Anak Itu Kembali?

Start from the beginning
                                    

"Leon mau ketemu doktel Eunwoo cekarang! Leon nggak mau mau jalan-jalan, maunya ketemu doktel Eunwoo!"

Perkataan Eunsang terpotong, bahkan sebelum sempat ia menyelesaikan kalimatnya. Sisa kalimatnya menggantung di ujung lidahnya. Suara anak kecil beberapa meter di belakang Hyungjun dan Dongpyo sana membuatnya menghentikan kalimatnya. Suara dan nama anak itu tidak asing baginya, tapi rasanya sudah lama sekali ia tidak mendengarnya atau sekedar mendengar kabarnya. Tapi tetap saja, tidak asing.

Dahi Yohan mengernyit dalam. Diayunkannya satu tangannya ke depan wajah Eunsang, namun kawannya itu justru berusaha melihat melewati tubuhnya, ke objek yang mungkin saja eksistensinya berada di belakang dirinya. Atau mungkin di belakang si kembar?

"Eunsang, jangan melamun gitu dong. Gue jadi serem sendiri lihatnya. Tadi lo mau bilang apa? Belum juga selesai ngomong, masa langsung berhenti ngo-"

"Nggak mau! Leon mau ketemu doktel Eunwoo saja. Leon mau bicala sama dokter Eunwoo saja. Di sini tidak ada yang mau temenin Leon. Cuma doktel Eunwoo yang mau temenin Leon. Mau doktel Eunwoo saja!"

Eunsang mengerjap beberapa kali. Ia ingat anak di atas kursi roda yang tengah didorong oleh seorang perawat. Anak itu adalah anak yang sama dengan anak yang pernah menabrak kakinya dan langsung memeluknya karena ingin melarikan diri dari dokter Eunwoo, juga anak yang sama dengan anak yang menyuapinya permen karena ia tidak diperbolehkan makan.

Ia terpekur beberapa saat, tatapannya lurus menatap anak itu. Rasanya sudah lama sekali ia tidak melihat Leon, juga lama sekali tidak mendengar kabar tentang anak menggemaskan yang selalu menyebut Eunwoo dengan sebutan monster itu. Ke mana saja anak itu selama ini?

Dulu seingat Eunsang, Leon tidak sekurus itu. Tubuhnya memang kurus, tapi kedua pipinya masih terlihat tembam. Bahkan ketika ia mencium anak itu saking gemasnya, pipi anak itu terasa lembut seperti roti. Tapi sekarang, rasanya sudah sangat berbeda. Eunsang yakin, masih belum genap setahun setelah pertemuan pertama mereka, tapi Leon sudah banyak berubah. Tubuhnya kian kurus, pipinya tidak lagi setembam dulu, dan ada selang panjang yang terpasang di tubuhnya.

Apa yang membuat balita itu kembali ke rumah sakit ini dengan keadaan lebih buruk daripada pertemuan pertama mereka?

"Anak itu sakit apa ya? Dulu pas di stase Anak, gue pernah ketemu beberapa kali. Tapi nggak pernah kedapatan buat follow up dia. Kayaknya emang dipegang langsung sama residen, spesialis, dan beberapa subspesialis." Hyungjun kedengaran bergumam, tapi Eunsang tidak benar-benar fokus mendengarnya. Ia masih menatap lurus ke depan, menatap lamat-lamat Leon yang memeluk erat replika Optimus Primenya.

Dan Eunsang ingat. Replika Optimus Prime itu adalah replika yang sama dengan pemberian Junho berbulan-bulan lalu.

"Kayaknya emang dia doang sih yang nggak pernah dipegang koass. Paling nggak, langsung dipegang residen. Gue juga beberapa kali ketemu anak itu dulu, tapi nggak pernah tau dia sakit apa," Dongpyo menimpali kala Eunsang melihat anak itu kian terlihat sedih, seperti akan menangis, tapi ditahan sekuat tenaga.

"Ya ampun, kurus banget. Gue nggak pernah lihat pasien anak-anak yang sampai sekurus itu. Dia nggak punya masalah kesehatan yang serius kan? Kok bisa sampai sekurus itu?"

Hati Eunsang mencelos. Seorang perawat perempuan berusaha membujuknya sembari menyingkap selimut yang menutup sepasang tungkai kecil anak yang ia kenal bernama Leon itu untuk membenarkannya. Anak itu terlihat mengatakan sesuatu yang terdengar begitu lirih, tapi si perawat hanya bisa menggeleng ragu dan mengusap lengan Leon untuk memberi anak itu pengertian.

Sejenak, fokus dan pandangan mereka terarah pada titik yang sama. Anak itu menaikkan kedua bahunya, hingga kemudian sebuah lemparan mengejutkan keenamnya. Anak itu - Leon - baru saja melemparkan replika Optimus Primenya ke lantai, membuat bagian kepala dan kakinya terlepas.

"Leon mau ketemu doktel Eunwoo, Leon juga mau makan!"

Perawat itu tentu saja kalang kabut bukan main. Mengabaikan Optimus Prime setengah hancur di lantai santai, ia berusaha menenangkan si kecil yang mulai menangis. "Leon tidak boleh makan. Sabar ya, Sayang. Dokter masih memikirkan cara supaya Leon boleh makan."

Jadi, anak itu tidak diperbolehkan makan? Anak itu dilarang makan?

Jadi, anak itu tidak diperbolehkan makan? Anak itu dilarang makan?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tunggu sebentar. Kayaknya mataku agak siwer (?) tapi anak ini kok tatapan matanya kayak sefrekuensi sama Yunseong🤔

 Kayaknya mataku agak siwer (?) tapi anak ini kok tatapan matanya kayak sefrekuensi sama Yunseong🤔

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apakah ini artinya aku akan punya tuyul yang bisa berbicara?"

"Apakah ini artinya aku akan punya tuyul yang bisa berbicara?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Errr... tidak."

"Stop meowing, Wooseok."

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Where stories live. Discover now