Every Stalks of Sunflower is A Hope - 2 END

Start from the beginning
                                    

Untuk sejenak Wonjin hanya diam sambil memainkan kembali jari-jari Minkyu, hingga beberapa detik kemudian ia mengangguk beberapa kali sambil berusaha mengangkat kedua sudut bibirnya yang pucat untuk mengulas sedikit senyum.

Minkyu mengangguk dan dengan telaten membantu tubuh Wonjin yang kian kurus dan ringkih untuk bangun dari posisi berbaring. Ia membiarkan Wonjin menyandar padanya, memegangi tangannya dengan gemetar, sementara ia membenarkan letak bantal untuk menjadi sandaran duduk Wonjin senyaman mungkin. Dan merasakan bagaimana Wonjin memegangi tangannya dengan jari-jari kurus itu semakin membuatnya dirundung khawatir karena kondisi fisik Wonjin tidak kunjung membaik sejak kanula nasal itu dipasang kembali.

Wonjin mengulas senyum dan memberikan kecupan singkat di satu pipi Minkyu sesaat setelah ia duduk nyaman di tempat tidurnya. "Makasih, Minkyu," bisiknya. Suaranya terdengar serak dan lebih lemah daripada hari-hari sebelumnya.

Satu anggukan dan seulas senyum hangat diberikan Minkyu sebelum ia membawa dirinya agak menjauh agar Wonjin bisa melihat kehadiran teman-temannya di sana. Namun alih-alih langsung menyadari kehadiran keenam temannya, Wonjin justru menunduk dan memainkan ujung selimutnya setelah kembali diam.

Hingga sekitar 4 detik kemudian, Eunsang mendekati ranjang Wonjin lebih dulu dan memeluknya dari samping, yang seketika berhasil membuat Wonjin tersentak kaget dan menghentikan gerak jemari kurusnya memainkan ujung selimutnya. Ia terkejut, tapi tidak bisa berkata apa-apa. Tubuhnya membeku dan tidak ada sepatah katapun mengalir dari bibir pucatnya.

"Eunsang kangen Wonjin. Lama banget nggak ketemu Wonjin," Eunsang berujar pelan sembari menempelkan pipinya dengan pipi tirus Wonjin, sementara kedua lengannya memeluk erat tubuh ringkih Wonjin yang benar-benar kurus, berbeda dengan Wonjin yang dulu.

Wonjin hanya diam. Ia tidak membalas satupun perkataan Eunsang atau balas memeluk Eunsang. Ia hanya mendongak perlahan, menatap Minkyu dengan pandangan tidak mengerti. Matanya memerah begitu ia melihat Junho, Minhee, Yohan, Dongpyo, dan Hyungjun berada di ruangan yang sama dengannya. Tidak hanya Eunsang.

"Eunsang kangen jaga bareng Wonjin lagi kayak dulu. Eunsang juga kangen bagi-bagi kopi sama Wonjin tiap jaga malam. Lama banget nggak ketemu dan jaga bareng sama Wonjin, jadinya kangen banget." Eunsang tanpa sadar memanyunkan bibirnya, mengeratkan pelukannya di tubuh Wonjin, dan kian menempelkan pipinya dengan pipi Wonjin.

Wonjin menunduk. Ia menyentuh lengan Eunsang perlahan. "Kalian kok repot-repot mampir ke sini? Emang nggak lagi ngekoass ya?" tanyanya. Suaranya hanya bisa didengar oleh Eunsang saking lirihnya.

"Karena kami kangen sama Wonjin, makanya kami mampir ke sini buat ketemu Wonjin. Tapi maaf ya karena kami nggak bisa bawa apapun karena udah terlanjur kangen sama Wonjin." Eunsang mengendurkan sedikit pelukannya, membiarkan Wonjin melihat satu persatu teman sepengiriman, sekaligus teman seperjuangan masa prekliniknya.

Yohan mengangguk, matanya menatap lurus ke arah Wonjin yang masih tenggelam dalam pelukan Eunsang. "Jin, cepat sembuh ya? Kita bakal selalu nungguin lo di ruang koass dan akan selalu nunggu lo buat jadi bagian dari kita lagi. Gue pengennya, walaupun kita nggak disumpah bareng, suatu saat nanti kita tetap punya cerita berdelapan," katanya.

"Berdelapan? Minhee masuk hitungan dong?" Hyungjun menyahut, kemudian mendapat pelototan horror dari Yohan dan Minhee di saat bersamaan. "Ampun, anak gadisnya Junho kalau begini aja galak. Giliran gue kerjain, pada pelukan kayak telenovela. Harusnya tadi gue bawa aja ya boneka-boneka gue yang ajaib biar mereka pelukan lagi."

"Apapun itu, Jin, kita hanya berharap lo cepat sembuh. Benar kata Yohan. Biarpun nanti kita disumpahnya nggak barengan, seenggaknya kita punya cerita berdelapan. Masuk bareng nggak harus selalu keluar bareng, tapi kita berusaha buat selalu bareng. Apapun yang lo hadapi sekarang, gue yakin ada hal-hal indah yang lagi nunggu lo." Dongpyo mengangguk, berusaha meyakinkan Wonjin dengan perkataannya.

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Where stories live. Discover now