keum_dong Sajak Titip Rindu Pada Aram Temaram Mendung
Pagi ini, kusaksikan mendung menyingkap tabir realitas, bangunkan sang asa dari terlewat tinggi terjalnya harapan yang kian mengudara lewat nyanyian-nyanyian merdu sang pujaan di perantauan nan ujung sana
Tiap bait demi bait lagu, menyingkirkan perlahan demi perlahan lamunan kemilau senja hingga pada sudut di mana takkan ada lagi senja yang sewarna, namun hanya gelap abu-abu nan temaramnya mendung pagi ini
Pada rintik hujan di sela aroma arabica digiling penuh kasih, aku merapal sedikit kata demi kata bagi dirimu yang tak kunjung hadir meski hanya untuk sekali waktu penebusan rindu
Katamu, kau rindu. Tapi kau tak kunjung ingat ke mana seharusnya kau menggejolakkan rindumu. Bahkan meski waktu memberimu surat dari aku yang berada di sudut kota dengan jalanan tergenang pembuktian bahwa sang hujan rindu, kau tak kunjung bergerak dari singgana mahligaimu.
Retoris, katamu. Namun pada sajak yang kutitipkan pada derai hujan juga tirai rindu tak berkesudahan, aram temaramnya sudut hariku tak lantas sirna sebab hujan tak sungguh menyalamkan rinduku terhadapmu, meski hingga kelu diriku berusaha mengandaikan kalbu
Jika sungguh rindu, kau tentu tau arah untuk kembali memadu kasih yang pernah kita temui hingga jemu. Namun temu tak kunjung menjadi makna atas perjumpaan yang berujung candu.
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)
FanfictionIni bukan hanya cerita tentang kisah cinta antara koass dengan koass atau koass dengan residen. Ini cerita tentang hidup yang benar-benar hidup. Konfliknya tidak hanya tentang cinta, karena manusia tidak hanya hidup bersama tambatan hatinya. Kisah t...