COASS COOPERATE 4.0 (Part of...

By feyarms

2M 386K 140K

Ini bukan hanya cerita tentang kisah cinta antara koass dengan koass atau koass dengan residen. Ini cerita te... More

Kenalan Dulu, Yuk! (Para Koass)
Kenalan Dulu, Yuk! (Residen dan Internship)
The Most People You Love, Hurt You So Bad
Surprise Midnight Video Call - 1
Surprise Midnight Video Call - 2 END
Anak Yang Bisa Melihat Dedemit dan Lelembut
Every Stalks of Sunflower is A Hope - 1
Every Stalks of Sunflower is A Hope - 2 END
The Best Damn Thing
RESIDENSTAGRAM - Cha Eunwoo
Begini Kacaunya Ruang Koass
Jangan Mendekat, Wooseok Sedang Kesal!
BURN YOUR PASSPORT!!
Happy Belated Birthday, "Fiance"
Big Brown Teddy Bear
CONSULENTAGRAM - Kang Dongho (ft. Eunwoo's Chatroom)
Angel On A Rainy Day
Persahabatan Bagai Ulat Bulu
Server 404 Not Found - Residents Headache!
COASSTAGRAM - Keum Donghyun
Everytime I See You, I Die A Little More
In The Aftermath of The Destructive Path
Junho vs Dongpyo, Eunsang Menonton!
RESIDENSTAGRAM - Cha Eunwoo
Prahara Keseharian Koass - 6
Orthopedi Resident-Consulent Relationshit
Balada Saat Harus Maju Referat
Obsgyn, Looks Like Mother and Son
Behind Closed And Locked Door
RESIDENSTAGRAM - Lee Jinhyuk
From Me, Thank You Very Much
Belajar Aja Susah, Apalagi Rebahan?
Just The Way You Lie
COASSTAGRAM - Keum Donghyun
Best Support System
Bagian Tidak Penting, Amat Tidak Penting
All Things To Do When You Get Well
Separuh Pendengaran Hyungjun Hilang!
The Story Behind The Lunch Box
Stolen Moment That We Steal
RESIDENSTAGRAM - Song Yuvin
Suatu Pagi di Apartemen Junho
Kotak Bekal Sarapan Untuk Hyungjun
These Wounds Won't Seem To Heal
Kuch Kuch Hota Hai
Cerita Dari Koridor di Pagi Hari
Mysterious Box, Who Sent It?
Four Separate Viewpoints - 1
Four Seperate Viewpoints - 2 END
COASSTAGRAM - Cha Junho
Feelings of Doctor and Patient
What Are They Doing There?
There's No Smoke, If There's No Fire
A Family That Can't Be Touched
Cerita Yang Belum Terselesaikan
Unread Messages And Busy Calls
Sometimes Logic Speaks Without Looking At Feeling
Then, Can I Call Your Name?
The Chaotic Day of Coass
Sudden Cardiac Arrest
Lacrymosa
Si Kembar Menangkap "Api"
Panik dan Spesialis Baru
I'm Sorry That I Can't Be Perfect
Album Foto dan Selamat Tinggal
Hold You In My Arms
Ruang Gosip Kembara Kembar Nakal
I'm Here to Stay
Imperfections
Junho di Tengah Papa dan Mama Babi
Kardiologi dan Kedokteran Vaskular
Neurologi Punya Cerita
Balada Rencana Tahun Baru Ala Koass
Dalam Pandangan Junho
Pertimbangan dan Perasaan Dalam Percakapan
Malam Tahun Baru Ala Kami
Why Can't I Hold You In The Street?
Tahun Baru dan Koass
Beautiful Bucket, Beautiful Hopes
RESIDENSTAGRAM - Song Yuvin
Sebelum Makan Siang
Laki-Laki Yang Menjual Cerita
Story Behind A Code Blue
COASSTAGRAM - Song Dongpyo
Papa Hwang dan Mama Kkura Pusing!
Sepasang Sepatu Yang Tertukar
Resep Perut Nyoi-Nyoi Ala Yunseong
Bagimu, Aku Ini Apa?
Decisions and Considerations
Hello
Rain Clouds Come to Play Again
COASSTAGRAM - Kim Yohan
The Hidden Other Side
Paris, Sweet and Warm Welcome
The Story of A Little Girl
DILARANG BERTANYA SAAT PRESENTASI REFERAT!
Cara Membahagiakan Minhee Ala Yunseong
Give Me An Answer
Keributan Dari Kamar Rawat Wonjin
Pulmonologi dan Respirasi, Bangku Kosong (Lagi?)
Kesedihan di Balik Hangat Selimut
COASSTAGRAM - Song Hyungjun
Rekomendasi Dua Ahli Hematologi
Sebuah Konfrontasi
Lekas Sembuh, Junho!
Shock Delivered!
Spill The Tea!
Komurola Take Care of His Favorite Resident
Impervious
Simple Plan
Sekilas Tentang 2019-nCoV
Greetings Along The Way
Greetings Along The Way - 2 END
COASSTAGRAM - Cha Junho
ALGANAX
Takut
Di Balik Layar
Suatu Kejadian Perkara...
Minhee dan Legenda Perut Tanpa Akhirnya
The Fourth Diagnosis - Panic Disorder
Pocky JR is Catching Fire
I Swear, I Will Not Cry
Shock Received!
RESIDENSTAGRAM - Song Yuvin
Why was I born in July?
Dari Wonjin, Untuk Minkyu
Bicara Tentang Keluarga
The Woman Who Came From Taiwan
Seungyoun, Please...
Unwanted Youngest Son
Overture
Hashirama Senju dan Tobirama Senju
Inner Turbulence
CONSULENTAGRAM - Miyawaki Sakura
Kegagalan Quality Time
What's Wrong With Him?
He Helplessly Stands By, It's Meaningless
Hello, Tony. Long Time No See
War Inside My Head
Every Second, Every Thought, I'm In So Deep
Night Bleeds
Chaos
Kabar Baik di Jam Makan Siang
COASSTAGRAM - Keum Donghyun
Kabar Baru Mulai Berhembus
You Made My Mom and Brother Fight!
This Pain is Just Too Real
I'm The Lie Living For You
Ternyata Yunseong Diopname
Alasan di Balik Sikap Dokter Seongwoo
Ternyata Memang Sepi...
'Cause I've Been Feeling You Leaving - 1
Please Tell Mom, It's Not Her Fault - 1
'Cause I've Been Feeling You Leaving - 2 END
Please Tell Mom, It's Not Her Fault - 2 END
CITO
We Don't Know When He Will Wake Up
Dari Mereka Yang Menyayangi Junho
Home
Hitam Putih Tersirat Dalam Radiologi
Mendung Dari Kamar Junho
Cokelat dan Surat Cinta Untuk Minhee
Speechless
Wooseok Mengomel, Bukan Mengeong
Going Under
Mendacium
What's On Yunseong's Mind
T.E.A.R.S
Junho Tidak Ikut?
RESIDENSTAGRAM - Cha Eunwoo
R.E.W.R.I.T.E
Silenced Without Action
When I Watch You Look At Me
Goodnight Song and Kisses
Shoulder to Lean Back
Non Subditos
Lingkaran Persegi Panjang
Reaksi Semu
Status Dramaticus
Et Sacrificium
Destruktif
Ekuilibrium
RESIDENSTAGRAM - Song Yuvin
Sebaris Nasihat Choi Minki
Distraksi
Rekonstruksi Asa
Kim Yohan Sudah Bertitah!
Anomali Hening
COASSTAGRAM - Kim Minkyu
Recover
Pudar
Hideout
I'm Sorry For Everything
Anak Itu Kembali?
Anak Yang Berpetuah
Handle Everything For You
Happy Crack Open Day, Eunwoo!
Happy Birthday, Eunwoo
COASS COOPERATE 5.0

Otolaringologi, Memahami Berawal Dari Mendengar

13.8K 2.3K 495
By feyarms

Kebiasaan koass alias dokter muda sejak jaman ke jaman setiap akan menempuh stase baru adalah antusias tinggi karena merasa penasaran dengan bagaimana rasanya mendapatkan stase baru setelah merasakan stase lama sangat membosankan, merencanakan pembandingan bagaimana konsulen stase baru dengan stase lama mereka, dan membandingkan kasus-kasus dari stase baru dengan stase lama. Dan itu hanya berlaku paling lama sekitar seminggu, karena setelah lebih seminggu, mayoritas koass akan kembali merasa jenuh.

Mood mereka yang tadinya benar-benar bagus saat akan menempuh stase baru dengan suasana baru, mendadak berubah menjadi hidup segan, mati tak mau, yang kemudian membuat mereka menjadi koass yang berleha-leha santai sampai terkena teguran konsulen atau residen.

Akan tetapi satu hal yang paling pasti pada setiap stase - entah pada awal, tengah, ataupun akhir stase - koass tidak pernah luput dari kata sambat alias mengeluh. Dapat konsulen santai, mengeluh kurang mendapat pengalaman. Dapat konsulen galak, mengeluh konsulennya tidak manusiawi. Dapat kasus beraneka ragam, mengeluh tidak bisa istirahat. Dapat kasus itu-itu saja, mengeluh kurang mendapat pembelajaran. Diberi residen tentiran, mengeluh tidak paham. Tidak diberi tentiran oleh residen, mengeluh tidak mendapat ilmu tambahan. Waktu jaga malam, mengeluh ngantuk. Waktu tidak jaga malam, mengeluh gabut. Waktu disuruh jurnal reading, mengeluh ingin lapkas saja. Waktu disuruh lapkas, mengeluh belum ada persiapan sambil mengumpati konsulen. Dapat predikat jelek, menyalahkan konsulennya. Dapat predikat baik, mengeluh karena bingung.

Beginilah koass, tiada hari tanpa sambat. Apapun jenis stasenya, sebaik apapun konsulennya, dan selancar apapun ilmiahnya, sambat adalah passion yang mereka bawa sejak preklinik.

Saat seorang koass memulai sesi sambatnya, maka koass lainnya akan menimpali dengan sambatan yang lebih didramatisir untuk menambah panas suasana.

"Koass yang nggak pernah sambat sama sekali dalam masa profesinya, gue berani taruhan, dia bukan manusia," Begitu kata Dongpyo sambil mendudukkan dirinya di samping Minhee.

Minhee menoleh dan menatap Dongpyo lurus-lurus. "Pasti mereka pernah sambat dalam hidupnya, pasti banget. Salah satunya adalah sambatan, paginya lapkas, siangnya jaga poli, malamnya jamal bareng koass yang baunya bikin nangis, paginya presentasi kasus, lanjut pagi kemudian ada visit besar. Pasti sambat," timpalnya.

"Gue nggak suka visit besar. Dari jaman di stase bedah dulu, gue nggak suka banget sama yang namanya visit besar. Gue lebih suka presentasi kasus, tapi bukan gue yang presentasi muehehehe..." Hyungjun tertawa ganjil sambil mendudukkan diri di samping Dongpyo.

Pintu ruang pertemuan yang tadinya hanya separuh terbuka, perlahan terbuka lebih lebar. Minkyu masuk pertama dengan raut wajah kalemnya yang tenang, diikuti Eunsang yang masih memeluk satu lengan Yohan sambil tertawa menggemaskan, dan terakhir Junho yang sedang mengumpat mengabsen seluruh isi kebun binatang karena Eunsang sibuk menempeli Yohan.

"Salah satu sambatan koass adalah sewaktu pacarnya nempelin koass lain dari tadi sampai sekarang," Junho menyerobot sambil mendudukkan diri di samping Hyungjun di kursi barisan belakang. Padahal kursi di depannya - tepat di samping Minkyu - juga kosong.

Mungkin karena Junho adalah tipe-tipe orang menghindari duduk di bangku barisan depan. Mungkin juga karena kursi-kursi barisan depan sedang ditempati oleh para koass ambisius dengan otak dewa sekelas Minkyu, Eunsang, dan Yohan yang selalu siap saling bunuh demi mendapat citra baik di depan konsulen.

Sebenarnya jika semua kursi dihitung  maka jumlahnya akan sesuai dengan jumlah koass yang dikirim ke sini. Ada 8 kursi untuk 8 koass, kalau saja Wonjin ada di sini.

Junho lantas mengulurkan satu tangannya dan menepuk bahu Minkyu beberapa kali. "Kyu, Wonjin gimana kabarnya? Ada perkembangan yang bagus?"

Minkyu menoleh, memutar tubuhnya menyamping dalam satu waktu. "Beberapa hari yang lalu, Wonjin ngedrop."

Eunsang yang semula sibuk mengobrol dengan Yohan langsung mengatupkan bibirnya. Yohan menaikkan sebelah alisnya dan memutar tubuhnya menghadap Minkyu. Sementara 3 koass lain yang duduk sejajar dengan Junho juga langsung diam. Prihatin.

"Kanula nasalnya harus dipasang lagi dan belum bisa dilepas sampai pagi ini. Hasil CT Scan sama MRI-nya juga nggak begitu bagus, kayak kemoterapi sama radioterapi terakhir ini nggak membantu sama sekali. Dan sejak seminggu terakhir, Wonjin punya sesi tiap hari kamis buat Kelompok Dukungan Sebaya di Departemen Psikiatri, hari jumat buat ketemu psikolog sama psikiater." Minkyu menjelaskan.

Napas Junho tercekat. "Psikiater? Kenapa?" tanyanya.

"Gejala depresi singkat berulang. Kalau kondisi psikisnya nggak ditangani, kemungkinan berefek besar buat kondisi fisiknya. Wonjin ngedrop karena psikisnya terpukul, dia tertekan. Penyakit itu udah jadi tekanan, tapi masih ada hal lain yang jadi tekanan baru buat dia. Tentang bundanya, juga tentang keadaan fisik dia sekarang."

Tidak ada yang berkomentar begitu Minkyu menceritakan pasal Wonjin. Bahkan manusia-manusia yang terkenal tidak pernah bisa berhenti bicara sekelas Yohan, Minhee, dan Dongpyo pun tidak berbicara.

"Ya kadang-kadang gue sempet mikir kalau hidup ini nggak adil buat Wonjin. Tapi mungkin ini cara terbaik dan garis kehidupan yang nantinya bakal bikin Wonjin lebih kuat." Minkyu tersenyum pahit.

Dongpyo mencondongkan tubuhnya, susah payah mengulurkan tangan demi menepuk-nepuk bahu Minkyu. "Sewaktu gue disuruh presentasi kasus sama dokter Dongho waktu di Interna dulu, gue ambil glioblastoma karena jaringan tumornya bisa bikin suplay darahnya sendiri buat berkembang. Dan serius, nyari datanya mati-matian nahan ngeri karena emang glioblastoma sengeri itu. Tapi, Kyu, pasti ada jalan buat Wonjin lepas dari penyakit itu. Pasti ada."

Minkyu menoleh menatap Dongpyo, mengangguk tanpa tersenyum.

Suasana semakin hening sampai akhirnya seorang dokter konsultan perempuan dengan rambut kecoklatan panjang tergerai masuk saat sepatu pantofelnya mengetuk lantai dan membuat para koass lantas menoleh ke arah yang sama.

"Maaf ya, saya terlambat. Tadi saya harus ngantar anak saya ke sekolah dulu, makanya telat masuk. Kalian udah lama nunggunya?"

Dokter itu adalah dr. Yoo Yeonjung, Sp.THT-KL (K). Ia adalah konsulen yang akan bertanggungjawab untuk pada koass selama stase THT-KL dan ia seorang subspesialis atau konsultan Otologi.

"Kalian kenapa kok udah gloomy banget masih pagi gini? Belum sarapan ya?" Dokter Yeonjung bertanya sambil menggoda para koass di depannya.

Hyungjun mengangkat satu tangannya dan sedikit mendongak di balik punggung Yohan yang duduk di depannya. "Kalau bilang belum sarapan, emangnya nanti bakalan ditraktir, dok?" tanyanya ngawur.

Yeonjung tertawa. "Waduh, bangkrut dong saya harus ngasih traktir buat 7 koass. Tapi kalau kalian emang belum sarapan, saya traktir buat makan siang aja ya. Sekarang kita briefing dulu sebelum mulai stase."

"Padahal laparnya sekarang huhuhu..." Hyungjun menurunkan tangannya dan kembali duduk tenang di belakang Yohan.

"Kita mulai dari aktivitas yang akan kalian lakukan setiap harinya. Kalian boleh nggak mencatat asalkan kalian bisa jamin nggak akan lupa dengan banyak yang perlu diingat. Kalau kalian kira-kira bakalan lupa, saya sarankan untuk mencatat. Nggak usah bagus-bagus, saya tau tulisan tangan kalian jelek. Asal masih bisa kalian pahamilah."

Kalau konsulen sudah bicara begitu, artinya itu adalah perintah untuk mencatat secara halus dan mulus. Maka para koass mengeluarkan notebook dan alat tulis mereka untuk mencatat sebelum konsulen menyindir secara halus lagi.

"Kegiatan kita mulai pagi jam 8. Karena masih pagi, kalian pasti masih segar dan pikirannya masih fresh, maka waktu pagi kita gunakan untuk kegiatan ilmiah. Senin untuk presentasi kasus, selasa untuk journal reading, rabu untuk laporan kasus, kamis untuk book reading, jumat untuk visit besar. Sabtu kita lakukan bimbingan yang fungsinya untuk kalian cross check mana teori yang kalian harus pakai, maka yang nggak. Mana yang sudah kalian pahami, mana yang belum kalian pahami. Saran saya, kalian belajar sebelum dan sesudah bimbingan biar hasil belajarnya kelihatan." Yeonjung menatap satu persatu koass di depannya. Menatap 3 koass dengan raut wajah serius penuh ambisi, seorang koass yang menulis asal-asalan, 2 koass yang mendengarkan seadanya, dan seorang koass yang sudah terlihat mengantuk.

Yohan mengangkat tangan setelah ia selesai menulis. "Visit besar di THT-KL gimana, dok? Sama kayak stase lain?" tanyanya.

Yeonjung berpikir sebentar, kemudian mengangguk. "Visit besar ini bisa dibilang kesempatan buat residen. Kalau pacar kalian residen, coba tanya sama mereka. Tapi emang kok, visit besar ini ajang kesempatannya residen buat terlihat mempesona di depan koass hahaha..."

Hanya 2 orang yang memiliki pasangan residen. Yohan dan Minhee, tapi keduanya masih perang dingin alias tidak saling bertegur sapa.

"Setelah kegiatan ilmiah dari jam 8 sampai jam 9 pagi, kita lanjut ke poli sampai jam 4 sore. Di THT-KL, poli punya 9 ruang, jadi kalian nggak ada yang nganggur sambil ghibah nambah dosa. Nanti kalian akan lihat sendiri bagaimana poli THT-KL. Lalu setelah kegiatan di poli, kalian akan lanjut jaga tergantung gilirannya." Yeonjung kembali menjelaskan sambil membalik-balik bukunya.

Eunsang mengangkat tangan perlahan. "Jaga malamnya gimana, dok? Sama kayak stase lain atau ada perbedaan?" tanyanya.

"Kita jaga bangsal. Ingat, jaga bangsal lho ya. Bukan jaga hati, apalagi jagain mantan dengan sejuta kenangan. Sewaktu jaga, kalau kasusnya banyak bakalan seru. Kalau kasusnya itu-itu aja pasti bosan. Untuk cek TTV itu setiap sore, tiap jam 12 malam, jam 5 atau jam 6 pagi. Kalau selama jaga kalian pengen dapat tambahan ilmu, kalian bisa sharing sama residen atau perawat senior. Apalagi kalian yang punya pacar residen, ilmunya harusnya lebih banyak daripada yang pacarnya non residen atau malah sesama koass." Yeonjung menaikturunkan kedua alisnya, seakan tahu kalau 2 koassnya ada yang berstatus sebagai pasangan residen.

Eunsang mengangguk beberapa kali. "Kegiatan di poli sama di bangsal itu kira-kira lebih padat di mana, dok? Kalau di Interna sama Bedah, lebih padat di bangsal daripada di polinya. Polinya Interna lebih ramai sih, tapi kegiatan bangsalnya lebih padat. Bedah sama Neuro juga kegiatan bangsalnya padat karena ada beberapa pasien yang harus dicek TTV perjam, bahkan ada yang harus per 15 menit, dok."

Pertanyaan Eunsang adalah sebuah pertanyaan yang membuat koass deret belakang alias Minhee, Dongpyo, Hyungjun, dan Junho memasang wajah apakah aku terlihat jika aku peduli? sambil sesekali menguap kecil dan berharap sesi ini segera selesai.

Yeonjung mengangguk paham. "Untuk THT-KL, kegiatan lebih padat di poli. Kenapa nggak di bangsal seperti Interna, Bedah, atau Neuro? Karena kalau di bangsal kita, waktu jaganya lebih santai dan lebih tertata. Jaga bangsal baru ada aktivitasnya sewaktu jadwalnya cek TTV, ada pasien IGD, atau ada pasien konsul dari bangsal lain. Jadi kalian lebih punya waktu longgar yang bisa kalian pakai untuk kegiatan bermanfaat. Sedangkan kegiatan di poli lebih padat, kalian baru punya waktu luang saat istirahat siang. Itupun sebentar. Karena kalian koass, kalian punya jam kerja seperti jam kerja dokter. Karena kalian koass, maka salah satu aktivitas wajib kalian adalah jaga malam dan artinya waktu luang kalian ada, tapi sedikit."

Para pengabdi berleha-leha saat waktu luang seperti Minhee, Dongpyo, Hyungjun, dan Junho seketika berubah semakin gloomy saat mendengar penjelasan konsulen mereka.

"Oh ya, kalian udah paham alur komando organisasi kedokteran kan?"

Seketika ekspresi para koass menjadi seragam alias sama. Ingin tersenyum, tapi juga ingin tertawa. Bukan menertawakan konsulen, tapi menertawakan diri sendiri.

"Di alur komando, koass menempati posisi paling bawah dan hanya bisa mengkomandoi barang, makanan, adik tingkat, dan perasaan mereka sendiri."

Selalu diingatkan bahwa dalam alur komando, koass posisinya paling bawah. Iya, posisi paling bawah.

"Di atas koass, ada perawat, residen, spesialis, dan staf-staf medik ataupun non medik rumah sakit."

Jika koass semakin diingatkan dengan hal ini, maka koass akan semakin ingin tertawa dan tersenyum di saat bersamaan.

"Di atas mereka, ada konsultan dan petinggi rumah sakit."

Dan para koass hanya tersenyum sok manis sambil mengangguk-angguk seperti burung pelatuk.

"Di stase ini, saya nggak mengharuskan kalian untuk mencatat di setiap kegiatan ilmiah. Tapi saya mengharuskan kalian untuk mendengar dan memperhatikan. Percuma kalian datang saat kegiatan ilmiah, kemudian mencatat apa yang dipresentasikan dan dilaporkan teman kalian di power point, kalau kalian nggak mendengarkan. Kita belajar mendengarkan dengan seksama, kemudian memahami. Dari kita mendengar, kita belajar mengerti, kemudian kita memahami. Saya paling nggak suka ada koass yang hafalan karena hafalan itu emang hafal, tapi belum tentu paham. Kalau kalian paham, kalian mau diuji dengan teori apapun, kalian paham konsepnya harus dibawa ke mana dan tindakannya apa. Mengerti?"

Para koass hanya mengangguk sebagai jawaban. Stase minor dengan konsulen perempuan tidak menjamin aturannya tidak ketat. Kalau dipikir-pikir tipikal para konsulen nyaris sama, mereka menerapkan pemahaman daripada penghafalan karena paham juga termasuk dengan hafal, tapi hafal belum tentu termasuk dalam paham.

"Saya juga selalu memberikan apresiasi sekecil apapun tindakan koass dan memberikan sanksi sekecil apapun kelalaian koass. Karena kita di sini bekerja untuk menangani manusia, maka kita harus berlatih memegang tanggungjawab besar. Juga untuk referat, mereka yang mengumpulkannya terlambat, pasti akan berbeda bobot penilaiannya dengan yang mengumpulkan tepat waktu karena saya menghargai kerja keras kalian. Masa yang kerjanya lebih keras, hasilnya sama dengan yang berleha-leha rebahan sambil ghibah sepanjang waktu? Kan nggak adil namanya."

Kemudian para koass squad selalu terlambat mengumpulkan referat alias Junho, Minhee, Dongpyo, dan Hyungjun berubah dari gloomy, semakin gloomy, dan amat sangat gloomy.

Maka, selamat datang di Stase THT-KL atau Otolaringologi dengan konsulen yang begini adanya.

"Mendadak pengen nyanyi lagu Gloomy Sunday, tapi mendadak ingat kalau hari ini bukan sunday..."

Selamat pagi dan selamat beraktivitas di senin pagi😎

Continue Reading

You'll Also Like

Anxiety By Fey

Short Story

33.8K 2.7K 32
Cerita ini tentang apa yang aku rasakan,ditunjukan kepada siapa saja yang berkenan membacanya.
1.3M 174K 49
[SUDAH TERBIT DI PENERBIT LOVRINZ] CERITA MASIH LENGKAP Asam manis kisah lima belas mahasiswa KKN yang tinggal di posko KKN. Dalam kurun waktu 45 har...
10.4K 926 21
Kami terus mendaki hingga muncul kabut putih yang sangat pekat dari atas. Kabut itu seperti mengeluarkan halusinogen dari tiap partikelnya. Aku meras...
1.2K 137 18
hanya menceritakan kembali novel karya Enid Blyton Liburan berkaravan Lima Sekawana ternyata berubah menjadi petualangan yang menegangkan! mereka men...