'Cause I've Been Feeling You Leaving - 2 END

Start from the beginning
                                    

"Jaga perkataanmu, Choi Byungchan!" Seungwoo membentak tajam.

Senyum sarkas Byungchan kian menajam. Ia maju selangkah, mendekatkan wajahnya ke wajah Seungwoo. Raut wajahnya mungkin saja tampak terluka dan kecewa, tapi ia juga tampak begitu jengah. "Kenapa? Kamu takut perkataanku melukai perasaan selingkuhanmu? Iya? Bagus! Kamu mengkhawatirkan perasaan orang lain yang notabene adalah orang baru yang datang untuk merusak semuanya, tapi kamu nggak pernah mengkhawatirkan perasaanku sebagai tunanganmu! Kalau kamu tanya apa aku nggak memikirkan perasaan keluarga kita, tanya dulu ke dalam dirimu. Saat kamu selingkuh dengan orang lain, apa kamu nggak memikirkan perasaan kami? Berpikir, Seungwoo, kamu masih punya otak kan?!"

Seungwoo tampak tersinggung. Namun begitu ia mengangkat tangannya, Byungchan lebih dulu menahannya, menghempaskan kasar tangan Seungwoo menjauhi wajahnya. Tatapannya menajam, rahangnya mengeras.

"Selama 3 tahun kita bareng-bareng, aku selalu menghargai semua kenangan yang kita punya. Bahkan saat kamu mulai membagi hatimu dengan orang lain, nggak pernah sekalipun aku berpikir bahwa segalanya yang udah terjadi hanya buang-buang waktu. Aku nggak pernah marah di depanmu bukan berarti aku bodoh, bukan berarti aku terima diperlakukan buruk, dan bukan berarti aku nggak punya daya buat melawan kamu, tapi aku masih berpikir tentang perasaan orangtua kita, keluarga kita. Aku diterima sebegitu baik dan terbukanya oleh keluargamu. Mereka berharap aku bisa menjaga anak semata wayang mereka, tapi ternyata aku gagal menjaga kamu, Woo. Kamu memilih pergi dan menjalin hubungan dengan orang lain. Kalau aku nggak berpikir tentang keluarga kita, aku lebih baik mengakhiri hubungan kita lebih cepat. Kamu mungkin bebas main ke manapun, tapi aku? Terikat dengan kamu bikin aku sakit, Woo. Sekarang aku tanya, siapa yang lebih buang-buang waktu di antara kamu dan aku?"

You gotta give me something Kau harus mengatakan sesuatu padaku
I swear that I won't try to change your mind
Aku bersumpah tak akan mengubah pikiranmu

Seungwoo tetap bungkam. Ia tidak menjawab. Tatapannya melunak. Rahangnya tidak sekeras tadi. Bahkan raut wajahnya tidak lagi dipenuhi ketidakberkenanan. Secara cepat, ia melembut. Kedua tangannya yang terkepal perlahan terlepas.

"Aku tau, kamu bukan orang yang arogan, Woo. Aku kenal kamu, luar dalamnya kamu. Makanya saat kamu mulai membagi hatimu dengan orang lain, aku masih bisa sabar karena sulit buat aku mempercayai kalau Seungwooku ternyata bukan cuma milikku sendiri. Tapi semakin lama, aku tau, kamu udah nggak mau bertahan dengan hubungan kita. Kamu mau kita selesai, tapi terlalu pengecut buat mengakhiri semuanya. Seandainya kamu masih mau bertahan, aku juga masih mau bertahan. Tapi apa yang bisa kulakukan kalau kamu udah nggak mau bertahan? Sia-sia menahan kamu saat kamu udah nggak mau tinggal, Woo. Rumah kita udah hampa, hancur, sejak kamu menemukan rumah baru. Aku... bukan tempatmu pulang lagi kan?"

Seungwoo hanya menggeleng samar. Gerakannya yang tampak meragu seakan bermakna begitu bias, ambigu. Ada beberapa makna di sana, yang mungkin saja makna sebenarnya hampir tidak mungkin tertangkap. Kesalahpahaman bisa saja terjadi sebab penarikan kesimpulan yang begitu cepat.

If you're leaving my love behind
Jika kau memang mencampakkan cintaku
Baby, say the word and let me go
Sayang, katakan sesuatu dan biarkan aku pergi

Byungchan menunduk sebentar. Luapan amarahnya menghilang. Hatinya sakit, perih sekali. Matanya menanas, namun sekuat tenaga ia berusaha menahan air matanya. Ia tidak ingin Seungwoo melihatnya menangis, tampak begitu lemah, dan goyah.

Diraihnya kedua sisi wajah Seungwoo, ia menangkupnya perlahan, berusaha menatap ke dalam mata Seungwoo yang tampak sendu. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama hubungannya tidak lagi baik dengan Seungwoo, ia melihat kembali tatapan sendu tunangannya. Ia tahu, meski Seungwoo bertindak begitu jauh, segala yang terjadi pasti juga melukai hati pria itu. Ia tahu karena ia memahami bagaimana Han Seungwoo.

"Kalau nanti kamu memilih Seungyoun sebagai orang terakhir dalam hidupmu..." Byungchan menunduk sebentar. Usahanya gagal. Setetes air mata jatuh ke pipinya. Ia tidak tahu sejak kapan menatap mata Seungwoo menjadi hal yang sulit baginya. Banyak kenangan manis dan pahit yang terkilas dalam benaknya. Semua perlakuan manis Seungwoo padanya, juga semua perlakuan buruk yang membuahkan luka dalam hatinya muncul satu persatu. Tetesan air matanya turun semakin banyak. Ia tidak bisa mengendalikan dirinya. Kendalinya runtuh, tepat di hadapan Seungwoo.

Seungwoo berusaha menilik wajah Byungchan, namun tunangannya itu tampak tidak berkenan. Ia menyentuh lembut kedua tangan Byungchan yang membingkai wajahnya. Dipanggilnya pelan nama Byungchan. Suaranya terdengar berat dan serak.

Byungchan buru-buru menggeleng. Ia mendongak tinggi, berusaha menghalau air matanya yang mulai berdesakan. Digigitnya bibirnya selama beberapa saat, kemudian ia kembali menatap ke dalam mata Seungwoo. "Kalau nanti kamu memilih Seungyoun sebagai orang terakhir dalam hidupmu, tolong jaga dia. Jangan perlakukan dia seburuk kamu memperlakukan aku. Tolong jangan menjalin hubungan dengan orang lain yang hanya membuat Seungyoun terluka. Perlakukan dia dengan baik, sebaik kamu memperlakukanku sebelum dia datang. Kamu kan yang ingin dia jadi milikmu dan selamanya ada di dekatmu? Kamu udah memutuskan, dan kamu harus bertanggungjawab dengan keputusanmu. Jaga dia, jaga komitmen kalian. Jangan sampai kamu dan dia berakhir seperti kamu dan aku."

Seungwoo terdiam untuk waktu yang lama. Ia hanya diam, mematung tanpa sepatah katapun keluar dari bilah bibirnya. Meski tampak beberapa kali membuka bibirnya untuk mengatakan sesuatu, ia memilih mengurungkannya, menutup rapat-rapat kembali bibirnya.

Byungchan tersenyum sebentar. Dikecupnya beberapa saat pipi kiri Seungwoo, sebelum akhirnya ia melepaskan tangkupannya dari wajah Seungwoo. "Terima kasih untuk tahun-tahun terbaiknya. Kita selesai di sini. Kamu bebas pergi ke manapun kamu mau, kamu juga bebas memeluk siapapun yang kamu mau. Aku pamit, Seungwoo."

"Pasti aku lagi nih yang kena

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pasti aku lagi nih yang kena. Pak sutradara, aku mau take adegan dong." - Cho Seungyoun😐

"Mari bersabar, nak. Kita take adegan yang lain dulu. Ada yang lebih emergency. Sudah siap semuanya, Hyun?" - Hwang Director Yunseong😎

"Semua siap, pak. Tinggal take adegan!" - Astrada Keum Donghyun😏

Selamat pagi😈🌹💙

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Where stories live. Discover now