COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)

I'm Here to Stay

Another day has gone, I'm still all alone
Hari lain telah berlalu, aku masih sendirian

How could this be? You're not here with me
Bagaimana ini bisa terjadi? Kamu tidak di sini bersamaku

Junho mengusap lembut punggung Eunsang yang masih terisak dalam pelukannya, menyembunyikan wajah pada ceruk leher dan bahunya. Ia bisa merasakan tubuh Eunsang bergetar pelan dan ia bisa mendengar isak tangis Eunsang yang masih terdengar, meski lirih. Sejak ia datang pagi tadi sebelum semua orang pergi ke pemakaman, ia sudah melihat Eunsang menangisi kepergian papanya. Meski belasan kali ia mengatakan bahwa Tuhan telah memiliki rencana yang indah untuk papanya, Eunsang tetap tenggelam dalam dukanya.

Ketika Junho datang pagi tadi, suhu tubuh Eunsang juga tinggi. Anak itu menolak makan, tapi terus menangis sampai tubuhnya tampak begitu lemas dan tidak bertenaga. Namun Junho tidak selengah itu sampai membiarkan Eunsang tidak makan sama sekali. Ia membujuk Eunsang untuk makan - hanya beberapa suap karena setelahnya, Eunsang malah memuntahkan sisanya - dan membujuknya untuk minum obat. Sekarang, demam Eunsang sudah agak membaik. Tapi anak itu tetap menangis. Berhenti sebentar, kemudian kembali menangis di ceruk lehernya.

You never said goodbye, someone tell me why
Kamu tidak pernah mengucapkan selamat tinggal, seseorang memberitahuku mengapa

Did you have to go and leave my world so cold?
Apakah kamu harus pergi dan biarkan duniaku begitu dingin?

Junho melirik sebentar Eunsang yang masih bergelung dalam pelukannya. Isakannya perlahan mulai terhenti, namun Junho bisa merasakan lengan baju bagian bahunya yang basah. "Kamu udah nangis selama berjam-jam, Dear," katanya.

Eunsang menghela napas berat, berusaha menahan air matanya untuk tidak tumpah lagi. "Rasanya berat buat ngelepas papa, terlebih Eunsang belum bisa ngasih apapun buat papa. Eunsang belum bisa jadi anak yang banggain papa," balasnya.

"Di dunia ini, ada banyak orang yang berjuang melawan sakit dan sedang berusaha menyembuhkan diri. Kebanyakan dari mereka terluka dan merasakan sakit dengan cara yang berbeda, juga berusaha sembuh dengan cara yang berbeda..." Junho berusaha menatap Eunsang yang lagi-lagi memilih menyembunyikan wajah di ceruk leher dan bahunya, sementara ia membiarkan tangan kirinya dibiarkan menjadi bantalan untuk kepala Eunsang dan tangan kanannya mengusap lembut punggung sempit Eunsang.

Everyday I sit and ask myself, how did love slip away?
Setiap hari aku duduk dan bertanya pada diriku sendiri, bagaimana cinta tergelincir?

Something whispers in my ear and say
Ada yang berbisik di telingaku dan berkata

"Ada yang berjuang dengan luka yang didapatkan dari keluarganya. Bagi orang lain mungkin terlihat sepele, tapi siapa yang tau perasaan manusia? Keluarga adalah tempat setiap manusia bermula dan tumbuh. Bagi mereka yang tidak bernasib sama dengan dia yang sedang terluka dengan luka yang didapat dari keluarganya, akan sangat mudah bagi mereka mengomentari segala sesuatunya berdasarkan apa yang mereka rasakan lewat sudut pandang mereka..."

You are not alone, I'm here with you
Kamu tidak sendiri, aku di sini bersamamu

Thought we're far apart, You're always in my heart
Meski kita berjauhan, kamu selalu di hatiku

"Ada yang berjuang dengan luka yang didapatkan dari pasangannya. Bagi orang lain, mungkin segalanya tampak bodoh dan dangkal, mungkin juga sepele. Tapi kembali lagi. Siapa yang tau perasaan manusia? Terlebih mereka yang memiliki hubungan dalam jenjang yang serius, juga mereka yang bertahan demi anak-anak mereka. Ada lelaki yang bertahan dengan seorang wanita demi anak mereka, juga ada wanita yang bertahan demi anak mereka. Bagi orang yang tidak bernasib sama dengan mereka, mungkin akan sangat mudah mengatakan tentang tinggalkan demi menyudahi hal yang menyakitkan. Siapa yang tau perasaan manusia dan memahaminya sangat baik tanpa cela, juga tanpa menghakimi berdasarkan apa yang baik menurut pandangan mereka?