⚠ More than 50% based on the results of my personal discussion with a few friends this afternoon
"Ya ampun, ternyata sampai separah ini orang yang terinfeksi? Gue baru tau, ternyata seseram ini hasil infeksi virusnya..."
Yohan yang sedang memperbaiki tali tasnya seketika menoleh ke arah Dongpyo yang sedang duduk setengah berbaring di sofa ruang koass sambil menatap ponselnya begitu fokus. "Lagi nonton video apaan sih? Virus apa emangnya?" tanyanya.
Dongpyo menoleh dan menunjukkan layar ponselnya ke arah Yohan. Di sana masih terdapat sebuah video yang masih terus terputar berulang kali. "Virus yang belakangan ini lagi mewabah. Kalau nggak salah ingat, namanya virus Corona."
"Oh, virus itu." Yohan mengangguk mengerti. Ia langsung meninggalkan tasnya dan berjalan ke arah Dongpyo untuk meminjam ponsel itu, menonton video yang terus terputar di sana. "Nama resminya jadi 2019-nCoV, tapi lebih sering dipanggil Corona aja. Gue pernah dengar ini dari dokter Chaeyeon sewaktu jaga poli bareng, soalnya kebetulan aja lagi di stase paru. Katanya, virus ini masih sekeluarga sama SARS dan MERS-CoV, dan jadi menghebohkan dunia karena bisa menular antarmanusia."
Hyungjun yang sedang duduk sambil membenarnya snellinya langsung menoleh ke arah Yohan, kemudian memilih menontom video yang sama di samping Yohan. "SARS, MERS-CoV sama 2019-nCoV itu masih satu keluarga? Beneran, Han?"
Yohan mengangguk. Ia merendahkan sedikit posisi ponsel ketika Hyungjun berusaha mendorong turun lengannya, sementara Minhee yang berdiri di sampingnya hanya menatap serius ke manapun ponsel bergerak. "Dokter Chae bilang begitu. Mereka bertiga masih satu keluarga, tapi 2019-nCoV yang punya sifat lebih menular. Bahkan ada yang bilang kalau human corona kayak SARS sama MERS rata-rata lebih agresif, tapi enggak tau juga jelasnya gimana karena 2019-nCoV mewabahnya juga masih baru-baru ini."
"Kalau nggak salah dengar atau nggak salah baca, virusnya ditemukan pada ular sama kelelawar. Ada yang menduga kemunculannya karena mutasi virus dan perilaku kelelawar yang dimakan ular, terus ularnya dimakan manusia. Tapi yang gue tau, penyebarannya emang cepat dan masa inkubasinya sekitar 2 sampai 14 hari pada manusia," Minhee menambahkan. Raut wajahnya terlihat agak ragu, tapi beberapa detik kemudian saat tidak ada tanda-tanda bantahan dari Yohan ataupun Minkyu yang sedang duduk tenang di sofa yang lain sambil memerhatikan, ia tersenyum sambil mengangguk.
Dongpyo menggaruk belakang kepalanya beberapa kali. "Ada juga yang bilang kalau kelelawar diduga sebagai pembawa virus itu dan sup kelelawar di Wuhan adalah perantara virusnya menular ke manusia. Apa mungkin virusnya benar-benar ditularkan dengan perantara makanan dan hewan sebagai pembawa virusnya? Kalau makanan itu ada udah sejak lama, artinya intaian virus itu juga ada sejak lama, hanya belum tertangkap kasus virus yang semewabah ini kan?"
Yohan mengangkat kedua bahunya. Ia mengulurkan ponsel itu kembali pada Hyungjun. "Masih belum tau pastinya dari mana sebenarnya virus itu menyebar dan apa perantara sebenarnya, tapi petugas medisnya masih berusaha menangani pasien yang terinfeksi virus ini. Hal yang gue takutkan adalah saat tenaga medis yang terpapar virus akhirnya juga terinfeksi virus yang sama."
"Tapi kalau nggak salah, bukannya di Wuhan ada laboratorium BSL-4 ya?"
Dongpyo seketika menoleh ke arah Minkyu yang duduk di sampingnya. Dahinya berkerut dalam. "BSL-4?"
Minkyu mengangguk. "Biosafety level 4. Laboratorium BSL-4 itu yang pertama di sana, artinya laboratorium itu disiapkan untuk menerima virus dan patogen paling berbahaya di dunia. Pernah ada kejadian virus SARS yang diduga lolos dari laboratorium di Beijing. Kalau ditilik lebih jauh, beberapa ilmuwan sempat mengemukakan ketakutan mereka soal laboratorium baru yang dibangun di Wuhan, tempat 2019-nCoV pertama kali ditemukan sekarang. Dan laboratorium itu dibangun di Institut Virologi Wuhan. Ada 5 laboratorium yang khusus mempelajari virus dan patogen paling berbahaya."
Yohan menggeleng. "Gue nggak tau harus berkomentar gimana karena emang nggak mau menduga-duga dari mana virus itu muncul, entah benar-benar dari perantara sup kelelawar ataupun human error yang mengakibatkan virus itu lepas dari laboratorium BSL-4, bukan itu yang gue pikirin sekarang. Hal yang gue pikirin sekarang adalah penduduknya, manusianya, Kyu, baik yang udah terinfeksi ataupun belum terinfeksi."
"Apalagi beberapa petugas medisnya udah kayak frustasi dengan virus ini. Kalau kita melawan penjahat, kita bisa hancurin penjahat itu dengan apapun yang kita punya. Tapi kali ini virus, yang bentuknya aja nggak bisa kita lihat dengan mata telanjang dan kita nggak pernah tau apa yang mungkin bisa virus itu lakukan." Hyungjun meringis kaku.
Minhee mengerjap beberapa kali. Ia menatap ke arah ponsel Dongpyo yang masih menyala. "Tau nggak apa yang lagi gue pikirin sekarang?" tanyanya.
Yohan menggeleng, Dongpyo dan Hyungjun mengangkat kedua bahunya, sementara Minkyu hanya menggumam tidak jelas.
"Di samping penduduk yang terinfeksi, gue juga mikir tentang tenaga medisnya. Mereka berjuang habis-habisan, bahkan udah ada dokter yang meninggal, mereka kerja siang malam, dan taruhannya adalah diri mereka sendiri. Kalau mereka kelelahan, apa virusnya nggak semakin mudah menginfeksi mereka? Daya tahan tubuh tim medisnya juga nggak selalu 100 persen bagus setelah mereka menangani orang-orang yang terinfeksi. Pasti ada penurunan daya tahan tubuh dan setau gue, tubuh akan lebih mudah terinfeksi suatu virus kalau daya tahannya lemah dan virusnya kemungkinan bisa berkembang lebih cepat. Terlebih, tim medis terus terpapar virus itu. Kita mungkin masih koass, tapi kita tetap pegang pasien dan saat kita udah capek, kita bakalan jatuh sakit. Kita nggak bisa memungkiri kalau saat kita di rumah sakit, kita terpapar virus yang nggak terlihat," Minhee menjelaskan.
Minkyu mengangguk beberapa kali. "Buat pertama kalinya, gue setuju sama argumentasinya Minhee. Di saat tim medis terpapar suatu virus ketika dia sedang menangani orang-orang yang terinfeksi, nggak menutup kemungkinan kalau mereka juga terinfeksi virus yang sama dan perkembangan virusnya bisa jadi lebih cepat karena daya tahan tubuh manusianya yang lemah. Masuk akal emang penalarannya Minhee."
Merasa bangga, Minhee tersenyum lebar sambil menepuk dadanya beberapa kali. "Siapa dulu? Kang Minhee, penerusnya dokter Daniel hehehe..."
"Tapi kalau gue boleh bertanya berdasarkan apa yang Yohan bilang tadi soal SARS, MERS-CoV sama 2019-nCoV yang masih sekeluarga, apa vaksin untuk MERS-CoV nggak bisa diberikan untuk orang yang terinfeksi 2019-nCoV? Eh, tapi emangnya udah ada? Gue nggak pernah mengikuti perkembangannya sih. Gimana?" tanya Dongpyo. Untuk kesekian kalinya, dahinya berkerut dalam.
Yohan menatap Minkyu sejenak, keduanya bertatapan, kemudian saling mengangkat bahu. "Kita juga nggak tau pastinya, tapi untuk membuat vaksin, ada beberapa hal yang perlu disiapkan, misalnya kode genetik virusnya. Dan pembuatan vaksin jelas nggak mungkin selesai dalam waktu 24 jam, Pyo."
"Kalau seandainya nih, seandainya..." Hyungjun mendadak berteriak penuh kedramatisan sambil merentangkan kedua tangannya ke samping. "Kalau seandainya ada orang terinfeksi virus 2019-nCoV, bagian mana yang bakal ambil penanganan lebih banyak? Tolong jangan bilang Pulmo dong, soalnya kita lagi di Pulmo. Lihat di internet aja gue merinding. Gue nggak takut hantu karena hantu itu terkadang nggak nyata, tapi virus ini nyata, terbukti nyatanya..."
"Tetap pulmo. Pulmonologi ambil bagian juga karena gejalanya dimulai dari masalah pernapasan, kesulitan bernapas, sindrom pernapasan akut, apalagi virus ini rentan terhadap orang yang punya penyakit saluran pernapasan bawah kayak bronkitis atau pneumonia. Jadi, jelas, pulmo ambil bagian," Minkyu menjawab.
"Dan jangan lupakan Interna. Induk dari hampir semua penyakit. Kalau lo udah ngelewatin Interna, artinya lo pasti siap melewati stase-stase berikutnya. Selain Pulmo, Interna juga pasti ambil bagian. Kalau pasien yang terinfeksi itu anak-anak, Pediatri juga punya bagiannya sendiri karena penanganan buat anak-anak pasti beda," Yohan menambahkan.
Minhee meringis. "Ngelihat dari seragam isolasi tim medisnya aja udah bikin gue merinding setengah mati, apalagi kalau di depan gue secara nyata ada 2 aja pasien yang terinfeksi. Semoga cepat ditemukan jalan keluar buat menangani virus ini supaya berhenti mewabah dan berhenti menyebar ke negara-negara lain. Dan semoga yang terinfeksi juga cepat sembuh."
Minkyu mengangguk. "Ya, semoga..."
Mari harapkan yang terbaik setelah mewabahnya 2019-nCoV di beberapa negara. Semoga segera ditemukan jalan keluarnya dan dapat segera diatasi🌹