81. Keira POV

84 3 0
                                    

Hai semua. Aku saranin kalian baca part ini sambil dengerin lagu Naaf - Tak Seindah Yang Semestinya ya! Selamat membaca😍

"Malam Ayah. Maaf aku terlambat pulang. Tadi aku ada urusan"

"Keira. Untung kamu sudah pulang nak, Ayah cemas sekali menunggumu"

"Maafkan Keira Ayah. Ayah sudah makan?"

"Sudah nak. Kamu sendiri sudah makan?"

"Keira udah minum susu tadi dan masih kenyang yah. Keira istirahat dulu ke kamar ya"

Aku menghempaskan tubuhku berbaring diatas tempat tidur

"Tuhan kenapa hari ini penuh dengan misteri"

Aku menatap handphoneku.

"Kapan Abram sembuh?"

1 panggilan masuk : Abram

"ABRAMMM???"

"ABRAMM NELFON GUE??"

"DEMI APA???"

"Keira" sapanya

"..."

"Keira, kenapa kamu tak menjawab?"

"Maafkan aku, karna tidak memberimu kabar. Maafkan aku, karna..."

"Cukup. Gue mau tidur"

"Keira kumohon dengarkan penjelasanku"

Abram mengubah menjadi panggilan video.

"Hai" sapanya

Ya Tuhan aku ingin memeluknya, namun aku tak bisa

"Ngapain jadi VC?" Tanyaku ketus

"Apakah aku tidak boleh melihat wajah kekasihku sendiri. Aku sangat merindukanmu, Keira" balasnya

"..."

"Baiklah. Meski kamu tak membalas, tak apa. Melihat wajahmu saja sudah cukup bagiku"

"Lo mau ngomong apa? Gue gak ada waktu lama - lama buat lo. Besok gue harus kuliah"

"Ah Keira maafkan aku, aku tak dapat mengantarmu kuliah. Namun kupastikan besok aku akan pulang dari sini, semoga saja"

"Gak perlu. Gue bisa sendiri"

Keheningan terjadi diantara kami, kemudian Abram membuka suara dan menyanyikan lagu untukku

Aku mencintaimu setulus hatiku
Aku menyayangimu dengan sepenuh jiwaku
Aku mengasihimu sepanjang usiaku
Aku menginginkanmu lebih dari apapun
Meski 'tak seindah yang kau mau
'Tak sesempurna cinta yang semestinya
Namun aku mencintaimu, sungguh mencintaimu

"Maafkan aku Keira. Kemarin, aku kecelakaan namun syukur kepada Tuhan karna Ia masih memberikan kesempatan padaku untuk hidup"

"..."

"Aku melihat mamamu bersama dengan pria yang berniat jahat, kemudian aku berusaha melindungi mamamu dari mereka. Namun, mereka terlalu kuat"

"Terimakasih udah nolong ibu gue"

"Sama - sama Keira"

"Itu aja kan? Gue mau tidur"

"Keira, besok malam natal, maukah kamu merayakannya bersama dirumahku? Aku mohon agar kamu menerimanya"

"Ok"

"Terimakasih Keira. Kalau begitu, selamat tidur. Aku mengasihimu selalu"

Abram benar - benar tulus padaku
Meski responku tidak baik, namun ia tetap memperlakukanku dengan sangat baik.

Terimakasih Tuhan, Kau memberikanku seseorang yang tulus mengasihiku

God's First [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang