Night Bleeds

11.3K 1.8K 352
                                    

This chapter contains the theme of infidelity, poor self-affection, poor self-control, toxic relationships, manipulative character, and several other things that trigger discomfort. It's forbidden to link the profession with characterizations. If inconvenience arises in reading or after reading, please skip. Take care of yourself.

🌹Read at your own risk🌹

Byungchan melemparkan ponselnya ke sisi lain ranjangnya sesaat setelah ia memutuskan sambungan teleponnya dengan Seungwoo secara sepihak sebelum Seungwoo sempat mengatakan sesuatu padanya. Ia tidak tahan. Setiap kali ia mendengar suara Seungwoo, sesuatu dalam dadanya seperti berdenyut sakit, ada sesuatu yang terasa perih di dalam sana dan ia sampai pada titik di mana ia merasa sangat emosional lebih daripada biasanya. Bahkan lebih emosional daripada ketika ia mendengar seberapa senangnya Seungwoo tiap kali membawa Seungyoun dalam percakapan sebelum tidur mereka atau semua tuduhan yang Seungwoo arahkan padanya setiap kali ia mendapat perhatian dari Eunwoo yang bahkan tidak akan pernah ada apa-apanya dengan bagaimana perhatian Seungwoo terhadap Seungyoun.

Ia tidak bisa memikirkan hal lain, selain hubungannya dengan Seungwoo yang berada di ambang akhir dan semua kenangan yang ia pernah miliki dengan Seungwoo sepanjang tahun-tahun ketika mereka bersama untuk berbagi impian tentang masa depan, candaan ringan, tawa setiap hari, pertengkaran kecil tiap minggunya, dan kenangan-kenangan lain ketika semuanya masih terasa baru kemarin terjadi. Ia masih mengingat semuanya dengan jelas dan meskipun kenangan-kenangan itu pernah terasa begitu manis untuknya, nyatanya semua kenangan itu berubah menjadi hal paling menyakitkan yang bisa ia ingat ketika ia berhadapan dengan Seungwoo, yang hatinya bahkan sudah terbagi.

"We can live in a world that we design. 'Cause every night I lie in bed, the brightest colors fill my head. A million dreams are keeping me awake..."

Byungchan menyembunyikan wajah di antara kedua lututnya, sementara kedua tangannya memeluk erat kakinya. Tubuhnya yang terbalut sweater krem bergetar pelan, ia tampak menggeleng beberapa kali, isakannya terasa begitu menyakitkan. Bahkan meski ia sudah mencoba menahan dengan menggigit bibir bawahnya, isakan itu tetap lolos seakan menyuarakan betapa hancurnya Byungchan sekarang.

"I think of what the world could be. A vision of the one I see, a million dreams is all it's gonna take. A million dreams for the world we're gonna take..."

Rasanya seperti masih kemarin saat Seungwoo memberinya sebuah kejutan manis tanpa rencana dan ia masih mengingat jelas setiap lirik yang Seungwoo nyanyikan untuknya malam itu. Dari sekian banyak lagu yang pernah Seungwoo nyanyikan untuknya, ia menyukai lagu itu dan semua upaya manis yang Seungwoo lakukan untuk menghiburnya. Dan ia tidak pernah mengira bahwa malam yang seharusnya menjadi salah satu kenangan membahagiakan untuknya, kini justru membuatnya merasakan kekecewaan begitu besar dalam hatinya.

Kenapa Seungwoo tega? Selama ini, ia selalu berpikir bahwa Seungwoo akan menjadi pria terakhir dalam hidupnya dan ia akan menjadi yang terakhir untuk Seungwoo. Mereka merangkai kisah dengan sangat indah sejak awal. Hubungannya dengan Seungwoo memang tidak selalu mulus, ada pertengkaran kecil setiap minggunya. Tapi ia tahu, bahwa itu wajar dalam sebuah hubungan. Tapi kenapa hubungan yang berusaha ia pertahankan justru harus menjadi seperti ini? Kesalahan apa yang pernah ia perbuat kepada Seungwoo? Apakah ia pernah mengabaikan Seungwoo?

Litany. Serangkaian doa-doa. Seharusnya Seungwoo menyimpan lit dan ia menyimpan any yang masing-masing terukir rapi di cincin mereka. Tapi Seungwoo membuangnya, memberikannya pada orang lain, sementara ia berusaha menjaga cincin ini sama seperti ia menjaga komitmennya dengan Seungwoo.

"Coba lihat cincinku. Tulisannya Lit. Cincin di tanganmu tulisannya Any. Kalau digabung, jadi Litany. Artinya serangkaian doa-doa. Cincinnya pasangan. Itu punyamu."

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang