64. Abram POV

86 3 0
                                    

Kriiiing

Suara alarm itu membangunkanku pada pukul 05.00 pagi. Aku segera membereskan tempat tidur dan mencuci mukaku. Kemudian, aku mengambil alkitab dan melakukan saat teduh.

Setelah selesai, aku keluar kamar dan menuju ruang makan menemui papa dan mama.

"Selamat pagi Pa, Ma" sapaku

"Pagi nak. Ayo sarapan" balas Mama

"Iya ma"

Aku duduk di samping Papa dan menyantap sarapan yang dibuat oleh mama.

"Abram. Ada yang ingin papa tanyakan padamu"

"Tanya apa pa?"

"Apa benar kemarin kamu pergi bersama Keira dan pulang malam?"

"Benar pa. Abram minta maaf karna tidak mengabari Papa dan Mama. Abram membantu Keira menemui ibunya. Keira memiliki masalah didalam keluarganya, dan aku berniat untuk menguatkannya" jawabku

Papa dan mama tidak membalas jawabanku

"Oh iya Pa, hari ini aku tidak berangkat bersama Papa karna aku ingin berangkat bersama Keira lagi"

Papa melirik Mama, sepertinya mereka heran akan tingkahku

"Ma, apa aku boleh membawakan bekal sarapan untuk Keira? Aku khawatir dia belum sarapan"

"Yasudah, bawakan saja"

"Terimakasih ma"

Segera kuambil tempat bekal dan kumasukkan nasi beserta ayam goreng untuk Keira.

"Kalau begitu, aku berangkat dulu ya Pa Ma"

"Dasar anak muda yang sedang jatuh cinta" kata Mama

"Abram. Mencintai itu hal yang wajar. Tapi ingat, jangan berlebihan" kata Papa

"Iya Pa, Ma. Abram berangkat"

Aku tak sabar menemui Keira!

------||-------

Sesampainya aku di rumah Keira, aku melihat Ayah Keira yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca koran. Kuberanikan diri untuk menemui Ayah Keira.

"Selamat pagi Om"

"Pagi. Abram, silahkan masuk"

"Terimakasih om"

Setelah aku duduk di kursi teras, aku langsung mengutarakan maksud kedatanganku di pagi hari,

"Saya kesini mau berangkat bersama Keira om"

"Wah kebetulan sekali, Om ada rapat pagi ini. Kalau begitu, ayo masuk ke dalam, biar Om bangunkan Keira"

"Baik om"

Ayah Keira mengetok kamar Keira dan tidak ada sahutan dari dalam,

"Abram coba kamu bangunkan Keira lewat panggilan ke handphonenya"

"Oke om"

Panggilan tersambung dan beberapa menit kemudian terjawab,

"Cepet mau lo apa!" jawab Keira

Huft pagi - pagi sudah kena omelan :(

"Selamat pagi Keira" sapaku

"To the point atau gue tutup telefonnya?"

Galaknya :(

"Oke. Aku udah di ruang tamu sama papa kamu. Kamu keluar gih, aku tunggu. Bye" balasku sambil menutup panggilan.

God's First [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang