62. Abram POV

102 3 0
                                    

"Sudah lega?" tanyaku

"Lumayan. Terimakasih Abram untuk semuanya" jawabnya tulus

"Sama - sama. Keira, jangan sungkan meminta bantuan padaku, aku akan selalu ada di sampingmu. Kita hadapi ini sama sama ya" kataku sambil menggenggam tangannya

Keira tertegun melihatku menggenggam tangannya

"Mm...maaf" kataku sambil refleks

"Hm"

"Kalau begitu, ayo kita pulang, aku akan mengantarkanmu"

Kami pun memasuki mobil,

"Abram, gue tidur ya, mata gue berat, nanti kalau sudah sampai, bangunkan gue aja" katanya

"Tidurlah, akan kubangunkan"

Aku merasakan sepertinya Keira menangis, kuperhatikan wajahnya, dan terlihat air mata yang menetes di pipinya.

Keira, kenapa kamu menangis?

Segera kuambil saputanganku dan menyeka airmatanya, tiba - tiba sepertinya Keira menyadari perlakuanku,

"Keira, kamu menangis?" tanyaku

"Ehh..nggak, apasih ini tuh kelilipan"

"Yasudah, kita sudah sampai"

"Oke terimakasih ya!"

"Aku ikut masuk"

"Mau ngapain?"

"Mau minta maaf sama papamu, karna sudah membawamu pulang larut malam"

"Apaansih lo lebay banget, masih jam 9 juga"

Aku tak mengusiknya dan langsung memencet bel pintu rumahnya, dan tak lama kemudian, ayah Keira keluar..

"Malam om, saya Abram, temannya Keira, saya minta maaf om, saya bawa Keira keluar hingga larut malam dan sebelumnya belum izin ke om, saya benar - benar minta maaf om" jelasku

"Apasih Abram, lo lebay banget, nggak yah, tadi Keira yang emang ngajakin Abram keluar, Keira yang salah" balas Keira

"Abram, om percaya kalau Keira bersamamu, pasti Keira baik - baik saja, lagipula kamu juga bertanggungjawab mengantarkan Keira pulang, tadi om sempat cemas karena Keira tidak ada kabar, tapi om percaya kalau Keira bisa menjaga diri dengan baik" kata Ayah Keira

"Iya om terimakasih atas kepercayaannya"

"Sama - sama"

"Kalau begitu, saya pamit pulang dulu ya om"

"Oh baiklah, titip salam buat keluargamu ya Abram"

"Siap om"

"Keira, aku pulang ya. Kamu langsung istirahat" pamitku

"Iya, hati - hati ya"

Aku pun segera pulang menuju rumah. Sesampainya ku dirumah, ku ketuk pintu dan pintu langsung terbuka oleh Mama,

"Abram, darimana saja kamu nak?" Tanya Mama sambil memelukku

"Maafkan Abram ma, Abram tidak mengabari mama seharian ini, tadi Abram menemani Keira, besok Abram ceritakan. Sekarang Abram penat sekali dan ingin istirahat ma, kuharap mama mengerti" jelasku

"Baiklah, yang penting kamu sudah pulang. Istirahatlah nak, selamat malam"

"Malam ma"

Di kamar, aku mengirimkan pesan kepada Keira untuk mengabarinya,

Di kamar, aku mengirimkan pesan kepada Keira untuk mengabarinya,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Meski chatku hanya diread, tak apa.
Terimakasih Tuhan, mendengar suara Keira sudah membuatku bahagia :)

God's First [COMPLETED]Where stories live. Discover now