I'm Sorry For Everything

Start from the beginning
                                    

Seungyoun mengangkat wajah perlahan. Sejenak dokter internship itu kelihatan bingung, tapi memilih tidak mengatakan apapun. Ia hanya diam, membiarkan Byungchan menatapnya lekat, meski sesungguhnya pasti timbul rasa canggung dan tidak enak hati dalam dirinya.

"Orang yang seharusnya datang untuk meminta maaf adalah Seungwoo, bukan kamu. Bahkan seharusnya dia juga datang ke hadapanmu untuk meminta maaf."

Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan perasaan Seungyoun saat itu. Dalam artian paling singkat, Seungyoun speechless.

"Semenarik apapun orang-orang di dunia ini, jika dia ingat bahwa dia sudah bertunangan, tidak seharusnya dia tertarik pada orang lain sampai sejauh itu. Dunia ini memang tidak bisa lepas dari orang-orang menarik. Bahkan saya harus mengakui bahwa banyak sekali orang yang menarik di mata saya. Tapi apakah alasan seperti itu lantas membuat saya melupakan komitmen yang saya buat dengan Seungwoo? Tidak, tentu saja tidak seperti itu. Semenarik apapun orang-orang di dunia ini, semua tetap kembali pada kita untuk mengaguminya sebagai objek atau mengaguminya sebagai subjek. Maknanya jelas berbeda."

Sepasang netra Seungyoun beberapa kali bergerak naik turun tidak fokus dan terkadang ia menatap Byungchan lamat-lamat cukup lama, sampai kemudian ketika Byungchan menangkap dan mengunci sorot matanya, ia berusaha membuang tatapannya.

"Mungkin benar, saya merasa terluka saat dia pergi untuk memilih bersama kamu. Tidak ada orang yang merasa baik-baik saja saat pasangannya memilih berkencan dengan orang lain di saat sudah ada ikatan jelas di antara mereka. Tapi kadang-kadang saya juga berpikir, mungkin ada perasaan nyaman yang Seungwoo rasakan saat bersama kamu, yang tidak dia dapatkan saat bersama saya."

Seungyoun terpekur cukup lama. Ia menelan ludahnya susah payah. "Tapi saya tidak ingin bersamanya lagi, dok. Saya tidak ingin mendapatkan kebahagiaan dengan jalan menyakiti seseorang. Saya juga tidak ingin merebut kebahagiaan orang lain."

"Saya mengerti." Byungchan kembali mengulas senyumnya dan mengangguk beberapa kali. "Itulah kenapa saya bilang bahwa orang yang seharusnya datang meminta maaf adalah Seungwoo, bukan kamu. Dan seharusnya dia juga datang ke hadapan kamu untuk meminta maaf. Dia berhutang banyak hal kepada saya, juga kepada kamu. Dan seharusnya dia membayar itu, bukannya melarikan diri seperti narapidana, juga membuat kamu menanggung semuanya. Semua yang sudah terjadi ini, Seungwoo yang membuatnya terjadi. Kalau tidak bertindak seperti orang bodoh dengan memikirkan segala resikonya, semua ini tidak akan terjadi."

Seungyoun menggeleng pelan, berniat kembali berkilah. "Tidak, dok. Semua karena saya. Jika seandainya saat itu dokter Seungwoo tidak bertemu saya, mungkin segalanya tidak akan terjadi," katanya.

Byungchan speechless. Ia buru-buru menggeleng, berusaha menepis penilaian Seungyoun terhadap dirinya sendiri. "Bukan sepenuhnya salah kamu. Tidak ada salahnya lahir sebagai orang yang menarik. Itu kelebihan tersendiri untuk kamu. Dan kamu jelas tidak bisa melarang orang lain untuk tidak tertarik padamu karena tertarik padamu adalah pilihan mereka. Dengar, Seungyoun, dunia ini tidak pernah lepas dari orang-orang menarik. Jumlahnya ada banyak sekali, saya tidak bisa menghitungnya. Kalau sedari awal Seungwoo memahami bahwa rasa tertariknya hanyalah suatu perasaan wajar dan mengingat bahwa ia sudah memiliki tunangan, tidak akan terjadi hal ini. Sebenarnya, banyak sekali orang yang menyukai dia di rumah sakit ini, hanya saja Seungwoo memilih untuk tidak tertarik pada mereka. Keputusannya untuk tertarik pada seseorang dan bagaimana dinamika perasaannya, itu sepenuhnya hak dia untuk mengendalikan. Jadi, jangan terlalu menyalahkan dirimu. Kamu juga pasti tidak berharap terjebak dalam situasi seperti ini kan?"

Dan Seungyoun hanya bisa tersenyum kecut mendengarnya. Namun meski begitu, ia mengangguk samar. "Dokter Byungchan, saya harap anda bisa bertemu seseorang yang lebih bertanggungjawab dari dokter Seungwoo. Tidak ada yang bisa saya lakukan untuk menebus segala kesalahan yang sudah saya perbuat kepada anda – selain permintaan maaf ini – tapi saya berharap anda mendapatkan hidup sebagaimana yang anda harapkan."

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Where stories live. Discover now