Pudar

9.8K 1.6K 170
                                    

This chapter contains the theme of infidelity, poor self-affection, poor self-control, toxic relationships, manipulative character, and several other things that trigger discomfort. It's forbidden to link the profession with characterizations. If inconvenience arises in reading or after reading, please skip. Take care of yourself.

🦃Read at your own risk🦃

Byungchan tahu, pertemuan dengan Seungwoo adalah sesuatu yang tidak dapat ia hindari. Berkali-kali pun ia mencoba menghindari pria itu, kenyataannya memang takdir akan berusaha mempertemukan mereka kembali. Meskipun tidak ada lagi yang bisa diselamatkan dari hubungan mereka yang bahkan sudah tidak berbentuk, segala bentuk usahanya untuk menghindari Seungwoo tetap akan sia-sia pada waktunya, sebab mereka berada di rumah sakit yang sama, berada pada jalur yang sama, meski berada di PPDS yang berbeda.

Ia jelas tidak bisa berpura-pura tidak melihat sosok pria itu melangkah dengan balutan snelli putihnya di belakang dokter Chaeyeon sebab Seungwoo terlalu tinggi untuk diabaikan keberadaannya. Rasanya Seungwoo pun juga memikirkan hal yang sama ketika ia berjalan mengekor langkah di belakang dokter Dongho. Mereka jelas tidak bisa mengabaikan keberadaan satu sama lain ketika di hadapan masing-masing dari mereka berjalan sesosok dokter yang posisinya lebih tinggi daripada mereka.

Byungchan tahu, ia boleh saja mengabaikan atau berpura-pura tidak melihat sosok Han Seungwoo yang melintas berlawanan, tapi tentu saja ia tidak bisa mengabaikan keberadaan dokter Chaeyeon. Psikiater perempuan itu berusia lebih tua daripada dirinya dan berposisi lebih tinggi daripada dirinya, dan mengabaikan keberadaan dokter Chaeyeon adalah sesuatu yang tidak sopan untuk dilakukan. Seungwoo pun pasti bisa mengabaikan keberadaan dirinya, namun jelas tidak bisa mengabaikan keberadaan dokter Dongho di depannya. Dan satu-satunya yang mengikat mereka kini hanyalah profesionalitas.

"Selamat siang, selamat bertugas."

"Ya, selamat siang, selamat bertugas."

Byungchan membungkuk beberapa derajat, senyumnya terulas sebagaimana ia biasanya dan itu dilakukannya untuk dokter Chaeyeon. Seungwoo melakukan hal yang sama. Membungkuk beberapa derajat, mengulas senyum seakan tidak pernah terjadi masalah perasaan di antara mereka, dan itu dilakukannya untuk dokter Dongho.

Ia perlu menanamkan pada dirinya bahwa segala sesuatu yang terjadi pada dirinya dan Seungwoo dalam ranah pribadi telah usai. Tidak ada lagi benang merah yang mengikat mereka. Namun ternyata masih tersisa satu benang mereka yang tidak terputus, meski cerita tentang mereka telah usai. Benang merah dari profesi mereka. Profesionalitas mereka. Tidak boleh ada perasaan lain yang terlibat di dalamnya dan itu jelas bukanlah sesuatu yang mudah baginya karena bagaimanapun, pernah ada jalinan kuat antara dirinya dengan Seungwoo, yang lebih kuat daripada profesionalitas mereka.

Tanpa sadar, Byungchan meremas ujung snellinya. Ia berpapasan dengan Seungwoo. Lewat sudut ekor matanya, ia melihat Seungwoo berusaha menatapnya dan ia tidak bisa mengabaikan itu. Ditatapnya beberapa saat sosok Seungwoo, sebelum akhirnya langkah masing-masing dari merekalah yang memutuskannya.

Seungwoo terus berjalan mengekor di belakang dokter Chaeyeon, sementara ia terus berjalan mengekor di belakang dokter Dongho. Byungchan buru-buru menggeleng. Apa yang sedang dipikirkannya?

"Saya tau kalau kalian putus." Dokter Dongho tiba-tiba saja berhenti dari langkah panjangnya. Meski tidak berbalik, Byungchan bisa mendengar dokter konsultan itu sedang berbicara padanya. "Itu urusan kalian, urusan perasaan kalian. Nggak ada yang bisa menghakimi karena sebenarnya kalian yang merasakan segala resiko dari apa yang sudah kalian lakukan dan apa yang sudah kalian putuskan. Tapi kadang-kadang beberapa orang nggak bisa menahan diri untuk nggak ikut campur atau bagi saya, sok berempati untuk merasakan. Itu terlalu naif, Chan. Dan yang bisa memahami apa yang kamu rasakan, hanya kamu. Orang yang bisa sepenuhnya memahami apa yang Seungwoo rasakan, hanya Seungwoo."

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang