Dari Wonjin, Untuk Minkyu

9.5K 1.5K 305
                                    

"Tadi sekitar hampir jam 8 pagi, timnya dokter Minhyun yang masuk ruang operasi kan? Warna seragam anggota timnya, termasuk dia sendiri dan perawat-perawat senior yang dibawa hijau semua. Dokter Minhyun sama dokter Sira yang jalan paling depan, wajahnya serius banget, lebih serius daripada sewaktu kita di stase Bedah dulu. Ada beberapa dokter lain, tapi wajah mereka yang kelihatan paling serius. Tegang banget, gila. Gue ikutan merinding sewaktu nggak sengaja ketemu tadi. Tapi ya gimana nggak serius, namanya juga operasi besar. Pasti teganglah walaupun udah berpengalaman."

Minkyu melirik sebentar ke arah Donghyun yang sibuk bercerita panjang lebar sambil sesekali menyomot kacang mete milik Dohyon yang duduk di sampingnya. Ia mengenal semua orang yang disebutkan Donghyun, mulai dokter Minhyun, juga dokter Sira. Dan ia mengetahui jelas tim operasi apa mereka. Seorang dokter bedah onkologi dan dokter bedah saraf. Jelas bukan hal sepele yang mereka tangani, terlebih jika sudah menyangkut membawa turun satu tim dengan perawat-perawat senior bersama.

Terlebih lagi, Minkyu tahu siapa pasien yang dibawa dan akan ditangani oleh tim itu ke ruang operasi. Ia mengenalnya dengan baik. Sangat baik malah. Dan orang itu adalah salah satu dari beberapa orang terkasihnya. Pacarnya. Ham Wonjin.

Dokter Minhyun, dokter Sira, dan dokter Yena sudah memutuskan bahwa mereka akan mengangkat glioblastoma di otak Wonjin dengan prosedur yang disebut awake craniotomy beberapa saat lalu dan kini mereka sungguh melakukannya setelah proses praoperasi yang cukup panjang. Juga proses ketakutan Wonjin yang begitu panjang, yang juga membuatnya tidak bisa berhenti merasa resah sejak pertama kali keputusan besar itu dibuat.

"Ya ibaratnya, dokter Minhyun sama dokter Sira itu kan udah berpengalaman, tapi mereka juga tetap harus fokus dan nggak bisa menyepelekan suatu kasus hanya karena pengalaman mereka udah banyak. Pernah ingat nggak ceritanya dokter Sira sewaktu dia stress berat karena pasiennya meninggal di ruang operasi?"

Kali ini Minkyu melirik ke arah Jinwoo. Sepupu dari salah satu sahabatnya sejak jaman preklinik itu tampak menanggapi cerita Donghyun begitu antusias, sama halnya dengan si pengawal kisah Keum Donghyun. Sementara Dohyon hanya mendengarkan ala kadarnya sambil mencatat sesuatu yang kelihatannya penting di notesnya. Dan Tony sama sekali tidak terlihat di ruang koass. Sementara nyaris di ujung ruangan sana, Yohan sedang asyik bercerita entah apa dengan Minhee dan Dongpyo, sedangkan Eunsang dan Hyungjun entah pergi ke mana setelah visit tadi.

"Oh, pasiennya dokter Sira yang meninggal di meja operasi karena pendarahan otak parah akibat terjun dari atap mall itu?"

Jinwoo mengangguk. "Waktu bimbingan, dokter Sira pernah cerita itu. Kondisi pasiennya emang parah dan timnya dokter Sira nggak bisa menghentikan pendarahannya. Katanya, itu kali pertama pasiennya dokter Sira meninggal di meja operasi. Setelah itu dokter Sira stress berat, malah sampai berminggu-minggu. Tapi hebatnya, dokter Sira bisa tetap fokus menghadapi pasien dan tetap profesional."

"Dokter Minhyun juga pernah cerita kalau dia pun pernah stress berat. Waktu itu pasiennya gelisah dan otaknya mengalami pembengkakan. Bisa berujung kematian, tapi untungnya bisa diselamatkat. Tapi tetap jadi sesuatu yang membebani pikiran dokter Minhyun. Emang sih mengoperasi pasien dalam keadaan sadar tuh tantangannya banyak." Donghyun menanggapi.

Dohyon mendesah pelan. "Gue nggak akan ambil PPDS Saraf ataupun Bedah. Kalau gue jadi dokter Minhyun atau dokter Sira, nggak akan sanggup gue. Dokter Minhyun baru otak-atik otak kalau tumor atau kankernya di otak, kalau dokter Sira, kayak udah biasa otak-atik otak. Kasusnya juga banyak yang di luar onkologi."

Donghyun tertawa, hampir terjungkal karena ulahnya sendiri. "Tony tuh katanya PPDS-nya ambil Bedah, subspesialisnya ambil Bedah Saraf. Dia juga rencana pengen fellowship. Ambis banget jadi anak."

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang