Otolaringologi, Memahami Berawal Dari Mendengar

13.8K 2.3K 495
                                    

Kebiasaan koass alias dokter muda sejak jaman ke jaman setiap akan menempuh stase baru adalah antusias tinggi karena merasa penasaran dengan bagaimana rasanya mendapatkan stase baru setelah merasakan stase lama sangat membosankan, merencanakan pembandingan bagaimana konsulen stase baru dengan stase lama mereka, dan membandingkan kasus-kasus dari stase baru dengan stase lama. Dan itu hanya berlaku paling lama sekitar seminggu, karena setelah lebih seminggu, mayoritas koass akan kembali merasa jenuh.

Mood mereka yang tadinya benar-benar bagus saat akan menempuh stase baru dengan suasana baru, mendadak berubah menjadi hidup segan, mati tak mau, yang kemudian membuat mereka menjadi koass yang berleha-leha santai sampai terkena teguran konsulen atau residen.

Akan tetapi satu hal yang paling pasti pada setiap stase - entah pada awal, tengah, ataupun akhir stase - koass tidak pernah luput dari kata sambat alias mengeluh. Dapat konsulen santai, mengeluh kurang mendapat pengalaman. Dapat konsulen galak, mengeluh konsulennya tidak manusiawi. Dapat kasus beraneka ragam, mengeluh tidak bisa istirahat. Dapat kasus itu-itu saja, mengeluh kurang mendapat pembelajaran. Diberi residen tentiran, mengeluh tidak paham. Tidak diberi tentiran oleh residen, mengeluh tidak mendapat ilmu tambahan. Waktu jaga malam, mengeluh ngantuk. Waktu tidak jaga malam, mengeluh gabut. Waktu disuruh jurnal reading, mengeluh ingin lapkas saja. Waktu disuruh lapkas, mengeluh belum ada persiapan sambil mengumpati konsulen. Dapat predikat jelek, menyalahkan konsulennya. Dapat predikat baik, mengeluh karena bingung.

Beginilah koass, tiada hari tanpa sambat. Apapun jenis stasenya, sebaik apapun konsulennya, dan selancar apapun ilmiahnya, sambat adalah passion yang mereka bawa sejak preklinik.

Saat seorang koass memulai sesi sambatnya, maka koass lainnya akan menimpali dengan sambatan yang lebih didramatisir untuk menambah panas suasana.

"Koass yang nggak pernah sambat sama sekali dalam masa profesinya, gue berani taruhan, dia bukan manusia," Begitu kata Dongpyo sambil mendudukkan dirinya di samping Minhee.

Minhee menoleh dan menatap Dongpyo lurus-lurus. "Pasti mereka pernah sambat dalam hidupnya, pasti banget. Salah satunya adalah sambatan, paginya lapkas, siangnya jaga poli, malamnya jamal bareng koass yang baunya bikin nangis, paginya presentasi kasus, lanjut pagi kemudian ada visit besar. Pasti sambat," timpalnya.

"Gue nggak suka visit besar. Dari jaman di stase bedah dulu, gue nggak suka banget sama yang namanya visit besar. Gue lebih suka presentasi kasus, tapi bukan gue yang presentasi muehehehe..." Hyungjun tertawa ganjil sambil mendudukkan diri di samping Dongpyo.

Pintu ruang pertemuan yang tadinya hanya separuh terbuka, perlahan terbuka lebih lebar. Minkyu masuk pertama dengan raut wajah kalemnya yang tenang, diikuti Eunsang yang masih memeluk satu lengan Yohan sambil tertawa menggemaskan, dan terakhir Junho yang sedang mengumpat mengabsen seluruh isi kebun binatang karena Eunsang sibuk menempeli Yohan.

"Salah satu sambatan koass adalah sewaktu pacarnya nempelin koass lain dari tadi sampai sekarang," Junho menyerobot sambil mendudukkan diri di samping Hyungjun di kursi barisan belakang. Padahal kursi di depannya - tepat di samping Minkyu - juga kosong.

Mungkin karena Junho adalah tipe-tipe orang menghindari duduk di bangku barisan depan. Mungkin juga karena kursi-kursi barisan depan sedang ditempati oleh para koass ambisius dengan otak dewa sekelas Minkyu, Eunsang, dan Yohan yang selalu siap saling bunuh demi mendapat citra baik di depan konsulen.

Sebenarnya jika semua kursi dihitung  maka jumlahnya akan sesuai dengan jumlah koass yang dikirim ke sini. Ada 8 kursi untuk 8 koass, kalau saja Wonjin ada di sini.

Junho lantas mengulurkan satu tangannya dan menepuk bahu Minkyu beberapa kali. "Kyu, Wonjin gimana kabarnya? Ada perkembangan yang bagus?"

Minkyu menoleh, memutar tubuhnya menyamping dalam satu waktu. "Beberapa hari yang lalu, Wonjin ngedrop."

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang