menyebalkan memang karena baginya sangat-sangat subjektif.

"Pagi, dok. Saya Seobin, yang tadi disuruh ke sini karena katanya judul lapkas saya nggak sinkron sama isi lapkasnya." Seobin membuka pintu Poli Orthopedi perlahan dan langsung masuk tanpa menunggu dipersilahkan. Sudah kepalang kesal, katanya.

Seongwoo mengangguk-angguk. Ia menatap laporan kasus yang notabene adalah milik Seobin sambil sesekali membenarkan letak kacamatanya. "Kamu lapkasnya bikin sendiri?" tanyanya tanpa basa-basi.

Seobin mengangguk. "Dibuat sendiri sepenuh hati seperti anak sendiri, dok," jawabnya. Ia menarik kursi di depan Seongwoo dan duduk di sana, lagi-lagi tanpa menunggu dipersilahkan.

"Yakin bikin sendiri ini lapkasnya?"

Kedua kalinya, Seobin mengangguk. "Mau diuji dengan cara apapun, saya bisa kok karena emang lapkasnya saya bikin sendiri, dok," jawabnya.

"Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun dengan fraktur radius sinistra 1/3 tengah transverse displaced tertutup non komplikata. Panjang juga judulnya..." Seongwoo membalik kembali laporan kasus di tangannya, menatap lama pada deretan kata yang menyusun serangkai kalimat yang menjadi sebuah judul yang ditulis di sana dengan efek bold.

Seobin menarik napas panjang, mengembuskannya perlahan sambil mengelus dadanya. Harus sabar, katanya pada dirinya sendiri. "Iya, panjang karena diagnosis kerjanya emang fraktur radius sinistra 1/3 tengah transverse displaced tertutup non komplikata, dok. Dan pasiennya emamg remaja perempuan yang umurnya masih 14 tahun. Jadi judulnya saya sertakan nama pasien dan diagnosis kerjanya, dok," jelasnya berusaha kalem.

"Autoanamnesisnya kapan dan di mana ini kok kamu nggak tulis detail jamnya juga?"

Seobin mengerjap beberapa kali. "Tapi udah saya tulis detail tanggalnya, dok. Hari kamis, 14 november, dok."

"Tapi tetap nggak kamu tulis jam detailnya kapan kamu melakukan autonamnesis. Kamu tau kan maksudnya autoanamnesis itu apa? Hasil autoanamnesis ini juga nanti kita cocokan dengan hasil aloanamnesisnya. Dan anamnesis itu juga mengambil peran penting dalam penegakan diagnosa. Ini kamu hanya tulis tanggalnya, tapi nggak kamu tulis juga detail jam kamu melakukan autoanamnesis itu jam berapa." Seongwoo menyandarkan punggungnya ke sandaran kursinya. Ia menatap Seobin datar, sementara tangannya masih menggenggam erat laporan kasus milik Seobin yang bahkan sudah agak terlipat di bagian-bagian ujungnya.

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang