Otolaringologi, Memahami Berawal Dari Mendengar

Mulai dari awal
                                    

"Kegiatan kita mulai pagi jam 8. Karena masih pagi, kalian pasti masih segar dan pikirannya masih fresh, maka waktu pagi kita gunakan untuk kegiatan ilmiah. Senin untuk presentasi kasus, selasa untuk journal reading, rabu untuk laporan kasus, kamis untuk book reading, jumat untuk visit besar. Sabtu kita lakukan bimbingan yang fungsinya untuk kalian cross check mana teori yang kalian harus pakai, maka yang nggak. Mana yang sudah kalian pahami, mana yang belum kalian pahami. Saran saya, kalian belajar sebelum dan sesudah bimbingan biar hasil belajarnya kelihatan." Yeonjung menatap satu persatu koass di depannya. Menatap 3 koass dengan raut wajah serius penuh ambisi, seorang koass yang menulis asal-asalan, 2 koass yang mendengarkan seadanya, dan seorang koass yang sudah terlihat mengantuk.

Yohan mengangkat tangan setelah ia selesai menulis. "Visit besar di THT-KL gimana, dok? Sama kayak stase lain?" tanyanya.

Yeonjung berpikir sebentar, kemudian mengangguk. "Visit besar ini bisa dibilang kesempatan buat residen. Kalau pacar kalian residen, coba tanya sama mereka. Tapi emang kok, visit besar ini ajang kesempatannya residen buat terlihat mempesona di depan koass hahaha..."

Hanya 2 orang yang memiliki pasangan residen. Yohan dan Minhee, tapi keduanya masih perang dingin alias tidak saling bertegur sapa.

"Setelah kegiatan ilmiah dari jam 8 sampai jam 9 pagi, kita lanjut ke poli sampai jam 4 sore. Di THT-KL, poli punya 9 ruang, jadi kalian nggak ada yang nganggur sambil ghibah nambah dosa. Nanti kalian akan lihat sendiri bagaimana poli THT-KL. Lalu setelah kegiatan di poli, kalian akan lanjut jaga tergantung gilirannya." Yeonjung kembali menjelaskan sambil membalik-balik bukunya.

Eunsang mengangkat tangan perlahan. "Jaga malamnya gimana, dok? Sama kayak stase lain atau ada perbedaan?" tanyanya.

"Kita jaga bangsal. Ingat, jaga bangsal lho ya. Bukan jaga hati, apalagi jagain mantan dengan sejuta kenangan. Sewaktu jaga, kalau kasusnya banyak bakalan seru. Kalau kasusnya itu-itu aja pasti bosan. Untuk cek TTV itu setiap sore, tiap jam 12 malam, jam 5 atau jam 6 pagi. Kalau selama jaga kalian pengen dapat tambahan ilmu, kalian bisa sharing sama residen atau perawat senior. Apalagi kalian yang punya pacar residen, ilmunya harusnya lebih banyak daripada yang pacarnya non residen atau malah sesama koass." Yeonjung menaikturunkan kedua alisnya, seakan tahu kalau 2 koassnya ada yang berstatus sebagai pasangan residen.

Eunsang mengangguk beberapa kali. "Kegiatan di poli sama di bangsal itu kira-kira lebih padat di mana, dok? Kalau di Interna sama Bedah, lebih padat di bangsal daripada di polinya. Polinya Interna lebih ramai sih, tapi kegiatan bangsalnya lebih padat. Bedah sama Neuro juga kegiatan bangsalnya padat karena ada beberapa pasien yang harus dicek TTV perjam, bahkan ada yang harus per 15 menit, dok."

Pertanyaan Eunsang adalah sebuah pertanyaan yang membuat koass deret belakang alias Minhee, Dongpyo, Hyungjun, dan Junho memasang wajah apakah aku terlihat jika aku peduli? sambil sesekali menguap kecil dan berharap sesi ini segera selesai.

Yeonjung mengangguk paham. "Untuk THT-KL, kegiatan lebih padat di poli. Kenapa nggak di bangsal seperti Interna, Bedah, atau Neuro? Karena kalau di bangsal kita, waktu jaganya lebih santai dan lebih tertata. Jaga bangsal baru ada aktivitasnya sewaktu jadwalnya cek TTV, ada pasien IGD, atau ada pasien konsul dari bangsal lain. Jadi kalian lebih punya waktu longgar yang bisa kalian pakai untuk kegiatan bermanfaat. Sedangkan kegiatan di poli lebih padat, kalian baru punya waktu luang saat istirahat siang. Itupun sebentar. Karena kalian koass, kalian punya jam kerja seperti jam kerja dokter. Karena kalian koass, maka salah satu aktivitas wajib kalian adalah jaga malam dan artinya waktu luang kalian ada, tapi sedikit."

Para pengabdi berleha-leha saat waktu luang seperti Minhee, Dongpyo, Hyungjun, dan Junho seketika berubah semakin gloomy saat mendengar penjelasan konsulen mereka.

"Oh ya, kalian udah paham alur komando organisasi kedokteran kan?"

Seketika ekspresi para koass menjadi seragam alias sama. Ingin tersenyum, tapi juga ingin tertawa. Bukan menertawakan konsulen, tapi menertawakan diri sendiri.

"Di alur komando, koass menempati posisi paling bawah dan hanya bisa mengkomandoi barang, makanan, adik tingkat, dan perasaan mereka sendiri."

Selalu diingatkan bahwa dalam alur komando, koass posisinya paling bawah. Iya, posisi paling bawah.

"Di atas koass, ada perawat, residen, spesialis, dan staf-staf medik ataupun non medik rumah sakit."

Jika koass semakin diingatkan dengan hal ini, maka koass akan semakin ingin tertawa dan tersenyum di saat bersamaan.

"Di atas mereka, ada konsultan dan petinggi rumah sakit."

Dan para koass hanya tersenyum sok manis sambil mengangguk-angguk seperti burung pelatuk.

"Di stase ini, saya nggak mengharuskan kalian untuk mencatat di setiap kegiatan ilmiah. Tapi saya mengharuskan kalian untuk mendengar dan memperhatikan. Percuma kalian datang saat kegiatan ilmiah, kemudian mencatat apa yang dipresentasikan dan dilaporkan teman kalian di power point, kalau kalian nggak mendengarkan. Kita belajar mendengarkan dengan seksama, kemudian memahami. Dari kita mendengar, kita belajar mengerti, kemudian kita memahami. Saya paling nggak suka ada koass yang hafalan karena hafalan itu emang hafal, tapi belum tentu paham. Kalau kalian paham, kalian mau diuji dengan teori apapun, kalian paham konsepnya harus dibawa ke mana dan tindakannya apa. Mengerti?"

Para koass hanya mengangguk sebagai jawaban. Stase minor dengan konsulen perempuan tidak menjamin aturannya tidak ketat. Kalau dipikir-pikir tipikal para konsulen nyaris sama, mereka menerapkan pemahaman daripada penghafalan karena paham juga termasuk dengan hafal, tapi hafal belum tentu termasuk dalam paham.

"Saya juga selalu memberikan apresiasi sekecil apapun tindakan koass dan memberikan sanksi sekecil apapun kelalaian koass. Karena kita di sini bekerja untuk menangani manusia, maka kita harus berlatih memegang tanggungjawab besar. Juga untuk referat, mereka yang mengumpulkannya terlambat, pasti akan berbeda bobot penilaiannya dengan yang mengumpulkan tepat waktu karena saya menghargai kerja keras kalian. Masa yang kerjanya lebih keras, hasilnya sama dengan yang berleha-leha rebahan sambil ghibah sepanjang waktu? Kan nggak adil namanya."

Kemudian para koass squad selalu terlambat mengumpulkan referat alias Junho, Minhee, Dongpyo, dan Hyungjun berubah dari gloomy, semakin gloomy, dan amat sangat gloomy.

Maka, selamat datang di Stase THT-KL atau Otolaringologi dengan konsulen yang begini adanya.

"Mendadak pengen nyanyi lagu Gloomy Sunday, tapi mendadak ingat kalau hari ini bukan sunday..."

Selamat pagi dan selamat beraktivitas di senin pagi😎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat pagi dan selamat beraktivitas di senin pagi😎

COASS COOPERATE 4.0 (Part of 2.0 and 3.0)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang